Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.
Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.
Menyikapi hal itu, Kominfo menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tajuk “Ayo Jualan Online, Ubah Konsumtif menjadi Produktif”. Webinar yang digelar pada Senin, 19 Juli 2021 di Kabupaten Tangerang, ini diikuti oleh puluhan peserta secara daring.
Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Dr Rahmawati SE MM (Asesor Pendamping Kewirausahaa BNSP), Misbachul Munir (enterpreneur dan fasilitator UMKM Mikro), Daru Wibowo (marketing consultant), dan Eko Sugiono (digital marketer expert, G Coach).
Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Rahmawati membuka webinar dengan mengatakan, keuntungan utama dari pemasaran digital adalah bahwa pemasar dapat menjual produk atau layanan mereka 24 jam dan 365 hari.
“Selain itu biaya lebih rendah, keuntungan efisiensi, untuk memotivasi pelanggan untuk membeli lebih banyak dan meningkatkan layanan pelanggan,” ujarnya. Rahmawati menambahkan, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk memulai bisnis online.
Pertama, meriset pesaing dan binsis lain yang menggunakan tool online. Kedua, mempertimbangkan berbagai kebutuhan, termasuk iyang dibutuhkan dan jenis komputer yang perlu dioperasikan. “Memutuskan aspek mana dari bisnis online yang akan bermanfaat bagi bisnis Anda. Rencanakan risiko, memperhatikan anggaran, lalu memfamiliarkan diri dengan hukum dan aturan yang akan diaplikasikan pada aktifitas bisnis online,” katanya.
Selanjutnya, dalam dunia bisnis online, dikenal dengan istilah content marketing, yakni strategi pemasaran saat kita merencanakan, membuat, dan mendistribusikan konten yang mampu menarik audiens yang tepat sasaran, kemudian mendorong mereka menjadi customer.
“Dengan adanya teknologi digital, pemasar yang paling tulus memberikan informasi solutif bagi permasalahan konsumen lah yang mendapat kepercayaan paling banyak. Sebaiknya menyusun strategi content marketing untuk meningkatkan pengunjung dan penjualan,” imbuh Rahmawati.
Misbachul Munir menambahkan, menurut surveri Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII), jumlah pengguna internet Indonesia naik 8,9 persen dari 171,2 juta pada 2018 menjadi 196,7 perkuartal II 2020. Hal ini tentunya menjadi peluang yang sangat bagus bagi startup.
“Startup dinilai perlu memperkuat invovasi dan menyesuaikan layanan intuk memanfaatkan momentum ini. Temu dan kenali potensi serta talenta diri. Semua bisa mendapatkan keuntungan asal dapat mengasah dan meningkatkan kapasitas diri,” jelasnya.
Daru Wibowo turut menjelaskan, hampir semua profesi berubah online mengikuti perilaku di masyarakat Entering Society 5.0. “Mari mencari peluang, lihat apa yang susah didapatkan orang lain.”
Ia menambahkan, ada beberapa keuntungan dalam membangun toko online. Di antaranya, modal buka toko rendah, biaya operasional rendah, buka 24 jam tanpa batas, toko full online dan bisa menjajakan produk sendiri, beli dari produsen, maupun titip/dropshipper.
Eko Sugiono menjelaskan, penggunaan internet secara produktif menurut Puspitasari dan Ishii (2016) adalah memanfaatkan internet untuk memperoleh informasi yang dapat meningkat kapasitas diri dan ilmu pengetahuan penggunanya.
Bisa dikatakan bahwa hampir semua masyarakat Indonesia saat ini telah melek teknologi, khususnya internet. Namun sayangnya, masih banyak yang menggunakannya hanya untuk hal-hal konsumtif saja, melakukan hal-hal yang kurang penting dan hal-hal yang tidak meningkatkan nilai tambah.
“Padahal banyak hal produktif memanfaatkan internet yang bisa di jalankan,” ujarnya. Eko juga memberikan tips mengenai cara untuk produktif memanfaatkan internet secara optimal agar Anda menjadi pebisnis sukses.
Pertama, pasarkan produk Anda secara online. “Fenomena berjualan via online sudah menjamur memang. Namun, Anda tetap bisa menjadi lebih unggul dengan senantiasa berinovasi. Inovasi dapat Anda temukan dengan mencari ide dengan cara produktif memanfaatkan internet,” jelasnya.
Kedua, Eko menyarankan untuk bergabung di berbagai komunitas dan forum internet mendunia, riset konsumen melalui internet, membangun otoritas pada suatu bidang tertentu yang bernilai tinggi dalam personal branding.
“Tak kalah penting, harus dipahami bahwa internet dapat dimanfaatkan untuk mencari peluang bisnis, partner bisnis dan mentor. Lalu, mengamati pergerakan kompetitor. Karena harganya yang murah, maka jangan sia-siakan internet, apalagi untuk hal-hal yang kurang bernilai,” ujar Eko.
Salah satu peserta bernama Redi menyatakan, saat ini banyak masyarakat melakukan belanja bulanan untuk kebutuhan hidup melalui e-commerce yang beragam. Jika semakin banyak masyarakat melakukan hal yang sama, ini akan mengancam eksistensi usaha konvensional.
“Apa yang sekiranya bisa dilakukan agar pemilik usaha konvensional tetap eksis? Apakah ia harus men-digitalkan usahanya juga?” tanyanya.
“Tidak dapat dimungkiri karena layanan di toko lokapasar memang sangat banyak yang menguntungkan ke pembelinya, seperti pembayarannya mudah. Kalau memang pasar konvensional tetap bertahan harus sedikit-sedikit mengadopsi sistem di lokapasar,” jawab Misbachul.
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]