Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) terus mendorong percepatan pencairan bantuan sosial, di antaranya melalui penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT). Pada awal 2022 ini, penyaluran bansos ini meraih pencapaian terbaiknya karena mampu menyalurkan bansos tersebut lebih dari 90 persen dalam waktu singkat, yakni selama 2 pekan.
Pencapaian fantastis tersebut diraih berkat kerja sama antara Kemensos dan berbagai pihak, terutama PT Pos Indonesia (Persero). “Kami sudah memutuskan untuk menyalurkan BPNT/Kartu Sembako secara tunai dengan melibatkan PT Pos Indonesia,” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Keputusan untuk menyalurkan bansos BPNT/Program Kartu Sembako secara tunai merupakan hasil evaluasi dari penyaluran di sejumlah tempat. Melalui upaya ini, keluarga penerima manfaat (KPM) dapat memanfaatkan dana tersebut sesuai kebutuhan masing-masing.
Penyaluran dana bantuan program sembako 2022 dilakukan mulai 20 Februari 2022. Dana yang diserahkan kepada KPM sebanyak Rp 600 ribu untuk 3 bulan (Januari, Februari, dan Maret).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi kinerja yang diraih Kemensos dan PT Pos Indonesia (Persero). “Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, penyaluran bansos harus dipercepat. Alhamdulillah, hari ini, sudah di atas 90 persen bantuan sosial yang tersalur. Mudah-mudahan bansos yang lancar ini mampu meringankan beban masyarakat. Ini adalah capaian paling bagus dalam sejarah bansos, di atas 90 persen dalam 2 minggu,” tegasnya di Madiun, Jawa Timur, Jumat (11/3/2022).
Muhadjir juga menjelaskan, hasil kerja sama antara Kemensos dan PT Pos Indonesia (Persero) ini membuat target percepatan pencairan bantuan sosial secara nasional telah tercapai. Hal ini karena penyalurannya dilakukan dengan efektif. Ia berharap, penyaluran bansos ini dapat mencapai 100 persen pada akhir Maret 2022.
Pengalaman PT Pos Indonesia (Persero)
Direktur Bisnis Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Charles Sitorus mengatakan, “Kami menyalurkan dana sosial ke 18,8 juta (penerima) dalam 2 minggu, mencapai 90 persen. Ini adalah kepercayaan luar biasa karena jumlahnya cukup besar. Ini juga merupakan sejarah baru karena mampu menyelesaikan lebih dari 90 persen penyaluran dana sembako dalam waktu singkat. Ini luar biasa.”
Pengalaman PT Pos Indonesia (Persero) dalam menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) sebelumnya merupakan salah satu kunci sukses percepatan penyaluran BPNT tersebut. Melalui persiapan matang ditambah dengan kerja sama berbagai pihak, proses penyaluran dana sosial berjalan optimal meski dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
Charles menambahkan, pihaknya menggunakan tiga metode dalam penyaluran dana sosial tersebut, di antaranya melalui pengantaran langsung, komunitas, dan pengambilan di kantor pos terdekat. “Kami juga memotret penerima bantuan dan melakukan geo-tagging. Hal ini agar kita lebih bisa memastikan siapa si penerima dan apakah ia layak menerima bantuan tersebut atau tidak. Itu nanti Kemensos yang melakukan verifikasi,” tegasnya.
Sementara itu, Nuraini, salah satu KPM asal Palembang merasa terbantu dengan adanya program BPNT yang dilakukan Kemensos. “Kami diberi uang Rp 600 ribu dan uang itu kami belikan bahan pokok, seperti beras, gula, minyak, serta bahan makanan sehari-hari. Kami sangat senang karena dana tunai ini bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan kami,” ujarnya.
Hal serupa dirasakan Novitasari, KPM asal Tangerang Selatan, Banten. Ibu tiga anak ini baru pertama kali menerima BST. “Alhamdulillah, kami dapat bantuan dana tunai Rp 600 ribu untuk bulan Januari, Februari, dan Maret. Ini bisa dipakai untuk keperluan sehari-hari, seperti membeli beras, telur, dan makanan lainnya. Saya juga dipesan agar uang ini tidak dibelikan rokok, minuman keras, dan obat-obat terlarang. Sekali lagi terima kasih untuk Kemensos dan PT Pos Indonesia, uang ini sangat bermanfaat untuk keluarga kami,” pungkasnya [*]
Baca juga: