Persoalan semakin banyaknya kendaraan yang membuat jalanan semakin padat kini kian mencuat. Jauh sebelumnya, Mercedes-Benz telah memperkirakan hal ini. Bermula dari pemikiran tersebut, muncul konsep kendaraan ekstra kecil yang berukuran tidak lebih dari 2,5 meter dengan sumbu roda 1,5 meter dan hanya berkapasitas dua penumpang.
Desainer muda Gerhard Stein pada 1981 mematangkan kembali konsep tersebut. Stein menawari Mercy mobil kecil tiga silinder dengan kapasitas 1.000 cc dan kekuatan 41 HP bertransmisi otomatis. Mobil kecil ini mampu berbelok dalam sudut 15 derajat dan untuk berputar hanya memerlukan ruang selebar 5,7 meter. Konsep tersebut lantas dituangkan dalam Smart Fortwo.
Pada generasi-generasi berikutnya, Smart meningkatkan performa serta memperkecil konsumsi bahan bakar dan emisinya. Desain baru yang lebih dinamis makin menampakkan sisi modernnya. Kini Smart Fortwo sudah hadir di Tanah Air. Paling sedikit 700 unit mobil Smart sudah terjual di Indonesia. Ada beberapa tipe Smart Fortwo yang masuk ke Indonesia, antara lain Pure Coupe, Passion Coupe, Cabrio Passion, dan Brabus.
Meski ukurannya kecil, pengemudi dan penumpang tidak akan merasa ruang di dalamnya terlalu sempit. Ruang untuk kaki sangat luas, apalagi kursi bisa sedikit dimundurkan. “Ruang di dalamnya nyaman dan leluasa,” aku Agus Riyadi, salah satu pengguna Smart Fortwo tipe Brabus, Rabu (30/4/2014).
“Kita akan nyaman mengendarainya, apalagi interiornya dan sound di dalamnya sudah memakai standar yang bagus,” lanjutnya. Kelebihan yang lainnya, mobil ini hemat tempat parkir. Lahan kecil pun cukup menjadi area parkir Smart Fortwo.
Untuk keperluan dalam kota, mobil ini bisa dibilang kompak dan efisien. Ukurannya tidak memenuhi badan jalan dan konsumsi BBM-nya tidak boros. Jenis mobil seperti ini bisa sedikit memberi alternatif untuk kota yang terlampau padat. [NOV]
Foto: dokumen Mercedez-Benz
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 3 Mei 2014