Kementerian Perdagangan melaporkan, bisnis lisensi dan waralaba Indonesia mampu menyerap 600.000 tenaga kerja dari 93.000 gerai industri yang dibuka dengan total omzet mencapai Rp 54,4 miliar. Jumlah bisnis lisensi meningkat karena melihat jumlah pelaku usaha baru yang berasal dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terus bertambah. Tiga sektor yang paling banyak diminati masyarakat, yaitu F&B, ritel, dan jasa.

Bertepatan 2023 ditetapkan sebagai Tahun Merek yang telah diumumkan oleh Kemenkumham pada akhir 2022 lalu, maka tahun ini ASENSI bersama International Multi Expo Indonesia (IMEI) dan KRISTA Exhibitions dengan optimistis akan menggelar The 3rd Indonesia Licencing Expo (ILE) pada Juni, September, dan Oktober 2023.

Konferensi pers Pameran Indonesia Licensing Expo (ILE) 2023, Kamis (6/4/2023), dibuka oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kasan. Ia mengatakan, “Bisnis lisensi yang khusus waralaba atau franchise di Indonesia tumbuh 5 persen dengan omzet mencapai Rp 31,1 triliun pada 2021. Industri ini pun mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 682.292 orang. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, bidang usaha waralaba didominasi jasa makanan dan minuman yang mencapai lebih dari 44,09 persen.”

Kasan melanjutkan, Pameran Lisensi ke-3 yang diharapkan dapat mendukung program-program pemerintah, antara lain Gerakan Merek Lokal Indonesia dan Bangga Buatan Indonesia (BBI). Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan semangat berwirausaha dan menjadi momentum kebangkitan bagi para pengusaha merek dan produk lokal Indonesia termasuk para pelaku waralaba di dalam negeri khususnya di masa transisi menuju endemi ini.

Ia juga menyampaikan, “Kementrian Perdagangan memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) yang secara konsisten dan berkelanjutan memberikan kontribusi berharga untuk pembangunan nasional khususnya sektor waralaba, lisensi, dan merek-merek lokal. Ikatan kuat dan kerja sama yang telah berjalan dengan sangat baik selama ini antara Kementerian Perdagangan dengan ASENSI kiranya dapat dipertahankan dan bahkan terus ditingkatkan.”

Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah menjadi mitra kerja pemerintah selama ini. “Saya sangat mengharapkan agar kolaborasi nyata antara pemerintah dan dunia usaha ini dapat terus berlangsung.”

3 kota besar

Ketua Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) Susanty Widjaya menjelaskan, penyelenggaraan ILE akan digelar di 3 kota besar, yakni Surabaya, Bali, dan Jakarta. “Di Surabaya akan digelar di Grand City Surabaya rencana pada 15-18 Juni 2023, Bali akan digelar di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) pada 7-9 September 2023, dan puncak terbesarnya akan diadakan di JI Expo Kemayoran pada 11-14 Oktober 2023.”

Susanty menambahkan, ILE 2023 adalah pameran lisensi, waralaba, kemitraan, dan peluang usaha Indonesia yang menjadi pameran terbesar di negeri ini, serta terlama karena akan digelar di 3 kota besar di Indonesia sekaligus dan masing-masing berlangsung selama 4 hari.

ILE 2023 akan memamerkan lebih dari 250 merek usaha lisensi, waralaba, dan berbagai peluang usaha lainnya baik nasional maupun internasional. Sejumlah merek usaha ternama pun turut hadir pada pameran ini dengan target pengunjung lebih dari 30.000 orang. Pameran ini didukung oleh kementerian/lembaga, salah satunya Kementerian Perdagangan.

Susanty mengaku optimistis ILE 2023 akan sukses. “Pameran ini menggandeng KRISTA Exhibitions yang pastinya sudah tidak asing lagi di dunia per-EO-an.” Susanty yang juga pemegang lisensi merek lokal kebanggaan Indonesia, yakni Bakmi Naga Resto dan Batavia Cafe mengungkapkan bahwa pameran ini berskala internasional karena melibatkan sejumlah negara yang bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan produk-produk Indonesia dalam industri lisensi dan waralaba.

“Tujuan the 3rd ILE 2023 adalah menjadi ajang pertemuan antara exhibitor, yang terdiri atas licensor, franchisor yang akan bertemu dengan calon investor, yang terdiri atas licensee dan franchisee di mana mereka ingin membuka dan mengembangkan usaha dari beragam industri,” terang Susanty.

Menurutnya, pameran ini akan mendorong dan membantu pemerintah di dalam percepatan pemulihan perekonomian Indonesia sesudah masa pandemi dan membantu serta mengupayakan merek lokal menembus pasar global atau go global. Pameran ini juga mempercepat roda perekonomian industri Indonesia berputar pulih kembali.

Edukasi usaha lisensi

CEO IMEI dan Krista Exhibitions, Daud D Salim, mengatakan, “Pameran ini adalah pameran multi-industri karena diikuti beragam perusahaan dari berbagai bidang seperti makanan dan minuman (F&B), kafe dan restoran, kecantikan dan kesehatan termasuk wellness, POS system dan teknologi juga lainnya.”

Daud menambahkan, pameran di Jakarta akan menjadi pameran puncak dari road show di 3 kota dan merupakan pameran terbesarnya. “Pameran ini menggandeng Ibu Susanty dan ASENSI yang sudah lebih dari 20 tahun di bidangnya.”

Daud menyatakan sangat antusias dan mendukung penuh dalam menyelenggarakan The 3rd ILE 2023 bersama ASENSI. “Kami sangat yakin terhadap perkembangan bisnis lisensi di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme pengunjung di tahun 2022 sehingga kami yakin tahun ini animo dari para pelaku usaha di bidang lisensi dan waralaba dan pelaku usaha yang ingin merintis usaha di bidang lisensi dan waralaba akan sangat melonjak daripada tahun–tahun sebelumnya, Selain itu, pameran ini kami harapkan akan menjadi sarana edukasi mengenai ruang lingkup usaha lisensi dan waralaba.”

ILE 2023, kata Daud, yang merupakan pameran lisensi, waralaba, kemitraan, dan peluang usaha Indonesia menjadi bagian dari industri kreatif. Oleh sebab itu, ia yakin akan berpotensi menciptakan peluang bisnis terutama bagi kalangan generasi milenial dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan dan upaya pemerintah mendorong UMKM semakin berkembang.

Dengan mengusung tagline “Let’s RISE UP together, Together We RISE UP!”, ASENSI sebagai wadah organasisi yang mewadahi para pengusaha Indonesia khususnya di bidang lisensi termasuk kemitraan, waralaba, dan para pengusaha UMKM, bahkan IKM mengajak untuk bersama-sama bangkit kembali.