Sebagai wujud nyata dari komitmen Pertamina dalam membangun negeri, Pertamina Energi Negeri (PEN) chapter ke-6 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan ini diadakan di SD Negeri Gunungmulyo, Kabupaten Bantul, pada 6 November lalu.

PEN 6.0 ini merupakan program sosial edukasi dari Pertamina sebagai wujud komitmen Perusahaan untuk menanamkan semangat berbagi ilmu dan budaya relawan bagi seluruh perwira.

Koordinator Wilayah PEN 6.0 Yogyakarta, Eka Candra Kusuma mengungkapkan, Pertamina memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada bapak dan ibu guru SD Negeri Gunungmulyo yang sudah berkenan untuk menerima tim relawan Pertamina Energi Negeri (PEN) dan berharap agar ilmu dari para kakak relawan yang berbagi ilmu di sekolah ini dapat dipahami dan menjadi bekal untuk para murid-murid di masa depan.

“Terima kasih kepada bapak ibu guru yang telah menerima seluruh relawan PEN 6.0 Yogyakarta dan kami berharap melalui kegiatan ini kita bisa membagikan wawasan dan motivasi kepada adik-adik kita yang masih di sekolah dasar,” ucapnya.

Candra juga berharap kegiatan PEN 6.0 juga bisa memberi inspirasi dan memberikan edukasi tentang Gerakan Anti Bullying dan Implementasi Tata Nilai AKHLAK yang berupa tata nilai Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Kegiatan PEN 6.0 juga diharapkan dapat memberikan semangat dalam rangka Hari Pahlawan pada tanggal 10 November dan Hari Guru pada 25 November nantinya.

 

PEN 6.0 Yogyakarta berlokasi di SD Negeri Gunungmulyo yang masih termasuk ring 1 dari area operasi Fuel Terminal Rewulu.

“Pertamina Energi Negeri tahun ini secara keseluruhan diadakan secara serentak di 116 Sekolah Dasar yang tersebar di 38 lokasi seluruh wilayah Indonesia. Sebanyak 1.016 Relawan yang terjun. Tema PEN 6.0 kali ini adalah ‘Membangun Generasi, Menginspirasi dan Berbagi.’ Pertamina berharap agar keterlibatan para pekerja Pertamina di lingkungan masyarakat sekitar dapat mendorong anak-anak untuk selalu aktif, kreatif, inovatif, dan penuh semangat serta nantinya menjadi generasi yang menginpsirasi dan saling berbagi,“ tutup Eka.

Secara terpisah, Area Manager Communication Relation & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menyampaikan, kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan untuk menanamkan semangat transformasi dan budaya kesukarelaan para pekerja untuk mengajar. PEN 6.0 Yogyakarta kali ini dilaksanakan di SD Gunungmulyo yang masih terletak di ring 1 wilayah operasi kerja Fuel Terminal Rewulu.

“Kegiatan PEN 6.0 ini merupakan Program Sosial Edukasi dari Pertamina sebagai wujud komitmen Perusahaan untuk menanamkan semangat berbagi ilmu untuk generasi penerus bangsa dan memupuk budaya volunteering seluruh perwira untuk berbagi ilmu termasuk di Regional Jawa Bagian Tengah khususnya di Yogyakarta” ujarnya.

Kegiatan PEN 6.0 Yogyakarta diawali dengan upacara bendera pukul 07.00 hingga 08.00 WIB yang diikuti siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. Kemudian, siswa berbaris dan bergantian melakukan cap tangan sebagai bentuk komitmen siswa terhadap gerakan anti bullying.

Setelah itu, Relawan Pengajar masuk ke masing masing kelas. Kelas yang diajar hanya 2 Kelas yaitu kelas 3A dan 3B dengan total siswanya ada 60 siswa untuk 2 kelas.

Di dalam kelas diberikan materi dan edukasi tentang proses bisnis Pertamina, implementasi Tata Nilai AKHLAK, gerakan anti bullying (perundundan), serta semangat Hari Anak dan Hari Pahlawan.

Para siswa dan siswi diberi kesempatan untuk menulis cita-cita mereka pada sebuah stiker berbentuk daun yang sudah tim relawan PEN 6.0 siapkan. Lalu stiker daun itu bergantian ditempel di pohon cita-cita yang diletakan di sisi belakang kelas. Harapannya agar, siswa-siswi berkesan dan termotivasi untuk terus rajin belajar menggapai cita-cita dan masa depannya.

“Kami berterima kasih dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada bapak dan ibu guru SD Negeri Gunungmulyo yang sudah berkenan untuk menerima tim relawan Pertamina Energi Negeri (PEN) dan berharap agar ilmu dari para kakak relawan yang berbagi ilmu di sekolah ini dapat dipahami dan menjadi bekal untuk para murid-murid di masa depan” tutup Eka.