Zaman sekarang, hampir semua hal mengalami digitalisasi. Industri 4.0 erat kaitannya dengan teknologi yang semakin canggih yang semakin mempermudah kehidupan manusia. Walau begitu, manusia harus mengetahui bahwa ada beberapa efek samping dari kecanggihan teknologi dan harus berusaha menyeimbangkan kehidupan nyata dengan dunia digital, serta menyadari bahwa ada batas-batasnya baik bagi pengguna maupun pembuat teknologi itu sendiri.
Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Kemajuan Teknologi Musibah atau Anugerah?”. Webinar yang digelar pada Jumat, 25 Juni 2021, pukul 09.00 ini diikuti sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Dr Rita Gani MSi (Mafindo, dosen Fikom Unisba, dan Japelidi), Anang Dwi Santoso SAP MPA (dosen Universitas Sriwijaya dan IAPA), Delviero Nigel Matheus Sidabutar (Kaizen Room), Antonious Andy Permana (Founder CEO Haho.co.id), dan Dede Fajar Kurniawan (Brand Ambassador Yahoo 2011) selaku narasumber.
Dalam pemaparannya, Anang Dwi Santoso menyampaikan informasi penting bahwa banyak manfaat yang kita rasakan dari kemajuan teknologi. Belajar daring, pembayaran digital, layanan bekerja jarak jauh, bahkan media sosial dapat memunculkan pekerjaan-pekerjaan baru. “Digitalisasi dalam kemajuan teknologi memberi kemudahan dalam hal akses. Walau begitu, kita harus berhati-hati dalam penggunaannya. Kalau diri kita mulai terobsesi dengan hal seperti jumlah ‘likes’, baiknya kita beristirahat dulu dan melakukan detoksifikasi (detoks) media sosial.”
Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Farhan menyampaikan bahwa dampak dari kemajuan teknologi adalah banyak pekerjaan yang hilang, terutama yang tadinya dikerjakan oleh manusia dan sekarang digantikan robot atau komputer. “Lalu akankah nanti muncul masalah baru, yaitu banyaknya pengangguran? Jika ya, bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menghadapi masalah ini?”
Pertanyaan tersebut dijawab dengan lugas oleh Delviero Nigel Matheus Sidabutar. “Kesampingkan dulu kekhawatiran soal ketergantikannya pekerjaan dengan robotics; di kondisi mana pun kita harus bisa menerapkan growth mindset, yaitu menambah knowledge. Jangan terlalu nyaman karena kita harus bisa beradaptasi, mau tidak mau mengembangkan skill lagi. Teman-teman bisa terlebih dulu mengetahui apa yang menjadi fokusnya, lalu eksplorasi lebih banyak lagi dari situ.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Jakarta Barat. Kegiatan ini terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.