Bank Jateng resmi menginjak usia yang ke-60, Kamis (6/4/2023). Pada usianya yang semakin matang ini, Bank Jateng berhasil mencatatkan kinerja positif. Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan, pada Desember 2022 aset Bank Jateng tumbuh mencapai Rp 84,49 triliun. Pertumbuhan aset ini melebihi target dan pertumbuhan tahun 2021 sebesar Rp 80,35 triliun.
Selain aset, kinerja positif tampak dalam pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Tahun 2022, DPK Bank Jateng tumbuh Rp 66,84 triliun, melampaui pencapaian DPK tahun 2021 sebesar Rp 65,35 triliun. Penyaluran kredit juga terus meningkat, dari Rp 52,53 triliun di 2021 menjadi Rp 57,26 triliun di akhir 2022.
Yang paling membanggakan, selama 2022 lalu, Bank Jateng berhasil mencatatkan laba usaha hingga Rp 2,43 triliun. Supriyatno mengatakan, pencapaian ini jauh melebihi target yang ditetapkan pada awal tahun. Dibandingkan pendapatan laba usaha tahun 2021 sebesar Rp 1,74 triliun, ada pertumbuhan 39,62 persen.
“Pencapaian ini berkat kerja keras segenap manajemen dan karyawan, serta kepercayaan dari nasabah, mitra kerja, dan seluruh stakeholder lainnya,” kata Supriyatno saat memimpin upacara peringatan HUT Bank Jateng di halaman kantor pusat Bank Jateng, Jalan Pahlawan, Kota Semarang.
Dalam peringatan HUT yang mengambil tema “Sinergis dan Makin Kekinian”, Bank Jateng berkomitmen untuk terus bertransformasi menjadi bank yang sehat, berdaya saing tinggi, dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
“Kami juga berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat dan memberikan layanan terbaik bagi nasabah. Melalui inovasi di bidang digital banking, kami berupaya agar nasabah bisa menikmati layanan yang mudah, murah, dan aman,” imbuhnya.
Dalam persaingan digital banking yang semakin kompetitif, Bank Jateng tak ingin ketinggalan. Bank Jateng saat ini telah memiliki aplikasi mobile banking yang telah diunduh 370 ribu nasabah setianya. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan inovasi yang dilakukan dan kebutuhan masyarakat akan layanan perbankan digital yang semakin mudah dan lengkap.
Direktur IT, Konsumer, dan Jaringan Bank Jateng Dodit Wiweko Probojakti mengatakan, dalam waktu dekat, Bank Jateng akan meluncurkan fitur pengajuan kredit melalui aplikasi mobile banking. “Lewat inovasi ini, nantinya nasabah dapat mengajukan kredit kapan pun, di mana pun, tanpa perlu datang ke bank. Ini komitmen kami untuk memberikan solusi digital banking yang memudahkan nasabah,” kata Dodit.
Relaunching kredit kendaraan bermotor
Dalam kesempatan yang sama, Bank Jateng me-relaunching kredit kendaraan bermotor (KKB). Peluncuran KKB dilakukan oleh Supriyatno didampingi sejumlah direksi Bank Jateng. KKB Bank Jateng hadir dengan penawaran yang cukup menarik, di antaranya DP 0 persen, suku bunga 9 persen per tahun, tenor hingga 7 tahun, biaya administrasi hanya Rp 500 ribu, dan kemudahan proses satu hari cair.
Dodit mengatakan, KKB ditujukan untuk nasabah Bank Jateng, khususnya segmen ASN maupun non-ASN di Jawa Tengah, yang ingin memiliki mobil maupun sepeda motor baru dan seken dengan fasilitas pembiayaan yang murah. KKB juga berlaku untuk refinancing dan take over dengan jangka waktu kredit yang lebih panjang dan angsuran lebih ringan.
“Untuk nasabah yang payroll-nya di Bank Jateng, kami memberi kemudahan proses persetujuan KKB dalam waktu satu hari,” imbuh Dodit.
Dengan segala fitur yang ditawarkan, Dodit optimistis penyaluran KKB Bank Jateng dapat mencapai Rp 400 miliar di tahun ini.
“Dengan tingkat pendapatan masyarakat yang meningkat dan didorong dengan layanan dari Bank Jateng yang murah dan ringan, mudah-mudahan KKB terserap dengan baik. Apalagi mendekati Lebaran biasanya masyarakat membutuhkan kendaraan baru,” tandasnya. [*]