Pertumbuhan teknologi digital yang amat pesat membuka peluang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan bisnisnya. Meski demikian, harus dibarengi kecakapan dalam budaya digital sehingga mampu beradaptasi dengan baik serta terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal itu antara lain terungkap dalam webinar dengan tema “Sosialisasi e-Market bagi Para Pelaku UMKM” diselenggarakan khusus bagi 14 kabupaten/kota di wilayah DKI Jakarta dan Banten pada Rabu (9/6/2021). Webinar dalam rangka sosialisasi dan pendalaman Seri Modul Literasi Digital dilakukan dalam ranah media digital, dengan seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital.
Webinar kali ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yaitu Yossy Suparyo (Direktur Gedhe Nusantara), Khuriyatul Husna MPA (IAPA), Rizqika Alya Anwar (Kaizen Room), dan A Zul Chaidir Ashari (Kaizen Room). Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety.
Perluas kolaborasi
Yossy Suparyo menyebutkan, “Teknologi digital memudahkan dan memperluas kerja kolaborasi. Selain itu, ia berkontribusi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang partisipatif dan transparan.”
Ia mencontohkan pemanfaatan teknologi digital untuk penyelenggaraan pemilihan kepala desa. Menurut Yossy, ini adalah bentuk pesta demokrasi baru yang mudah, akurat dan sangat membantu dalam hal komunikasi lintas batas identitas tradisional.
Khuriyatul Husna MPA lebih lanjut memaparkan seputar digital ethics. Ia menjelaskan, “Segala aktivitas yang terjadi di ruang digital dan menggunakan media digital memerlukan etika digital yang memiliki empat ruang lingkup, yaitu kesadaran, integritas, kebajikan, dan tanggung jawab.”
Ia juga mengingatkan para peserta webinar, “Segala aktivitas yang dilakukan dalam ruang digital akan terekam sehingga masyarakat harus berhati-hati dalam meninggalkan jejak digital.”
Dalami “e-market”
Dalam pembahasannya mengenai digital culture, Rizqika Alya Anwar mendorong UMKM untuk lebih mengenal dan mendalami e-market melihat pertumbuhan teknologi yang sangat cepat. Ia lalu menyoroti kecakapan dalam berbudaya digital.
“Indikator pertama dari kecakapan dalam budaya digital adalah bagaimana setiap individu menyadari bahwa ketika memasuki era digital, secara otomatis dirinya telah menjadi warga negara digital. Kita sebagai warga digital yang Pancasilais harus berpikir kritis serta mendukung gotong royong dan kolaborasi kampanye literasi digital,” ujarnya.
Menurut Rizqika, UMKM harus mengenal e-market karena pertumbuhan teknologi semakin cepat, dan mereka mau tidak mau harus bisa mengejarnya dan beradaptasi.
A Zul Chaidir Ashari lalu membahas digital safety terkait keamanan digital di marketplace. “Kita sebagai masyarakat (konsumen) harus memperhatikan rating penjual, seperti review kualitas barang dan kelengkapan deskripsi produk,” ujarnya agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
Ia juga memberi beberapa petunjuk dalam hal menangkal kejahatan digital, misalnya dengan mengamankan data pribadi seperti OTP, nomor kartu ATM, dan selalu menggunakan identifikasi.
“Maraknya aktivitas digital yang dilakukan mengharuskan kita untuk peduli terhadap pentingnya memproteksi perangkat digital yang kita miliki. Masyarakat harus tetap waspada terhadap penipuan online dan jangan mudah tergiur dan terburu-buru saat berbelanja di marketplace,” paparnya.
Keamanan UMKM
Saat sesi tanya-jawab, ada pertanyaan yang muncul terkait sejauh mana jaminan keamanan oleh pemerintah untuk para pelaku UMKM yang mendaftarkan diri di toko online. Khuriyatul Husna MPA menanggapi, “Pemerintah perlu menjamin platform yang digunakan telah sesuai dengan undang-undang yang berlaku.” Walau begitu, para pelaku UMKM tetap sebaiknya melakukan riset tersendiri mengenai aksesibilitas, jenis, dan fitur berbagai toko online yang ada.
Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital.”
Presiden memberikan apresiasi pada seluruh pihak yang terlibat dalam Program Literasi Digital Nasional. “Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Presiden.
Seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital terbuka bagi siapa saja yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai literasi digital sehingga sangat diharapkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Rangkaian webinar ini akan terus diselenggarakan hingga akhir 2021, dengan berbagai macam tema yang pastinya mendukung kesiapan masyarakat Indonesia dalam bermedia digital secara baik dan etis. Para peserta juga akan mendapatkan e-certificate atas keikutsertaan webinar. Untuk info lebih lanjut, silakan pantau akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.