Pandemi ini menjadi hal yang dialami oleh seluruh dunia, dan yang paling berat adalah kesehatan mental dan fisik kita. Dengan situasi yang baru dan mendadak ini, kesehatan mental kita pun sebagai manusia ikut menurun, dan kita kadang tidak menyadari bahwa stres itu terjadi karena adanya banyak tugas sekolah ataupun kantor.

Stres pada masa pandemi yang muncul dapat berupa cemas terhadap kesehatan, perubahan pola tidur dan makan, sulit tidur dan konsentrasi, dan bahkan adanya riwayat penyakit kronis atau gangguan psikologis. Pemicu stres bisa dari ketegangan, bisa dari frustrasi, adanya konflik, dan yang sering terjadi adalah krisis atau adanya bencana di luar kontrol kita.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Strategi Belajar, Mengelola Motivasi dan Stress Saat Belajar Online”. Webinar yang digelar pada Jumat (27/8/2021) pukul 09:00-11:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Adetya Ilham (Kaizen Room), DipI. Kffr. Freesca Syafitri, S.E., M.A. (Tenaga Ahli DPR RI & Dosen UPN Veteran Jakarta), Zulfan Arif (Penerjemah & Content Writer), Erfan Ariyaputra, S.Psi. (Training & Development Expert), dan Conchita Caroline (Presenter TV) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Zulfan Arif menyampaikan, “Dengan adanya tugas-tugas setiap hari membuat kita menjadi merasa bosan, maka dari itu pembelajaran jadi tidak efektif. Lalu bagaimana cara mengatasinya? Meskipun kita tetap di rumah dan belajar secara daring melalui media digital, kita tetap harus menjadi manusia di ruang digital. Kalau kita tetap bermedia digital tetapi tidak memakai perasaan, maka diri kita bisa dikatakan adalah seperti robot.”

Jangan lupa istirahat

Dalam masa seperti ini, lanjut Zulfan, kita harus selalu proaktif, yang meliputi aktivitas-aktivitas di media digital melalui pembelajaran, misalkan menyiapkan segala hal sehingga proses pembelajaran menjadi nyaman. Tips agar pembelajaran tetap proaktif adalah menyiapkan ruang belajar agar kita bisa nyaman dan fokus.

“Lalu, jangan lupa untuk membuat catatan agar tidak melamun dan ngantuk saat belajar online dan juga agar otak kita akan aktif dan terus berpikir. Selain itu, rencanakan harimu seperti ikuti jadwal yang diberikan oleh sekolah, dan kurangi gangguan; gunakan imajinasimu dan bayangkan kamu sedang di sekolah dan bukan di rumah. Ingat untuk beristirahat di sela-sela waktu belajar selama 5 menit, lalu lanjutkan kembali saat sudah segar lagi,” ujarnya.

Conchita Caroline selaku narasumber Key Opinion Leader menyampaikan, hadirnya sekolah daring tentunya menciptakan suasana yang berbeda dibandingkan dengan sekolah konvensional, dan stres terbesar dapat muncul dari rasa sendiri. Menurutnya, kita jadi terpaksa untuk aktif dan bertanggung jawab terhadap tugas yang banyak. Solusinya dari keadaan seperti ini adalah kita harus menerima fakta bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja, khususnya Indonesia dengan keadaan Covid-19, dan masih menjadi pertanyaan juga bahwa sekolah tatap muka akan dilaksanakan secara langsung atau tidak. Oleh karena itu, mau tidak mau harus beradaptasi dengan pembelajaran daring.

Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Livea menyampaikan pertanyaan, “Di era digital ini memang memudahkan dalam soal pendidikan, akan tetapi bagaimana teknologi ini jika di daerah susah sinyal, otomatis mereka tidak bisa menikmati belajar diera digital ini? Pertanyaannya dengan cara apa mereka yang di daerah susah sinyal agar bisa menikmati belajar online di era digital ini?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Erfan Ariyaputra, S.Psi. “Saat ini Kominfo sedang mengembangkan jaringan di berbagai daerah, dan saya berharap tahun depan jaringan tersebut sudah bisa menjangkau daerah terpencil, karena memang daerah-daerah itu menjadi salah satu hal yang terpenting untuk proses pembelajaran daring ataupun uraian hal lain yang membutuhkan fasilitas sinyal.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.