Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) berkomitmen untuk membimbing dan bekerja sama dengan PPI Dunia guna meningkatkan jumlah ekspor sejalan dengan tujuan untuk memupuk generasi baru pemimpin ekspor.

Dalam pertemuan terbaru dengan Menteri Koperasi dan UKM, Koordinator PPI Dunia Hamzah Lubis menyampaikan, “Fokus utamanya adalah memberdayakan jaringan 65 PPI Negara dan 80.000 mahasiswa Indonesia di luar negeri melalui Rangkaian Program Duta Ekspor PPI Dunia (Sekolah Ekspor, Bincang Perwadag, dan sebagainya).”

Sementara itu, menanggapi kekhawatiran Koordinator PPI Dunia dan alumni PPI Dunia mengenai penyerapan potensi diaspora oleh perusahaan asing, Menkop UKM Teten Masduki menekankan perlunya pelatihan terkait ekspor. Penekanan diberikan pada optimalisasi prioritas ekspor untuk logistik yang efektif dan penetrasi pasar yang efisien.

Menyoroti adanya trading house di Swiss dalam kerangka Perjanjian Perdagangan Bebas, Kemenkop UKM membahas strategi pasar konvensional dan daring. Hubungan sebelumnya dengan Australia singkat, tetapi komoditas potensial seperti kopi dan dekorasi rumah diidentifikasi.

Menkop UKM memberikan pesan untuk para mahasiswa agar fokus pada barang konsumen dan kebutuhan pasar di luar negeri dengan menekankan pentingnya kejelasan dalam fokus sektor apa yang dipilih oleh PPI Dunia untuk dikembangkan dalam proses ekspor tersebut.

PPI Dunia - Kemenkop UKM

Selain itu, Teten Masduki dan kementerian mendorong mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman internasional sebelum kembali berkontribusi untuk Indonesia. ”Belajarlah dengan perusahaan-perusahaan besar di dunia dan harapannya bisa membawa ilmu itu ke Indonesia untuk meningkatkan produksi di dalam negeri.”

Rencana jangka pendek melibatkan yang diusulkan oleh Kemenkop UKM adalah sesi pelatihan dan pemetaan kebutuhan di luar negeri bagi para pelajar Indonesia di luar negeri. Menteri Koperasi dan UKM juga mendorong para pelajar Indonesia di luar negeri untuk memanfaatkan pasar Malaysia, Singapura, dan Thailand di platform e-commerce lokal di luar negeri untuk menjual produk domestik juga diajukan, sebagai langkah strategis.

Selain itu, diungkapkan bahwa Kemenkop UKM sudah memiliki trading house di Guangzhou, China, yang memperkuat keberadaan Indonesia dalam perdagangan internasional.

Baca juga:

Merajut Persabatan Indonesia–Spanyol melalui Budaya