Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) memulai pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kalteng (RSUD Kalteng) yang merupakan Rumah Sakit Rujukan Regional Wilayah Barat. Hal ini menjadi bukti nyata pemerataan aksesibilitas bidang kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, khususnya di wilayah barat, sekaligus untuk mendukung sistem rujukan kesehatan perorangan yang efektif, efisien, dan berkesinambungan.

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran melakukan pemancangan tiang pertama pembangunan RSUD Kalteng yang berlokasi di Desa Pembuang Hulu I, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan, Senin (19/12/2022). Ia mengatakan, pembangunan RSUD ini juga merupakan pengejawantahan salah satu Misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah 2021–2026 di bidang kesehatan.

“Ini adalah momentum dan bagian penting dari tonggak sejarah bagi masyarakat Kalimantan Tengah. Sektor kesehatan sama halnya dengan pendidikan merupakan hak dasar seluruh warga negara untuk mendapat layanan yang sama. Oleh karena itu, aksesibilitas atau keterjangkauan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan merupakan kewajiban pemerintah untuk menyediakan dengan baik,” kata Sugianto.

Ia menambahkan, pembangunan RSUD Kelas B di Kecamatan Hanau ini diharapkan dapat memberikan kemudahan akses layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya di wilayah barat Kalteng.

“Ini merupakan bentuk komitmen Pemprov Kalteng untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima, agar bisa dinikmati seluruh masyarakat, tanpa terkecuali. Termasuk kalangan yang tidak mampu. Saya menegaskan kembali bahwa tidak ada satu pun warga Kalteng terkhusus warga tidak mampu yang tidak terlayani dengan baik,” ujar Sugianto.

Lebih lanjut, Sugianto memaparkan bahwa pembangunan RSUD wilayah barat tersebut beriringan dengan penyediaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia tenaga kesehatan (SDM nakes), secara khusus dokter spesialis. Dengan demikian, saat pembangunan RSUD selesai, nakes sudah tersedia dan siap ditugaskan pada RSUD Tipe B Pemprov Kalteng tersebut.

“Dalam pengembangan SDM kesehatan khususnya, kita telah bekerja sama dengan beberapa universitas ternama di Indonesia,” imbuhnya.

Menurut Sugianto, pembangunan RSUD ini juga belajar dari pengalaman menghadapi pandemi bahwa hampir semua pasien dirujuk ke Palangka Raya, dan RSUD Dr Doris Sylvanus tidak mampu menampung dan melayani secara maksimal. Oleh karena itu, dengan dibangunnya RSUD di wilayah barat akan membantu mengurai masalah pelayanan kesehatan yang ada.

Meliputi lima kabupaten

Pada kesempatan yang sama, Bupati Seruyan Yulhaidir menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemprov Kalteng yang telah menginisiasi pembangunan RSUD ini.

“Ini merupakan hadiah terindah akhir tahun 2022. RSUD ini tentu tidak hanya lokasinya di Kabupaten Seruyan, tetapi juga tujuan utama adalah melayani seluruh kabupaten di wilayah barat. Tidak menutup kemungkinan provinsi atau daerah lain pun akan memanfaatkan rumah sakit baru ini nantinya,” ungkap Yulhaidir.

Kepala Dinas PUPR Kalteng Shalahuddin menjelaskan, pembangunan RSUD ini merupakan pembangunan Rumah Sakit Rujukan Regional Wilayah Barat yang meliputi lima kabupaten, yakni Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, dan Seruyan yang dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak (multi years contract) pada tahun anggaran 2022–2024.

Adapun pekerjaan konstruksi dilaksanakan selama 2 tahun anggaran, yaitu pada 2022–2023. “Pembayaran dilakukan tiga tahun anggaran, yaitu tahun 2022–2024 dengan nilai kontrak sebesar Rp 189.100.000.000,” jelas Shalahuddin.

RSUD Kalteng ini didesain memiliki 3 bangunan yang terintegrasi, dengan total luas lantai bangunan 32.184 meter persegi, dan mampu menampung 267 tempat tidur. Selain itu, direncanakan pula dibangun sarana dan prasarana penunjang, di antaranya rumah bagi dokter atau tenaga medis.

Pembangunan RSUD ini merupakan visi besar Gubernur Kalimantan Tengah dalam mempersiapkan perkembangan dan perubahan ketatanegaraan, khususnya lahirnya provinsi baru dari pemekaran wilayah/provinsi.

Sebagaimana diketahui, Kecamatan Hanau telah disepakati para bupati dan tokoh masyarakat wilayah barat sebagai Ibu Kota Provinsi Kotawaringin jika pada saatnya nanti Provinsi Kalteng dimekarkan menjadi dua atau tiga provinsi.

Pemekaran Provinsi Kalteng yang merupakan provinsi terluas di Indonesia itu akan mendekatkan dan memaksimalkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat serta menggeliatkan pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.

Hadir pada pemancangan tiang pertama itu, yakni Wakil Gubernur Kalteng periode 2016–2021 Habib Ismail Bin Yahya, pimpinan DPRD dan anggota Forkopimda, Sekda Kalteng, bupati dan pimpinan DPRD wilayah barat, pimpinan instansi vertikal, sahli gubernur, asisten setda dan kepala perangkat daerah Kalteng, tokoh masyarakat, serta tokoh agama. [*]