Dulu, wisata ke Singapura identik dengan berbelanja. Tujuan utama tak lain menyusuri pertokoan dan pusat perbelanjaan sepanjang Orchard Road. Seiring semakin tingginya antusiasme anak muda bertualang, muncul pula titik-titik singgah baru yang menjadi favorit.

Area yang tampil menarik untuk diabadikan, menjadi pilihan utama. Petualangan mencari spot-spot foto unik dan instagrammable pun menjadi kegiatan mengasyikkan di negeri ini. Salah satunya kawasan Haji Lane. Deretan butik toko dengan desain atraktif dan barang-barang yang tak kalah unik menjadi area yang selalu menjadi bagian atas itinerary list. Dengan desain mural warna-warni di antara desain eksterior dan interior butik yang cantik, sulit untuk tidak tertarik.

Namun, Singapura tak hanya menjadi rumah bagi pencinta belanja. Jutaan penikmat seni menyambangi negeri ini demi menikmati pertunjukan opera kelas dunia atau konser pop di Esplanade-Theaters of the Bay. Dibuka pada 2002, setidaknya 34 ribu pertunjukan telah ditampilkan.

Penikmat seni

Tak hanya Esplanade, penikmat seni juga dapat mengunjungi National Gallery Singapore yang menampilkan beragam koleksi karya seni modern. Di musim libur sekolah saat ini, National Gallery Singapore menyajikan program spesial bagi anak-anak. Dihelat tiap dua tahun sekali, Children’s Bienalle kembali hadir, yakni selama 20 Mei–8 Oktober 2017. Program ini dirancang untuk mendekatkan dunia seni kepada setiap orang, setiap generasi, dan budaya.

Children’s Bienalle 2017 mengangkat tema “Dreams & Stories”, menampilkan rangkaian karya seni yang dapat menginspirasi daya imajinasi pengunjung. Pameran ini memperlihatkan pentingnya kekuatan imajinasi dan kreativitas yang jika digabung dengan penerapan teknologi akan menghasilkan karya inovatif. Kreativitas membuat seseorang dapat membuat segala sesuatu, tetapi daya imajinasilah yang menjadi penentu menembus arus utama.

Ada sembilan instalasi dan karya yang dibuat oleh seniman Singapura dan Asia Tenggara untuk audiens anak-anak. Di samping itu, juga ada outdoor festival yang terdiri atas pertunjukan, pemutaran film, dan ragam aktivitas menarik.

Salah satunya karya Tran Trong Vu, “The Meeting Point”, yang merangkai 100 puisi anak-anak di antara rangkaian bunga. Ada pula karya Yayoi Kusama dengan “Obliteration Room” yang mengajak setiap pengunjung, anak-anak hingga orang dewasa, menikmati keajaiban warna dan berpartisipasi di dalamnya dengan menggunakan stiker.

Perempuan asal Jepang ini dikenal sebagai ikon budaya pop dan seni kontemporer yang dikenal dunia. Karya-karyanya pun memberi pengaruh kuat terhadap perkembangan seni abad ke-20 dan ke-21 yang turut membentuk budaya pop yang kita kenal sekarang.

Karya-karyanya identik dengan kaya warna dan menyiratkan makna simbol yang kuat. National Gallery Singapore pun menampilkan 120 karya dari perjalanan 70 tahun berkreasi, dengan tema

“Life is the Heart of a Rainbow”. Rangkaian koleksi Yayoi, baik yang sudah pernah dipublikasikan maupun belum, mulai dari lukisan, patung, kolase, hingga instalasi video art bisa disimak di sini.

Sementara itu, Singapura juga dikenal sebagai salah satu titik strategis di Asia Tenggara bagi banyak musisi dunia untuk menggelar konser musik. Singapura kembali dipilih oleh band rock alternatif legendaris asal Amerika, Foo Fighters, sebagai bagian dari tur dunia mereka. Ini akan menjadi kali kedua bagi Foo Fighters tampil di Singapura setelah lebih dari dua dekade lalu. Foo Fighters akan tampil di National Stadium pada 26 Agustus 2017.

Pulau Sentosa

Selesai berkeliling di pusat kota, menyambangi Singapura biasanya dilengkapi dengan mengunjungi Pulau Sentosa. Pulau terintegrasi ini menghadirkan berbagai fasilitas, wahana, dan atraksi menarik bagi pengunjung segala usia. Rindu dengan kegiatan adrenalin? Dalam waktu dekat, Sentosa akan menghadirkan fasilitas bungy jumping, giant swings, dan vertical skywalk dari perusahaan internasional AJ Hackett.

Menyambut berdirinya AJ Hackett Tower di Siloso Beach, Sentosa Island, AJ Hackett menggelar lelang bagi peminat yang ingin menikmati ketiga atraksi itu. Lelang digelar pada 27 Mei–30 Juli 2017 untuk menentukan siapa yang berhak menikmati fasilitas untuk pertama kalinya. Peserta lelang harus bersaing menaruh tawaran tertinggi demi mendapatkan posisi terpilih. Sepuluh pemenang utama akan diundang mengikuti prosesi pembukaan resmi dan menjadi yang pertama merasakan sensasi adrenalin ini pada hari pertama pembukaan.

Memilih rute “klasik”, rute instagrammable, atau yang membetik adrenalin, Singapura memberi jawaban. Ada banyak cara menikmatinya, saatnya merajut cerita milik Anda. [IKLAN/ADT]

Foto iklan Kompas/Tommy B. Utomo

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 13 Juni 2017