Sudah bukan hal baru jika seseorang melanjutkan pendidikan S-2 di luar negeri. Dari dulu sampai sekarang, nama Universitas Oxford dan Stanford selalu menjadi incarannya.

Berbicara mengenai biaya, tentu di luar negeri tidak sebanding dengan biaya kuliah universitas negeri dan swasta di Indonesia. Namun, saat ini, sudah tersedia banyak beasiswa lho.

Oleh karena itu, beasiswa bisa menjadi salah satu hal yang perlu disiapkan jauh-jauh hari. Lantas, apa saja persiapan kuliah S-2 di luar negeri? Yuk, temukan jawaban lengkapnya di bawah ini.

Persiapan kuliah S-2 di luar negeri

Mengacu pada kutipan tuntutlah ilmu hingga ke negeri China, melanjutkan pendidikan di negara lain menjadi impian bagi para pelajar. Namun, apa yang seharusnya disiapkan sebelum menempuh jenjang S-2 tersebut?

1. Pelajari bahasa dan budaya

Salah satu yang menjadi persiapan kuliah S-2 di luar negeri paling penting adalah mempelajari bahasa dan budaya negara tujuan. Selain berguna untuk proses pembelajaran, mengasah kedua kemampuan tersebut dapat membantu bersosialisasi.

Memprioritaskan pengetahuan tentang budaya negara tujuan dalam persiapan kuliah S-2 di luar negeri akan membantu Anda untuk membangun relasi dan beradaptasi dengan masyarakat sekitar.

2. Membuat paspor dan visa pelajar

Persiapan kuliah S-2 di luar negeri selanjutnya adalah membuat paspor dan visa untuk kebutuhan transportasi dan izin tinggal selama di luar negeri. Pembuatan kedua dokumen ini dapat dilakukan di kantor imigrasi dan kedutaan besar negara tujuan.

Apabila sudah memiliki paspor dan visa, alangkah baiknya Anda mengecek masa berlaku kedua dokumen tersebut guna mencegah hambatan yang mungkin terjadi, seperti habisnya masa berlakunya.

Di samping itu, apabila bertujuan untuk kuliah di luar negeri, Anda diharuskan memiliki visa pelajar sebagai salah satu persyaratannya.

3. Mencari tempat tinggal

Tempat tinggal adalah kebutuhan primer yang harus dipersiapkan untuk kuliah S-2 di luar negeri. Umumnya, ketika menempuh pendidikan dengan beasiswa, Anda akan mendapatkan fasilitas asrama.

Namun, ketentuan itu tetap harus disesuaikan dengan jenis beasiswa yang dipilih. Sebagai alternatif untuk mendapatkan asrama, Anda bisa mengajukan permohonan pada universitas terkait agar dapat menempati salah satu hunian kampus.

Sebagai tambahan informasi, risiko besar yang akan dialami oleh calon mahasiswa saat melakukan persiapan kuliah S-2 tanpa mempersiapkan tempat tinggal, yaitu habisnya ketersediaan hunian di dekat kampus.

Apabila hal itu terjadi, kemungkinan besar akan menambah biaya transportasi Anda untuk mobilitas antara hunian dan lokasi kampus. Oleh karena itu, mendapatkan tempat tinggal sebelum berangkat ke negara tujuan adalah penting bagi seluruh calon mahasiswa.

4. Mempelajari akses dan fasilitas umum

Berada di negara asing mungkin membuat Anda bingung tentang sistem dari sarana yang tersedia. Oleh karena itu, sebelum berangkat ke negara tujuan, sebaiknya Sobat OCBC NISP menggali informasi terkait akses transportasi dan fasilitas umum.

Sebagai awalan, Anda dapat mempelajari rute, jenis, serta biaya transportasi yang tersedia di area tempat tinggal dan universitas. Selain itu, ketahui juga tempat penting seperti rumah sakit, minimarket, maupun kantor pemerintahan.

Mengetahui letak tempat-tempat tadi akan membantu Anda agar tidak tersesat di negara asing serta memudahkan jika terjadi hal-hal yang merugikan atau tidak diinginkan terjadi.

Selain menghafal rute dan lokasi, sangat disarankan untuk menyimpan nomor-nomor penting, seperti kantor kepolisian, rumah sakit, universitas, maupun Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

5. Membuat asuransi perjalanan

Menjadi kewajiban bagi calon mahasiswa yang sedang melakukan persiapan kuliah S-2 di luar negeri untuk membuat polis dan memiliki asuransi kesehatan. Dokumen ini biasanya dibutuhkan sebagai jaminan serta perlindungan perjalanan.

Selain itu, asuransi berguna untuk memastikan bahwa mahasiswa dapat hidup dengan layak di negara tersebut. Oleh karena itu, berilah waktu yang cukup guna mempertimbangkan pemilihan jenis pertanggungan ini.

6. Pilihlah universitas terbaik

Faktanya, tidak semua universitas yang berada di luar negeri adalah institusi dengan peringkat baik. Ada kalanya, perguruan tinggi tersebut justru memiliki akreditasi lebih rendah daripada beberapa instansi dalam negeri.

Dengan demikian, ketika sedang melakukan persiapan kuliah S-2 di luar negeri, pastikan untuk memilih universitas dengan akreditasi baik dan memiliki prospek masa depan yang menjanjikan.

Cara mendapat beasiswa S-2 di luar negeri

Setelah mengetahui beberapa hal guna persiapan kuliah S-2 di luar negeri mungkin Anda menjadi lebih tertarik untuk menempuh pendidikan tinggi pada universitas asing. Hal ini wajar terjadi mengingat pengaruh global yang sedang giat mempromosikan relasi internasional.

Namun, nyatanya biaya kuliah S-2 di luar negeri tidak sedikit. Oleh karena itu, banyak mahasiswa berfokus mendapatkan beasiswa. Lalu, bagaimana cara mendapat bantuan guna melanjutkan pendidikan jenjang tinggi ini? Berikut penjelasannya.

1. IELTS atau TOEFL

Agar bisa belajar di institusi luar negeri dan menerima bantuan finansial dari beasiswa, Anda diminta untuk mahir dalam menggunakan bahasa yang digunakan dalam negara tersebut.

Kemahiran mahasiswa biasanya dibuktikan dengan sertifikat bahasa asing. Sehubungan dengan itu, pihak pemberi beasiswa dan universitas umumnya meminta bukti kemahiran bahasa Inggris karena merupakan alat komunikasi internasional.

Sertifikat bahasa Inggris yang diterima serta dipersyaratkan oleh pihak pemberi beasiswa dan universitas adalah IELTS/TOEFL dengan skor tinggi, yaitu sekitar 80 untuk TOEFL iBT dan IELTS 6.0.

2. Keterampilan

Syarat kuliah S-2 di luar negeri yang tidak boleh dilupakan adalah keterampilan mumpuni dari seorang calon penerima beasiswa. Informasi berikut bisa dicantumkan dalam curriculum vitae (CV) agar menguatkan penilaian pada pemberi beasiswa.

3. IPK minimal 3,00

Selanjutnya, sebagai persiapan kuliah S-2 di luar negeri melalui beasiswa, Anda juga perlu memiliki Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) di atas 3,00. Skor tersebut digunakan untuk melihat keseriusan seseorang dalam belajar dan agar bisa bersaing dengan kompetitor.

4. Prestasi

Selain nilai, sponsor beasiswa mempertimbangkan prestasi yang dimiliki oleh calon mahasiswa. Maksudnya, apabila Anda pernah mengikuti beberapa kompetisi, konferensi, maupun kegiatan bersifat sukarelawan saat S-1, pengalaman ini patut untuk dicantumkan.

Prestasi di atas tidak selalu harus berkaitan pada jurusan yang Sobat OCBC NISP incar karena banyak dari pemberi beasiswa tidak mengklasifikasikan pengalaman tersebut dengan prospek mata kuliah pilihan calon mahasiswa.

5. Pengalaman organisasi

Masih berkaitan dengan pengalaman selama S-1, riwayat keaktifan organisasi juga diperhitungkan dalam persiapan kuliah S-2 di luar negeri lewat jalur beasiswa karena pihak sponsor ingin menilai kesiapan mental pelamar.

Pengalaman organisasi biasanya diminta untuk dicantumkan dalam formulir administrasi saat akan mendaftar beasiswa. Terkait itu, pastikan riwayat yang ditulis sejalur dengan jurusan S-2 impian.

6. Rencana penelitian

Sehubungan dengan prospek jurusan S-2 impian, Anda juga akan diminta untuk menulis rencana penelitian yang akan digeluti saat lolos menjadi penerima beasiswa. Dalam hal ini, pastikan skema research sejalur di bidang keilmuan terkait.

Fungsi rencana penelitian ini adalah sebagai bukti bahwa Anda telah memiliki gambaran tentang apa yang akan dilakukan selama menempuh pendidikan di luar negeri dengan bantuan beasiswa.

7. Publikasi

Memiliki artikel atau jurnal sebagai hasil publikasi akan semakin menambah penilaian sponsor pada kemampuan Anda dalam jurusan yang dipilih. Faktanya, selama masa pendidikan S-2, mahasiswa sering diminta untuk menulis berbagai karya ilmiah.

Karya ilmiah yang dimaksud disini dapat berbentuk esai, artikel bahkan buku. Apabila pelamar telah terbiasa atau memiliki keahlian dalam academic writing, pemberi beasiswa akan merasa memiliki jaminan atas niat dan tujuan Anda.

8. Pengalaman kerja

Selain riwayat organisasi, pengalaman kerja juga dibutuhkan guna melihat kemampuan dan dedikasi pelamar dalam mengimplementasikan bidang ilmu yang dituju.

Umumnya, pengalaman kerja yang dibutuhkan memiliki syarat periode selama 2 atau 3 tahun di bidang linear untuk fresh graduate dan jenis pekerjaan lebih beragam bagi lulusan lama.

9. Surat rekomendasi

Surat rekomendasi menjadi syarat persiapan kuliah S-2 di luar negeri dengan beasiswa. Biasanya dokumen tersebut dicantumkan ketika mengirimkan berkas pendaftaran pada beberapa universitas asing.

Surat rekomendasi yang diminta umumnya berjumlah 3 dokumen dan dapat berasal dari dosen pembimbing selama S-1 atau relasi profesional.

Nah, itu dia beberapa persiapan kuliah S-2 di luar negeri serta ragam cara agar Anda bisa mendapatkan beasiswa pendidikan. So, jika Sobat OCBC NISP memang berencana melanjutkan sekolah,  persiapkan mulai sekarang, ya!

Berbicara mengenai persiapan tentu saja tidak terlepas dari bagaimana cara bertransaksi, bukan? Anda tidak mungkin bisa menggunakan uang rupiah di luar negeri. Nah, OCBC NISP punya solusi dalam hal ini.

Aktifkan saja kartu debit OCBC NISP Global Wallet. Global Wallet adalah fitur terbaru pada Kartu Debit OCBC NISP Mastercard sehingga Anda dapat bertransaksi di luar negeri tanpa konversi kurs dalam 11 mata uang asing, yaitu USD, AUD, SGD, JPY, EUR, HKD, CHF, NZD, CAD, GBP, dan CNH.

Cukup simpel, bukan? Anda tidak perlu menyiapkan banyak uang tunai atau melakukan pertukaran lagi. Hanya dengan kartu debit, Sobat OCBC NISP dapat bertransaksi dengan mudah di luar negeri. Yuk, cek selengkapnya!

Baca juga: