Sebagai pengguna media digital, perlu diketahui bahwa kita pasti meninggalkan apa yang disebut sebagai jejak digital setelah berselancar di ranah daring (online). Jejak digital mempunyai dua sisi, yaitu baik dan tidak. Misalnya, jika kita mengunggah sesuatu yang positif, hal itu akan membuat orang jadi semangat, tapi adapun sisi negatif yang dapat dilihat dari berbagai bentuk interaksi, seperti cyber bullying. Oleh karena itu, kita harus menyadari dan peduli terhadap jejak digital yang kita tinggalkan.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar bertajuk “Ruang Digital Bebas Bertanggung Jawab”. Webinar yang digelar pada Jumat, 25 Juni 2021, diikuti sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Dr Lintang Ratri Rahmiaji SSos MSi, Athif Thitah Amithuhu (Media Sastra Online Ceritasantri.id), Mathori Brilyan (art enthusiast dan aktor), dan Xenia Angelica Wijayanto SH MSi, dan Rinni Wulandari selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Mathori Brilyan menyampiakan informasi bahwa kecakapan digital mengajak kita untuk terampil menanggapi kemajuan zaman. Salah satunya teknologi, dan mampu mengolahnya dengan nilai edukatif dan kreatif agar penggunaannya tidak bertolak pada nilai bangsa. Kita harus selalu bersikap terbuka, mengingat perubahan adalah salah satu ciri manusia kreatif dan ciri insan digital Indonesia yang baik.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Afni bertanya, “Apa langkah yang konkret yang bisa dilakukan masyarakat desa agar desa tersebut bisa mendapatkan akses internet yang lebih cepat, mengingat masih banyak desa yang bahkan belum mendapatkan akses internet?”

Pertanyaan tersebut dijawab Mathori Brilyan. “Bisa mengajukan pengadaan fasilitas menjadi program literasi digital. Untuk langkah-langkah pastinya, bisa berkoordinasi dengan pihak Kominfo, khususnya mengenai teknis pengadaan alat. Ini karena jika kita sudah ketahui tentang literasi digital tetapi alat pun tidak ada, berarti sama saja tidak dapat dijalankan.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Jakarta Barat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Kegiatan webinar ini turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.