Menurut data Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada Oktober 2018, jumlah startup di Indonesia bertambah setiap tahunnya. Tercatat, melalui skema Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) dan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT), dari 52 startup dan calon startup pada 2015, menjadi 956 pada 2018. Bahkan, pada 2019, diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 1.000 startup.
Transformasi digital dan revolusi industri yang kini mulai masif diterapkan oleh banyak perusahaan di dunia mendorong PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk turut memajukan ranah digitalisasi di Indonesia. Bank swasta terbesar di Tanah Air ini bekerja sama dengan Digitaraya, akselerator kelas dunia yang didukung oleh Google Developers Launchpad sebagai partner program akselerator serta KUMPUL sebagai partner manajemen komunitas dan coworking space, meluncurkan SYNRGY.
“Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia semakin bertambah secara signifikan setiap waktunya. Hal ini menunjukkan, Indonesia tengah menikmati geliat digitalisasi sehingga muncullah banyak platform yang terangkai dalam bidang-bidang startup. Laju positif startup di Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, dan terdiri atas segmen kreatif dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat zaman now. Latar belakang inilah yang mendorong kami untuk turut mendukung pertumbuhan startup di Indonesia dengan satu wadah bernama SYNRGY,” urai Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, belum lama ini.
SYNRGY adalah sebuah wadah kolaborasi dan akselerator untuk para komunitas startup fintech dalam rangka mendorong pertumbuhan dan inovasi di dunia industri digital, yang juga merupakan sebuah innovation hub dengan program-program terbaik yang disiapkan untuk membantu startup mengembangkan bisnis mereka dengan lebih cepat dan baik.
Startup berkesempatan untuk bergabung dengan SYNRGY dan mendapatkan akses ke program-program tersebut. Salah satunya program akselerator yang akan dijalankan oleh Digitaraya dengan dukungan dari Google Developers Launchpad.
Program akselerator tersebut akan dijalankan selama 3 bulan dengan setiap bulan akan diadakan bootcamp yang intens untuk mendukung produk dan pengembangan bisnis para startup. Tidak hanya bootcamp, SYNRGY juga akan menghubungkan para startup dengan mentor-mentor kompeten termasuk dari Google, untuk dapat langsung berkonsultasi one on one dengan mentor, membukakan akses kepada para investor, dan menghubungkan startup dengan BCA.
“Saya termotivasi oleh komitmen BCA sebagai salah satu bank komersial terkemuka di Indonesia untuk mendukung pertumbuhan startup fintech yang menjanjikan di negara ini. Dampak potensial dari para startup muda ini luar biasa di sektor yang, meskipun sudah menerima banyak perhatian, masih memiliki peluang signifikan untuk perubahan yang inovatif serta pertumbuhan. Dengan menggabungkan kekuatan dengan Google Developers Launchpad, kami akan dapat menawarkan dukungan yang tak tertandingi untuk startup SYNRGY terpilih, kata VP Strategy Digitaraya Nicole Yap.
Sebagai institusi yang juga mengandalkan digitalisasi perbankan, sambung Jahja, BCA kian terbuka untuk menjalin hubungan kerja sama dengan startup di Indonesia yang turut menjadi penggerak ekonomi digital Indonesia. “Melalui wadah SYNRGY ini, diharapkan para startup memperoleh program pembekalan secara maksimal untuk mendukung produk-produk yang akan diluncurkan. Karena di wadah ini, para startup akan terhubung dengan para mentor lokal maupun global, dibekali metode dan tools serta terhubung dengan ekosistem investor dan komunitas startup lainnya.”
Informasi terkait program-program menarik lainnya dari SYNRGY Innovation Hub juga dapat ditemukan di situs www.synrgy.id. [*]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 24 Mei 2019.