Seseorang tidak pernah terlalu tua untuk mempelajari keterampilan baru dan tidak ada keterampilan yang terbuang sia-sia. Satu-satunya hal yang lebih buruk daripada menjadi orang tanpa pendapat adalah menjadi seseorang dengan pendapat yang tidak berguna.
Alih-alih hanya menghabiskan waktu di internet, saatnya kita berusaha untuk mengatur hidup dengan lebih baik dengan memanfaatkan teknologi berbasis digital. Dengan memiliki kecakapan dalam penggunaan dan pemanfaatan media digital, kita dapat berkontribusi secara positif kepada ekosistem digital, dan bahkan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Cakap Bermedia Digital”. Webinar yang digelar pada Selasa, 26 Oktober 2021, diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Ali Elanshory (Account Executive MNC Group), Diana Balienda (Founder DND Culinery), Wulan Furrie (Praktisi dan Dosen Manajemen Komunikasi Institut STIAMI), Razi Sabardi (Pengamat Kebijakan Publik Digital), dan Cinthia Karani (Miss Earth Indonesia 2019) selaku narasumber.
Dalam pemaparannya, Ali Elanshory menyampaikan bahwa perjalanan start-up di Indonesia dimulai pada 1998–2000 dan telah memunculkan banyak perusahaan berbasis dotcom. Hampir di setiap bidang terdapat start-up; e-commerce, travel, kesehatan, dan pendidikan.
Terkait dengan itu, diperlukan lebih banyak lagi talenta digital, dan beberapa digital skill yang dibutuhkan termasuk digital marketing, content creating, bisnis e-commerce, data analyst, designer, programmer, SEO specialist, dan social media specialist. Hal yang harus dilakukan guna menghadapi revolusi 4.0 adalah menyadari diperlukan kemampuan critical thinking yang memungkinkan untuk membedakan informasi mana saja yang termasuk kebenaran atau kebohongan, fiksi atau non- fiksi, fakta atau opini.
“Lalu, ada keterampilan komunikasi agar lebih mudah mengutarakan pemikiran, pengetahuan, dan informasi yang dimiliki kepada orang lain. Kreativitas juga dibutuhkan untuk menciptakan ide dan inovasi yang dibutuhkan banyak orang. Selain itu, dibutuhkan kolaborasi agar mudah bekerja sama dengan berbagai organisasi, baik tim sendiri atau tim dari divisi lain saat kerja nanti,” jelasnya.
Cinthia Karani selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa literasi digital itu penting karena dunia digital semakin berkembang kita harus belajar dalam menggunakannya, bagaimana penggunaan yang baik dan bijak dan apa saja dampak negatif yang kita rasakan.
Adanya penipuan kalau kita tidak aware bisa jadi kita menjadi korban. Sebagai pengguna media digital kita harus mencari tahu dan mau beradaptasi; cari tahu peluangnya apa, kita perhatikan dampak negatifnya apa. Barengi teknologi ini dengan etika yang baik. Jangan sampai kita menjadi korban atau kita yang menjadi pelaku. Penting juga untuk melakukan saring sebelum sharing, serta tidak sembarangan mengklik link. Belajar, terus beradaptasi, dan makin cakap digital.
Salah satu peserta bernama Devri Nuraini menyampaikan, “Tips dan trik seperti apa yang bisa kita terapkan pada anak-anak sebagai orangtua untuk menjaga keamanan digital bagi anak-anak di media digital saat ini yang sangat marak dengan kejahatan?”
Razi Sabardi menjawab, pada prinsipnya dengan begitu banyak informasi yang bisa diakses oleh anak, kita tidak bisa melarang mereka untuk tidak dapat mengonsumsi ranah digital. Komunikasikan dengan baik dan rajin mencari tahu, mengelola anak dan kebiasaan apa yang berubah, rasa ingin tahu apa yang muncul, kata-kata apa yang mereka gunakan untuk mengetahui perubahan yang anak alami.
“Pelajari konten-konten yang diakses yang mereka follow apa, komentar seperti apa, dan beritahu cara bijak menggunakan media sosial,” jawabnya.
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Timur. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]