Menurut data UNESCO yang dikutip di situs Kominfo.go.id, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan. Dari 1.000 penduduk Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Hasil Asesmen Nasional 2021 menyebutkan, satu dari dua peserta didik di Tanah Air belum mencapai standar kompetensi minimum literasi.

Sejumlah data dari penelitian berbeda juga mengungkap rendahnya tingkat literasi. Hal ini menjadi alarm bagi pembangunan sumber daya manusia yang menentukan masa depan bangsa sehingga upaya untuk meningkatkan kegemaran membaca dan menulis atau merawat literasi menjadi penting.

Festival Kata yang digelar Harian Kompas (Kompas.id) dan mengusung tema Merawat Literasi Merawat Kebudayaan diselenggarakan untuk menemani upaya semua pemegang kepentingan untuk mencari jalan keluar atas rendahnya tingkat literasi.

Seperti diutarakan Pemimpin Redaksi Harian Kompas (Kompas.id) Sutta Dharmasaputra, Festival Kata menjadi cara Kompas merayakan kekuatan kata, yang dalam perjalanan media ini, juga turut membesarkan Kompas itu sendiri.

“Lebih dari itu, Kompas ingin publik juga merasakan kekuatan kata dalam arti pembawa pesan yang positif dan inspiratif. Kata-kata juga memiliki banyak sisi dan dimensi, yang semuanya bermuara pada hal-hal yang mencerahkan dan harapan,” ujarnya.

kata

Didukung berbagai pihak

Dalam rangkaian Festival Kata, terdapat 23 mata acara. Pada hari pertama, Kamis (26/10), diisi sejumlah diskusi tentang kekuatan kata, bincang-bincang tradisi lisan yang menghadirkan maestro Tale Nuai dari Jambi dan penutur Dongeng Buleng Betawi, bedah buku, lokakarya, dan penampilan. Pada hari kedua, Jumat (27/10) diisi diskusi, pertemuan komunitas, kelas cerpen umum, peluncuran buku, penampilan, dan ditutup gelaran Malam Anugerah Cerpen Kompas 2023.

Selama festival, ada pula Gerakan Sejuta Buku berupa pengumpulan buku layak baca dan bermutu untuk dibagikan ke kantong-kantong literasi di seluruh Indonesia yang membutuhkan dukungan bahan bacaan.

Kelas penulisan dihadirkan, baik Kelas Cerpen dan Kelas Puisi. Ada yang dibuka gratis untuk semua kalangan yang berminat dan ada pula kelas yang berbayar bagi mereka yang ingin belajar menulis cerpen secara lebih serius.

Semangat berliterasi juga disebarkan melalui kegiatan berkesenian, seperti Teater Mini (Teater Mandiri, Teater Syahid), sejumlah penampilan panggung dari beberapa komunitas, dan baca puisi yakni Sore Puisi yang bisa diikuti oleh siapa saja.

Penyelenggaraan Festival Kata mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk sejumlah perusahaan antara lain Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat.)