Di era digital ini, seluruh pihak yang terlibat dalam proses belajar-mengajar dituntut untuk bisa terus belajar dan mengikuti perkembangan pada zaman ini. Memang, tidak mudah melakukan pembelajaran daring di era pandemi ini, tetapi pastinya semua pihak akan terbiasa asalkan dapat memanfaatkan waktu yang ada agar lebih efisien.

Para pelajar pun harus mampu mengeksplor pengetahuan dan skill lain, sekalipun di luar kurikulum sekolah, dengan memanfaatkan ruang digital yang begitu luas. Dengan itu, belajar daring akan lebih terasa manfaat dan dinamikanya; tidak menjadi hal yang membosankan dan monoton saja.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Literasi Digital: Menjaga Kualitas Belajar Dari Rumah”. Webinar yang digelar pada Rabu, 1 September 2021 pukul 09:00-11:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Dr. Ahmad Ibrahim Badry (Dosen SKSG Universitas Indonesia), Kiai M. Jadul Maula (Penulis dan Budayawan), Dr. Andrey Ferriyan, S.T., M.Cs. (Direktur IT ATSOFT Teknologi), Dr. H. Nanang Fatchurohman (Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Banten), dan Brian Krishna (Penulis) selaku narasumber.

Literasi

Dalam pemaparannya, Dr. H. Nanang Fatchurohman menyampaikan, “Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis. Ia juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya. Di era digital, teknologi internet memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan. Internet dapat membantu kita mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan.”

“Trisentra pendidikan terdiri dari membentuk dan mengembangkan karakter dan kepribadian anak, mengedepankan fasilitas kepada peserta didik, mengontrol dan membelajarkan anak melalui aktivitas masyarakat. Saat ini pendidik dituntut memiliki skill dalam dunia digital, seperti cakap membuat bahan ajar online dan mampu melakukan video conferencing, membuat pengalaman belajar yang melibatkan siswa melalui platform online, dan mampu membuat berbagai strategi penilaian secara online.”

Brian Krishna selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa kita harus bertutur kata yang baik dalam berdebat karena sopan santun sangat penting dalam bermedia sosial. Kita juga harus pandai dalam memilih informasi yang baik dan positif untuk dibagi di media sosial, dan harus tahu batasan dalam bermedia sosial; jangan terus-terusan bergadget. Penting untuk tetap melakukan eksplorasi lingkungan sekitar lepas dari gawai, dan ingat bahwa tidak semua harus dibagikan di media sosial juga.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Arief Akbar menyampaikan pertanyaan, “Bagaimana meningkatkan minat dan bakat bagi siswa yang malas belajar saat sekolah daring dan tidak merasa terlalu malas mengerjakan banyak tugas dari guru, sedangkan guru kadangkala jarang masuk memberikan materi tapi tugas selalu diberikan dan tidak sesuai dengan isi pada buku paket sekolah?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Dr. Ahmad Ibrahim Badry. “Penting bagi kita sebagai guru ataupun orang tua untuk menemukan minat anak agar bisa menuntun proses belajarnya lebih maksimal. Pada akhirnya, anak akan menikmati proses belajar itu sendiri dan tidak ada keterpaksaan. Terkait materi, anak juga butuh mengeksplorasi lebih banyak hal seperti tentang skill dan kemampuan bersosialisasi, serta berbagai macam hal lainnya.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Pandeglang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.