Selama dua tahun terakhir, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta, menyelenggarakan Simposium Internasional yang menjadi ruang diskusi akademik tentang budaya Jawa.
Berbeda dengan pelaksanaan simposium sebelumnya, kegiatan tahun ini diselenggarakan dalam bentuk webinar dan workshop secara daring terkait situasi pandemi yang tengah terjadi. Dengan demikian, simposium semakin membuka ruang diskusi bagi peserta dari berbagai kawasan lintas batas negara.
Adapun pelaksanaan agenda webinar digelar setiap hari Sabtu dan workshop berlangsung setiap hari Minggu dalam kurun waktu 17 Juli hingga 8 Agustus 2021.
Pembukaan
Pelaksanaan agenda Pembukaan Simposium Internasional dan agenda sesi pertama telah dilaksanakan Sabtu (17/7/2021) pukul 09.00 dan diikuti 304 peserta.
Pada sesi pertama, hadir sebagai pembicara yakni Mikke Susanto (FSR ISI Yogyakarta) dan Matthew Cohen (Yale University, AS) yang membawakan topik Pemeliharaan Benda Bersejarah (Preserving Historical Objects).
Pada kesempatan tersebut, Ketua Panitia Simposium Internasional 2021, GKR Hayu mengatakan, pelaksanaan simposium tetap dilakukan sebagai bentuk konsistensi keraton dalam melakukan edukasi budaya.
“Meski pandemi, kegiatan edukasi soal budaya tidak lantas berhenti. Kita upayakan agar ruang diskusi soal budaya Jawa tetap ada meski formatnya berganti daring,” ujar GKR Hayu.
GKR Hayu menambahkan, “Kita tidak menutup diri, oleh karena itu penting untuk belajar dari berbagai narasumber dari dalam dan luar negeri yang telah melakukan langkah-langkah terbaik dalam menjaga benda-benda bersejarah. Hingga suatu saat nanti, apabila kita benar-benar dapat menyambut warisan leluhur itu kembali, kita telah siap untuk menjaga dan memanfaatkannya sebaik-baiknya.”
Mengenai tema dan bahasan yang diusung, GKR Hayu menuturkan, pada simposium kali ini cenderung mengarah pada pembahasan Budaya Jawa lebih umum.
“Ada beberapa tema yang diangka yaitu sejarah, preservasi benda bersejarah, filosofi Jawa dan kuliner. Kami juga adakan sesi workshop tentang pembuatan benda-benda yang identik dengan upacara di Jawa ataupun praktik memasak masakan Jawa,” tutupnya.
Untuk mengikuti agenda ini, peserta dapat membeli tiket per sesi sebesar Rp 25.000, atau tiket gabungan (bundling) untuk 4 sesi webinar atau 4 sesi workshop sekaligus sebesar Rp 75.000. Pembelian tiket gabungan akan mendapatkan suvenir berupa tas dan masker (bebas ongkir) bagi peserta dengan alamat di Indonesia. Terdapat pula e-sertifikat diberikan kepada semua peserta. Adapun pembelian tiket masih dapat dilakukan melalui website resmi: symposium.kratonjogja.id.
Rangkuman agenda webinar dan workshop sebagai berikut:
AGENDA
Sesi 1
17 Juli: Webinar “Pemeliharaan Benda Bersejarah”
Narasumber: Mikke Susanto (FSR ISI Yogyakarta) dan Matthew Cohen (Yale University, AS)
18 Juli: Workshop: Kerajinan Daun Kelapa/Janur
Narasumber: Sita Laretna Adhisakti dan KMT Yudawijaya (Bimo Unggul Yudo)
Sesi 2
24 Juli: Webinar “Menggali Pemikiran Jawa”
Narasumber: Mark Woodward (Arizona State University, AS) dan Prof Koentjoro (UGM)
25 Juli: Workshop: Masakan Jawa
Sesi 3
31 Juli: Webinar “Jamuan Kenegaraan di Kesultanan Yogyakarta”
Narasumber: Prof Murdiati Gardjito (UGM) dan Jiri Jakl (Heidelberg University, Jerman)
1 Agustus: Workshop: Kerajinan Daun Pisang
Sesi 4
7 Agustus: Webinar: “Masyarakat Jawa Dulu & Sekarang”
Narasumber: Lydia Kieven (University of Bonn, Germany) dam Dwi Ratna Nurhajarini (BNPB Yogyakarta)
8 Agustus: Workshop: Masakan Jawa
Update informasi mengenai Simposium dan Workshop International Keraton Yogyakarta dapat disimak melalu media sosial resmi Keraton Yogyakarta:
Instagram: @kratonjogja dan @kratonjogja.event
Facebook Page: Kraton Jogja
Twitter: @kratonjogja
Youtube: Kraton Jogja
Atau melalui link symposium.kratonjogja.id.