Semangat berliterasi yang digemakan dalam Festival Kata yang digelar oleh Harian Kompas (Kompas.id) bukan hanya melibatkan para penggiat literasi, tetapi juga masyarakat luas dan berbagai kalangan, tidak terkecuali kalangan profesional. Seperti terlihat pada Malam Anugerah Cerpen Kompas yang menjadi puncak sekaligus penutup kegiatan Festival Kata yang digelar selama dua hari, 26-27 Oktober 2023.
Selain diisi dengan pengumuman pemenang Anugerah Cerpen, kegiatan juga diisi dengan baca cerpen, bincang cerpen pemenang, dan interprestasi cerpen pemenang. Salah satu pembaca cerpen adalah Head of Strategic Communications and Brand PT Bank UOB Indonesia Maya Rizano. Bank UOB Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang mendukung penyelenggaraan Festival Kata.
Merawat Literasi Merawat Kebudayaan
Festival Kata digelar bertepatan dengan Bulan Bahasa pada Oktober 2023. Kegiatan ini mengusung tema Merawat Literasi Merawat Kebudayaan. Rangkaian kegiatan dalam Festival Kata pun terkait literasi, terutama yang berhubungan dengan dunia satra (termasuk sastra lisan), perbukuan, cerpen, puisi, dan teater. Kegiatan ini menemani upaya semua pemegang kepentingan untuk mencari jalan keluar atas rendahnya tingkat literasi.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas (Kompas.id) Sutta Dharmasaputra menjelaskan, Festival Kata menjadi cara Kompas merayakan kekuatan kata, yang dalam perjalanan media ini, juga turut membesarkan Kompas itu sendiri.
“Lebih dari itu, Kompas ingin publik juga merasakan kekuatan kata dalam arti pembawa pesan yang positif dan inspiratif. Kata-kata juga memiliki banyak sisi dan dimensi, yang semuanya bermuara pada hal-hal yang mencerahkan dan harapan,” ujarnya, Rabu (25/10), di Jakarta.
Sutta menambahkan, di tengah situasi dan kondisi saat ini, juga terkait literasi bangsa ini yang masih perlu terus diungkit dan dibangkitkan, Kompas hendak turut ambil bagian.
Dalam rangkaian Festival Kata, terdapat 23 mata acara. Pada hari pertama, Kamis (26/10), diisi sejumlah diskusi tentang kekuatan kata, bincang-bincang tradisi lisan yang menghadirkan maestro Tale Nuai dari Jambi dan penutur Dongeng Buleng Betawi, bedah buku, lokakarya, dan penampilan. Pada hari kedua, Jumat (27/10) diisi diskusi, pertemuan komunitas, kelas cerpen umum, peluncuran buku, penampilan, dan ditutup gelaran Malam Anugerah Cerpen Kompas 2023.
Selama festival, ada pula Gerakan Sejuta Buku berupa pengumpulan buku layak baca dan bermutu untuk dibagikan ke kantong-kantong literasi di seluruh Indonesia yang membutuhkan dukungan bahan bacaan.
Kelas penulisan dihadirkan, baik Kelas Cerpen dan Kelas Puisi. Ada yang dibuka gratis untuk semua kalangan yang berminat dan ada pula kelas yang berbayar bagi mereka yang ingin belajar menulis cerpen secara lebih serius.
Semangat berliterasi juga disebarkan melalui kegiatan berkesenian, seperti Teater Mini (Teater Mandiri, Teater Syahid), sejumlah penampilan panggung dari beberapa komunitas, dan baca puisi yakni Sore Puisi yang bisa diikuti oleh siapa saja.
Sepanjang festival, digelar pameran perjalanan cerpen Kompas yang dibukukan sejak tahun 1970 sampai 2022. Pameran ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat bahwa literasi bukan hal baru bagi bangsa ini.