Didirikan oleh Dewi Isabella pada 2003, Siomay Chipsy memiliki banyak produk dengan produk unggulan adalah siomai dan batagor. Bahan dasar yang digunakan beragam mulai dari ikan tenggiri, ayam, udang, sapi, hingga daging kambing. Siomay Chipsy juga menawarkan bakso Malang. Semua produk Siomay Chipsy menggunakan bahan berkualitas dan segar serta tanpa pengawet sehingga kelezatannya sungguh-sungguh terasa.

Merek Siomay Chipsy telah dipatenkan, terdaftar di BPOM, mendapat Standar Nasional Indonesia (SNI) , Halal MUI, serta telah diangkat oleh media massa, di antaranya Selamat Pagi Trans 7, Tabloid Sajiku, dan Inspirasi MNC TV. Siomay Chipsy juga telah mengikuti Malaysia International Food & Beverage 2016; mendapat juara 1 Lomba Pengolahan Ikan tahun 2011, 2012, dan 2014 tingkat Provinsi DKI Jakarta; juara 1 Adhibakti Mina Bahari 2014 dari Kementerian Kelautan dan Perikanan; serta penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara dari Presiden Joko Widodo.

siomay chipsy

Keunikan produk Siomay Chipsy terletak pada beragamnya bahan baku utama. Jika biasanya hanya menggunakan ikan, Siomay Chipsy mengombinasikan dengan ayam dan udang, seperti dimsum tapi berbentuk siomay lokal Indonesia. Tak kalah lezat, Siomay Chipsy juga menyajikan siomai dan batagor berbahan dasar daging sapi dan kambing.

“Kami berkomitmen untuk berkembang dan menjaga mutu yang dapat dilihat dari semakin banyaknya varian produk yang kami jual. Untuk menjamin kenyamanan, kelayakan, dan kesehatan konsumen, kami terus mengikuti standar-standar yang telah ditetapkan pemerintah, seperti sertifikasi Halal, SNI dan kami adalah siomai ikan tenggiri pertama di Indonesia yang mendapatkan SNI, BPOM, MD, serta penghargaan di level kota, provinsi, sampai nasional,” kata Dewi.

Dewi berharap, ke depannya, Siomay Chipsy dapat memperluas jangkauan promosi dan produk dengan bekerja sama dengan berbagai pihak dan saling menguntungkan. Meluasnya jangkauan pemasaran dan produk Siomay Chipsy berarti akan ada lebih banyak lapangan pekerjaan sehingga bisa membantu untuk menekan angka pengangguran.

“Semakin produk kami banyak dikonsumsi, berarti lebih banyak merek maupun produk yang bergizi yang dapat dijangkau oleh konsumen,” imbuh Dewi.

Baca juga:

Siapkan Energi Penggerak Bangsa, Pertamina Gelar PEN 6.0 di Yogyakarta