Sebagai pengguna media digital, kita harus menyadari bahwa dalam dunia digital ada beragam profil, motif, bahwa ia bersifat borderless, dan juga bebas. Kini dengan adanya akses terhadap internet melalui gawai, kita bisa terhubung di manapun dan kapanpun tanpa adanya batas. Ada banyak aplikasi yang mempermudahkan hal tersebut. Walalu begitu, perlu diketahui bahwa kebebasan selalu ada konsekuensinya.

Seperti yang mungkin sudah kita ketahui, hampir semua ada di dalam internet, baik yang positif maupun yang negatif, dan dalam berbagai macam bentuk pula. Kita juga harus paham kalau orang yang ditemui di dunia internet mempunyai niat yang berbeda-beda, sehingga penting untuk mengenali berbagai konten negatif seperti plagiasi, cyberbullying, cybercrime, hate speech, pornografi, dan hoaks.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Bijak Bermedia Sosial: Jangan Asal Sebar di Internet”. Webinar yang digelar pada Senin (4/10/2021), pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Pradhikna Yunik Nurhayati, S.I.P., M.P.A. (IAPA), Dr. Arfian, M.Si. (Dosen & Konsultan SDM), Ismita Saputri (CEO Kaizen Room), Djaka Dwiandi Purwaningtijasa, S.T. (Digital Designer & Photographer), dan Stephanie Cecillia (Founder Mediccation.id & Puteri Indonesia DKI Jakarta 1 2020) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Dr. Arfian, M.Si. menyampaikan, “Pengguna media digital memiliki kecenderungan untuk berbagi semua hal di media sosial. Terkait itu, sebaiknya kita memposting konten yang baik, saling menghormati dan menghargai keberadaan netizen lain, dan sadari bahwa semua orang itu punya hak di sosial media. Juga, kita harus selalu menjaga privasi dengan tidak dengan mudah memberikan informasi data diri di media sosial.”

“Kita dapat melakukan beberapa hal dalam rangka menjaga keamanan akun, seperti membuat kata kunci yang cukup sulit untuk ditebak, dan mengubahnya secara berkala. Dalam hal menghindari hoaks, kita harus tidak mudah percaya dengan berita yang diterima sebelum melakukan klarifikasi. Sebelum mengakses internet dan gadget, kita harus tahu kebutuhannya untuk apa, selalu bertanggung jawab, dan sadar akan resikonya. Sesuaikan penggunaan media sosial dengan kebutuhan atau minat supaya tidak menjadi candu, batasi penggunaan media sosial.”

Stephanie Cecillia selaku narasumber Key Opinion Leader menyampaikan, dampak positif dari digitalisasi baginya adalah bisa mendapatkan sertifikat online karena banyak platform media sosial yang bisa digunakan dan bisa bersosialisasi dengan banyak orang. Kalau kita bijak dan menggunakan internet dengan baik, maka akan mempunyai dampak yang baik. Kalau kita menjadi tidak membatasi penggunaan internet dan tidak peduli pada lingkungan sekitar, itu merupakan hal yang tidak baik dan menjadikan hal yang negatif. Kalau kita bijak maka kita bisa membuat suatu karya dan mengasah skill kita. Ia ingatkan kita sebagai pengguna media digital untuk jangan gampang share-share informasi karena itu bisa mengubah persepsi dan pola perilaku orang lain. Harus cek dulu informasi yang didapatkan dari mana, jangan sampai kita menyebar yang bersifat hoaks. Selalu terapkan critical mindset saat mendapat informasi.

Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Sri Asih menyampaikan pertanyaan, “Apakah bijak untuk forward SMS penipuan kepada grup teman-teman supaya waspada?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Ismita Saputri. “Tujuannya kalau untuk mengedukasi maka tidak apa-apa dan berikan judulnya, tapi kalau tujuannya untuk mengerjai orang lain maka tidak boleh. Kita harus menciptakan kesempatan untuk sendiri untuk mengedukasi kepada orang lain dan bertujuan baik.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.