Di era digital ini, internet memiliki beberapa dampak signifikan terhadap anak. Beberapa di antaranya dapat mendorong kecerdasan dan potensi, membangun kreativitas, menambah khazanah pengetahuan dan informasi, dan merupakan sarana berkomunikasi dan berinteraksi.

Oleh karena itu, penting bagi anak untuk menerapkan 4 pilar literasi digital: digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Bagi anak, kompetensi literasi digital ini akan menjadi bekal baginya hingga dewasa dalam menavigasi dunia digital, dan dapat mendorong sinkronisasi pendidikan anak dengan perkembangan teknologi digital.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Tips Dampingi Anak Belajar di Era Pandemi”. Webinar yang digelar pada Jumat, 8 Oktober 2021, diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Septyanto Galan Prakoso (Dosen HI UNS dan IAPA), Matori Brilyan (Art Enthusiast dan Aktor), Kiai M Jadul Maula (Penulis dan Budayawan), Adetya Ilham (Kaizen Room), Astira Vern (Miss Eco International 1st RU 2018) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Matori Brilyan menyampaikan bahwa dunia digital bagi anak merupakan dunia wisata bermain yang telah mengalami dan tersalurkan dengan beragam jenis platform digital. Salah satunya game interaktif. Sebagai orangtua perlu adanya perubahan metode pola asuh yang dilakukan, yaitu penting untuk memahami berbagai kemajuan fitur aplikasi pada dunia digital.

“Perlu adanya pengawasan terhadap aktivitas dan perkembangan anak, tidak hanya perilaku yang tertampak tapi juga apa yang dilakukannya dengan platform digital. Sebagai bekal mendampingi anak belajar pada saat ini perlu adanya usaha bersama dari pihak sekolah, seperti guru dan kepala sekolah, serta dari pihak siswa yaitu orangtua, dan bahkan dari masyarakat setempat,” jelasnya.

Astira Vern selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa tidak hanya kita dimudahkan media digital dalam hal transaksi online dan m-banking, tetapi dalam hal sarana belajar juga. Pada saat ini kita belajar dengan narasumber teman semua, apalagi era student learning dengan adanya internet.

Menurutnya salah satu hal yang harus dihindari adalah kecanduan. Kita bermain sosial media setiap hari, apalagi kita tidak sadar kalau di rumah saja tiba-tiba per hari menghabiskan 8-12 jam bermain media sosial, dan itu tidak baik karena nantinya kita akan susah bersosialisasi dengan orang sekitar.

Selain itu, banyak orang yang ketika mendapatkan suatu informasi cenderung langsung menyebarkan tanpa mengetahui apakah berita tersebut ini palsu atau benar. Jadi, menurutnya kita jadi harus bijaksana ketika kita mendapatkan suatu informasi, harus selalu cek terlebih dulu apakah benar atau tidak.

Salah satu peserta bernama Nabila Adeeva menyampaikan, dalam dunia pendidikan sekarang dituntut untuk melakukan pembelajaran secara online, sehingga antara guru dan siswa tidak bisa berinteraksi secara langsung, yang mengakibatkan rasa hormat, patuh, dan taat pada guru berkurang karena merasa tidak pernah bertemu dan lemahnya pengawasan.

“Bagaimana cara untuk tetap menumbuhkan rasa hormat, taat, dan patuh terhadap guru dan tetap menjunjung tinggi nilai sosial di lingkungan sekolah di era digital ini?” tanyanya.

Pertanyaan tersebut dijawab Matori Brilyan. Ketika kita belajar online, sebaiknya orangtua di rumah dan mengawasi. Memang peran orangtua saat ini dituntut terus mengawasi anak agar dapat mengikuti perkembangannya secara lebih detail, karena saat ini lingkungan rumah dan aktivitas sehari–hari lingkungan belajar sehingga orangtua harus memberikan perhatian agar anak bertindak dan berperilaku sesuai dengan pilar-pilar literasi digital.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Barat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]