Menjangkau kategori pasar yang semakin luas di wilayah BSD dan sekitarnya, Sinar Mas Land bergandengan dengan PT Mandiri Internasional Land menghadirkan pusat belanja syariah internasional. BSD International Syariah Market (Bisma) kini bisa ditemui di Mal BSD Junction, Serpong, Tangerang Selatan.
Menghadirkan konsep township development, pengembangan kawasan BSD terus menghadirkan fasilitas-fasilitas baru yang pada akhirnya memicu pertumbuhan ekonomi di kawasan dan sekitarnya. Hadirnya pameran-pameran internasional berskala masif yang kini rutin digelar di BSD menjadi salah satu indikator terjadi pergerakan ekonomi dari titik pusat di Ibu Kota menuju wilayah satelit.
Namun, menurut Retail and Hospitality CEO Sinarmas Land Alphonzus Widjaja, bukan hanya memicu pergerakan ekononomi di level menengah atas, pergerakan ekonomi ini juga menyentil pasar menengah bawah. Sektor usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi salah satu sektor yang kian terdorong dan membutuhkan wadah tersendiri untuk menjawab kebutuhan pasar.
Kehadiran pasar UKM yang dikemas dalam konsep syariah pun menjadi jawaban untuk memenuhi kebutuhan. Kerja sama Sinarmas Land dengan PT Mandiri Internasional Land, selaku perusahaan commercial mall management dari Pekanbaru, Riau, menghasilkan Bisma yang dikemas dengan berbagai fasilitas.
Akad syariah
Hal paling utama yang diberikan oleh Bisma kepada konsumen di antaranya kepastian halal pada setiap produk yang dijual dan mendapat jaminan kualitas untuk setiap barang yang dibeli sesuai akad-akad syariah yang dilakukan dalam proses transaksi.
Bagi pedagang, berbagai kemudahan pun bisa dirasakan. Di antaranya, dalam lima tahun pertama, penjual dibebaskan dari biaya sewa, servis, dan diterapkan sistem bagi hasil dengan pihak pengelola.
“Konsep bagi hasil dalam hal ini berbagi untung maupun rugi. Perhitungan ini dilakukan secara proporsional. Pengelola akan hitung biaya-biaya yang keluar. Kalau pedagang belum untung secara operasional, tidak perlu memberi bagian dari bagi hasilnya. Itu sebabnya nantinya akan ada sistem kasir terpusat, yang diterapkan terutama untuk pedagang pemula,” terang Chief Executive Officer Fajar Informanto.
Fajar menambahkan, sistem bagi hasil yang diterapkan di Bisma pun bersahabat. Bagi calon pedagang yang telah lolos seleksi, terdapat promo untuk tahun pertama dan kedua dengan hanya membayarkan 3 persen dari omset. Sementara untuk tahun ketiga hingga kelima, sebesar 5 persen dari omset.
Biaya pendaftaran sebesar Rp 3 juta selama lima tahun juga memberi kenyamanan tersendiri bagi setiap pedagang. Biaya itu sudah mencakup program pendampingan, konsultasi manajemen ritel, dan edukasi tentang produk yang dapat menarik konsumen di kawasan BSD dan sekitarnya. Baik untuk pedagang pemula maupun yang sudah berpengalaman akan mendapatkan program pendampingan yang berbeda-beda. Program pendampingan dilakukan oleh PT Mandiri Internasional Land yang sekaligus bertanggung jawab untuk operasional Bisma.
“Konsep syariah memberikan win-win solution untuk setiap pihak, baik pedagang, pembeli, maupun pengelola. Kemudahan-kemudahan yang diberikan pun akan menciptakan harga yang kompetitif,” tambah Fajar.
Menempati dua lantai Mal BSD Junction, tersedia 1.000 kios yang akan menjajakan berbagai perlengkapan kebutuhan haji dan umroh, suvenir khas haji dan umroh, busana muslim, produk herbal, hingga perlengkapan untuk pernikahan. Bisma telah melakukan fit out sejak soft opening pada Jumat (2/3) untuk 200 pedagang yang telah bergabung dengan memasukkan barang dan dekorasi yang akan berlangsung hingga Mei.
Menargetkan 500 pedagang bergabung pada Ramadhan tahun ini, Fajar berharap, dengan adanya Bisma, kiblat perdagangan tidak melulu di Jakarta. Posisi Bisma yang berada di Serpong pun menjadi keuntungan tersendiri karena dekat dengan bandara, menangkap pasar potensial dari berbagai daerah di Indonesia. [ADT]