Bijak dalam penggunaan media digital terkait juga memproteksi perangkat keras dan lunak. Selain itu, pengguna media digital  harus dapat melindungi data pribadi dan tidak mudah percaya dengan isi konten yang mencurigakan, khususnya dalam berinteraksi di media sosial. Perlu diingat juga bahwa dengan adanya media sosial, kita sebagai penggunanya sudah terhubung tanpa batasan atau penghalang sehingga harus mampu menyesuaikan diri.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Bijak Bermedia Sosial”. Webinar yang digelar pada Jumat, 25 Juni 2021, pukul 09.00-11.30, diikuti oleh puluhan peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Novi Kurnia PhD (dosen Fisipol UGM dan Japelidi), Aina Masrurin (Media Planner Ceritasantri.id), Daniel J Mandagie (Kaizen Room), Ahmad Uzair (dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), dan Sherrin Tharia (influencer) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Ahmad Uzair mengungkapkan bahwa internet of things (IoT) menunjukkan bahwa hampir semua aspek kehidupan kita tersambung dengan internet, seperti memesan tiket pesawat, membeli makanan, bahkan menyewa sepeda. IoT terkait dengan data serta perubahan teknologi dari analog ke digital. Bahkan, batas antara publik dan personal kadang menjadi kabur, terlebih saat menggunakan media sosial yang sifatnya lebih informal.

“Terkait hal itu, harus diingat bahwa segala hal yang kita unggah di media sosial bisa diputar ulang kapan pun, tak terbatas waktu. Kita harus memanfaatkannya secara optimal, tetapi tetap harus bersikap dan berperilaku dengan nilai dan moral,” ungkap Ahmad.

Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Kiki bertanya, “Bagaimana mengedukasikan netiquette kepada netizen Indonesia yang sudah terlanjur dicap sebagai netizen paling tidak sopan se-Asia Pasifik?”

Pertanyaan tersebut ditimpali oleh Aina Masrurin. “Sebagai pengguna media digital, kita juga wajib mengedukasi para pengguna lain, pastinya harus kembali ke nilai-nilai dari leluhur. Indonesia sudah diwariskan nilai-nilai kemanusiaannya oleh mereka. Nilai-nilai ini harus diekstrak dan diterapkan dalam berinteraksi di dunia digital.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Kegiatan webinar ini turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.