PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) membukukan laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp 1,66 triliun pada 9 bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2023. Raihan ini naik 11,8 persen dari Rp 1,48 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan positif pada PBT didorong oleh membaiknya pendapatan dari komposisi pembiayaan, terutama pembiayaan ritel dan retail small-medium enterprise (RSME) seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat. Biaya provisi menurun didukung kualitas aset yang membaik seiring dengan kondisi perekonomian yang stabil.

Net interest income (NII) tercatat meningkat sebesar 4,8 persen seiring dengan membaiknya pendapatan yang didorong oleh kenaikan saldo rata-rata kredit (average loan balances) sebesar 4,0 persen. Demikian juga, marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) menguat sebesar 23 bps menjadi 5,0 persen pada September 2023. Bank membukukan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATAMI) sebesar 17,1 persen menjadi Rp 1,25 triliun dari Rp 1,06 triliun tahun lalu. 

Unit usaha syariah

Sementara itu, Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia mencatat peningkatan PBT yang signifikan sebesar 66,7 persen menjadi Rp 369 miliar dari Rp 221 miliar.

Pendapatan operasional unit usaha syariah meningkat sebesar 68,5 persen didorong peningkatan pembiayaan dan pendapatan fee-based. Pembiayaan naik 3,2 persen menjadi Rp 28,88 triliun dari Rp 27,98 triliun, didukung oleh pembiayaan pada segmen SME, perbankan korporasi, dan pembiayaan hijau (green financing). Unit usaha syariah juga mencatat pertumbuhan pendapatan fee-based sebesar 15,7 persen ditopang pendapatan fee terkait transaksi GM.

Pertumbuhan platform digital

Platform perbankan digital Maybank Indonesia untuk nasabah ritel, M2U, juga mencatatkan peningkatan transaksi sebesar 17,7 persen menjadi sekitar 15,3 juta pada 9 bulan 2023 dari 13 juta lebih transaksi pada periode yang sama tahun lalu. Nilai transaksi M2U tumbuh 16,2 persen menjadi Rp 82,56 triliun dari Rp 71,05 triliun diiringi dengan pertumbuhan dana pihak ketiga yang diperoleh melalui M2U sebesar 27,6 persen.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengungkapkan, Maybank Indonesia tetap berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman perbankan terbaik kepada nasabah dan pada saat yang sama mampu mencatat kinerja yang kuat di seluruh segmen bisnis bank serta kualitas aset yang terus membaik.

“Perekonomian Indonesia pada 9 bulan pertama 2023 terus menunjukkan tren positif, didorong oleh pasar domestik yang menguat. Faktor ini telah turut mendorong pertumbuhan yang kuat pada portofolio bisnis kredit ritel dan kredit segmen SME kami. Ke depan, kami berupaya untuk dapat mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dengan berfokus pada peningkatan fundamental dan

mengakselerasi kapabilitas layanan digital untuk mempercepat penyediaan solusi bagi nasabah ritel maupun SME kami. Selain itu, kami akan terus memperkuat posisi di industri perbankan syariah, khususnya melalui keberagaman solusi Shariah Wealth Management,” ujar Taswin.

Presiden Komisaris Maybank Indonesia Dato’ Khairussaleh Ramli mengatakan, Maybank Indonesia terus membukukan pertumbuhan positif di seluruh portofolio bisnisnya serta menjaga pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan kepada seluruh pemangku kepentingan.

“Seiring dengan upaya kami untuk memperkuat posisi Maybank di kawasan ASEAN, kami akan terus aktif memberikan dukungan kepada jaringan bisnis kami di Indonesia, mengingat Indonesia merupakan pasar utama Maybank Group. Dukungan ini akan direalisasikan melalui berbagai upaya yang berpusat pada kebutuhan nasabah, serta mengakselerasi layanan digital kami agar dapat memberikan pengalaman perbankan yang terbaik bagi nasabah. Selain itu, kami juga akan terus menjalankan inisiatif yang berfokus pada keberlanjutan, dan pada saat yang sama memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berfokus pada environment, social and governance (ESG),” tutup Dato’ Khairussaleh.