Pada tahun ini, dua perhelatan olahraga terbesar di Asia berlangsung, Asian Games dan Asian Para Games. Setelah Asian Games terselenggara pada September lalu, pada 6–13 Oktober ini akan berlangsung Asian Para Games di Jakarta. Asian Para Games merupakan perhelatan olahraga internasional yang diikuti oleh atlet-atlet disablitas. Akan ada lebih dari 3.500 atlet disabilitas yang ikut berpartisipasi dari seluruh penjuru negara-negara di Asia.
Bebarengan dengan dua perhelatan olahraga ini, Big Mac, produk legendaris McDonald’s, telah memasuki usia ke-50. Oleh karena itu, Big Mac mengajak para penggemarnya dan konsumen McDonald’s untuk merayakan momen spesial Asian Para Games ini.
Dalam rangka Asian Para Games 2018, McDonald’s melakukan kerja sama dengan dua atlet para swimming, yaitu Nor Aimah dan Laura Aurelia Dinda. Kedua atlet ini mendapatkan medali saat ASEAN Para Games 2017 di Malaysia. Selain itu, di kejuaraan dunia di Berlin, mereka mendulang prestasi untuk Indonesia.
Kekuatan mengalahkan keterbatasan
Laura Aurelia Dinda (19 tahun) merupakan gadis muda yang harus berjuang mengalahkan keterbatasannya untuk menggapai impiannya. Sejak kecil, Dinda yang menyukai olahraga renang harus menghadapi kenyataan pahit ketika berusia 15 tahun harus mengalami kecelakaan terjatuh yang menyebabkan penurunan kekuatan yang signifikan pada kedua kakinya sehingga membatasi mobilitasnya.
Terbatasnya mobilitas yang dapat dilakukan paska-kecelakaan tersebut, sempat membuatnya putus harapan. Beruntung, hal itu tak berlangsung lama, ia segera bangkit kembali meraih impiannya. Keterbatasan yang dialami malah membuat dia semakin bersemangat untuk berlatih dan menjadi juara di olahraga renang.
Impiannya menjadi nyata ketika momen kemenangan yang didapatkan di ASEAN Para Games 2017, Dinda mendapatkan dua medali emas. Di kancah internasional prestasinya tidak berhenti di situ, dia memberikan dua medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu di World Para Swimming Championship, Berlin, Jerman.
Dinda telah membuktikan bahwa keterbatasan tidak menghalangi seseorang untuk berprestasi. Dengan kerja keras, latihan, fokus pada tujuan dan semangat memberikan hasil nyata.
“Sebagai seorang atlet, tentu target saya adalah menjadi juara. Namun, apa pun hasil akhirnya nanti, saya akan melakukan upaya terbaik untuk Indonesia, karena itulah esensi dari latihan dan kerja keras dalam karantina Pelatnas selama berbulan-bulan,” jelas Dinda.
Dinda pun menekankan pesan untuk generasi muda Indonesia bahwa kita harus menjadi generasi yang tak takut untuk mewujudkan mimpi.
“Mari bersama wujudkan mimpi kita agar menjadi nyata dengan memulainya dari diri kita sendiri. Karena, siapa pun tidak akan mampu mengubah hidup kita selain kita sendiri. Perbanyak kerja keras, kurangi keluh kesah, tekan egoisme diri, dan letakkan hidup kita dalam tangan kasih Tuhan,” tegasnya.
Direktur Pemasaran dan Komunikasi McDonald’s Indonesia Michael Hartono menyampaikan, “Keberanian dan semangat kedua atlet para swimming ini telah memberikan inspirasi bagi McDonald’s. Harapan kami adalah dapat memberikan apresiasi bagi atlet para games, khususnya Aimah dan Dinda, atas pencapaian mereka dalam mengalahkan keterbatasan dan merayakan setiap usaha dan menikmati pesta olahraga para games ini bersama kami. Harapan yang sama juga ada bagi konsumen kami, agar dapat terinspirasi dengan tekad, ketekunan, dan kerja keras para atlet Asian Para Games.”
Sebagai bentuk dukungan McDonald’s dalam Asian Para Games 2018, selama 8 hari menyediakan 2.000 Choco Sundae dan 2.000 Ice Cream Cone untuk para atlet yang bertanding. Di seluruh restoran McDonald’s juga memasang materi promosi yang mengajak konsumen McDonald’s untuk turut memberi dukungan pada atlet Asian Para Games.
Dukungan ini sebagai bentuk merayakan momen kemenangan, semangat yang luar biasa, pencapaian dari hasil kerja keras, dan semangat untuk meraih mimpi adalah pasti. [IKLAN/*/ACH]
Foto: dokumen McDonald’s Indonesia
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 9 Oktober 2018.