Kehadiran internet dan media sosial membuat siapapun dapat berekspresi dan berkarya serta berinovasi. Hanya saja menjadi pilihan pribadi orang tersebut apakah mau melakukannya secara positif atau negatif.

Agar dapat menghasilkan kreasi dan inovasi tanpa mengalami masalah, perlu perhatikan beberapa hal; ingatlah keberadaan orang lain di ranah digital, taat kepada standar perilaku online yang sama dengan yang kita jalani di kehidupan nyata, berpikirlah sebelum berkomentar, berbagilah ilmu dan keahlian yang bermanfaat, serta jadilah pembawa damai dalam diskusi yang sehat dengan menggunakan kata-kata yang sopan dan santun.

Hal itu semua diperlukan agar dapat berkreasi dengan baik dan dengan cara sendiri, dan tetap melihat privasi orang lain sebagai sesuatu yang harus dijaga.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Kreasi dan Inovasi di Era Digital”. Webinar yang digelar pada Rabu (21/7/2021) diikuti oleh puluhan peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Panji Gentura (Project Manager PT WestmooreTech Indonesia), Marcello Singadji S.Kom., M.T. (Dosen Sistem Informasi Fakultas Teknologi & Desain Universitas Pembangunan Jaya), Abdul Rohman (Direktur Buku Langgar), Dr. Putu Eka Trisna Dewi, S.H., M.H. (Dosen Universitas Ngurah Rai & IAPA), dan Julia RGDS, B.BA (Putri Tenun Songket Indonesia) selaku narasumber.

Konten positif

Dalam pemaparannya, Abdul Rohman menyampaikan, teknologi digital menjadi realitas baru bagi masyarakat, sekaligus mencipta kebiasaan dan kebudayaan baru bagi masyarakat. Sebagai konsekuensinya, hampir sebagian besar aktivitas riil masyarakat akan terserap di dunia digital.

“Kita harus mampu menyikapi perubahan masyarakat dengan sikap yang solutif, tanpa sikap anti-anti, wawasan lebih terbuka, banyak belajar, beradaptasi, dan mengikuti perkembangan. Kita juga harus lebih banyak memberi, mencipta, menyajikan konten dan ruang-ruang alternatif yang menstimulus konten budaya-budaya milik bangsa sendiri yang bisa menjadi sajian alternatif bagi arus kebudayaan dunia yang tak terbatas,” beber Abdul Rohman.

Dalam arus besar teknologi dan informasi di dunia digital, lanjut Abdul Rohman, kita tak boleh hanya menjadi konsumen budaya, melainkan menjadi produsen budaya yang ikut mewarnai dunia dan arah dunia digital.

“Marilah kita berinternet dengan penuh kreativitas dan berinovasi dengan berkebudayaan agar mampu menjadi content creator yang memberikan konten-konten positif seseuai kebudayan Indonesia,” ujarnya.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Kartika Pradipta menyampaikan, “Sikap kreatif dan inovatif pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang, namun tidak semua orang mampu mengembangkannya. Apa yang diperlukan seorang individu untuk bisa mengembangkan sikap kreatif dan inovatif yang juga mengedepankan etika dalam rangka menumbuhkan perekonomian di era digital?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Marcello Singadji S.Kom., M.T. “Hal yang pertama adalah kita harus mau untuk terus belajar, salah satunya belajar membuat konten secara digital yang bisa kita cari di Google. Hal yang kedua, bisa mempelajari atau melihat hasil karya orang lain untuk melihat ide yang akan kita gunakan, namun jangan sampai kita meniru hasil karya orang lain tersebut. Semakin banyak kita belajar dan melihat karya orang lain kita pun akan semakin termotivasi juga untuk bisa menghasilkan karya dengan ide-ide yang bagus dan menarik. Juga, mulailah untuk sharing karya-karya yang sudah kita buat. Jika mendapati komentar yang tidak baik, jangan cepat marah dan justru jadikan hal itu sebagai motivasi kita untuk melakukan yang lebih baik lagi.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Utara. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.