Mengerti akan platform dan cara penggunaannya menjadi kunci nyaman bermedia sosial. Hal itu menjadi penting di tengah naiknya pengguna aktif media sosial Indonesia sebesar 6,3 persen.
Hal itu terungkap dalam webinar “Aman dan Nyaman dalam Bermedia Sosial” pada Rabu (16/6/2021) yang diselenggarakan khusus bagi 14 kabupaten/kota di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Webinar mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yaitu Rizki Ayu Febriana (Kaizen Room), Zulfan Arif (penerjemah dan content writer), Roza Nabila (Kaizen Room), Fransiska Desiana Setyaningsih MS (dosen Unika Widya Mandira Kupang dan Japelidi).
Pentingnya literasi digital
Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Rizki Ayu Febriana membuka webinar dengan menyampaikan, “Cara mendapatkan peluang di dunia digital adalah dengan memberikan edukasi, berkolaborasi, dan terus beradaptasi.”
Terkait itu, ia menekankan pentingnya literasi digital yang banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif.
Zulfan Arif kemudian menjelaskan, “Kunci nyaman bermedia sosial adalah mengerti platform dan penggunanya, mengerti sisi hukum, berhati-hati dengan emosi, menggunakan akal sehat, dan memahami sumber informasi. Semua itu mulai dari diri sendiri.”
Ia juga menjelaskan mengenai dua jenis cara berkomunikasi di ranah digital yang perlu diketahui oleh pengguna media digital, yaitu “one to one communication” dan “one to many communication”. Artinya, kita harus menyadari ada saatnya kita berkomunikasi dengan sesama individu, tetapi ada juga saatnya kita berkomunikasi ke audiens yang jumlahnya lebih banyak, bahkan global.
Roza Nabila memaparkan, dampak rendahnya pemahaman pengguna media terhadap nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika adalah tidak mampu memahami batasan kebebasan berekpresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik ataupun provokasi.
“Dalam bermedia digital, kita harus menjadi warga digital yang Pancasilais, yaitu berpikir kritis (identifikasi, observasi dan evaluasi), cerdas dalam menyeleksi konten, dan gotong royong dan kolaborasi untuk kampanye literasi digital ini,” ujarnya.
Pengguna aktif naik
Fransiska Desiana Setyaningsih MS melanjutkan webinar dengan pemaparan tentang data pengguna media sosial di Indonesia. “Pengguna aktif media sosial di Indonesia pada tahun 2021 naik 6,3 persen dari total pengguna media. Pengguna media sosial paling banyak berada pada usia 25 sampai 34 tahun, disusul kelompok usia 18 sampai 24 tahun,” paparnya.
Walau begitu, masih banyak sekali ancaman yang ditemukan di media sosial, seperti perundungan (bullying), perdagangan orang, pencurian data pribadi, sampai pelecehan seksual dan pornografi. Oleh karena itu, penting untuk memiliki kompetensi dalam mendistribusi informasi melalui media sosial, partisipasi terkait media sosial, dan kolaborasi melalui media digital ke arah yang lebih positif.
Saat sesi tanya jawab, muncul pertanyaan, “Bagaimana agar pemanfaatan media sosial dalam masa belajar dari rumah tetap aman bagi siswa?” Para narasumber menanggapi, salah satu caranya adalah harus menyesuaikan dengan tingkatan sekolahnya, misalnya untuk anak SD pengawasan belajar sesuaikan dengan media sosial yang digunakan. Penting bagi orangtua untuk melakukan setting media sosial agar kontennya sesuai umur anak.
Seperti dikatakan Presiden Joko Widodo, “Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital.”
Presiden memberikan apresiasi pada seluruh pihak yang terlibat dalam Program Literasi Digital Nasional. “Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Presiden.
Seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital terbuka bagi siapa saja yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai literasi digital, sehingga sangat diharapkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Rangkaian webinar ini akan terus diselenggarakan hingga akhir 2021, dengan berbagai macam tema yang pastinya mendukung kesiapan masyarakat Indonesia dalam bermedia digital secara baik dan etis. Para peserta juga akan mendapatkan e-certificate atas keikutsertaan webinar. Untuk info lebih lanjut, silakan pantau akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.