Sebagai bentuk pembinaan dan pengembangan usaha mikro dan kecil, Pertamina mendorong pelaku usaha yang merupakan mitra binaan dalam Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PPUMK) untuk mengikuti ajang pameran UMKM.
Dua kegiatan pameran itu, yakni Pameran Batikcraft dan Foodstival pada 3-7 November di Mall Ciputra Semarang yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah; dan Pameran Jogja Halal Festival pada 3-6 November di Jogja Expo Center Booth yang diselenggarakan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, mengungkapkan, ada enam mitra binaan Pertamina yang diikutsertakan pada dua pameran tersebut dan memperoleh total omzet sekurangnya Rp 65 juta.
“Tiga mitra binaan yang mengikuti pameran Batikcraft dan Foodstival, di antaranya Muria Batik dari Kabupaten Kudus, Dewi Batik dari Kabupaten Boyolali, dan Batik Sekar Asih dari Kota Surakarta. Sementara tiga lainnya yang mengikuti pameran Jogja Halal Fest semua berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya Lumpia Semarang Bu Nana, Griya Coklat Surgiyanti, dan KSE Food,” ujar Brasto.
Ia menambahkan, keikutsertaan pelaku usaha tersebut difasilitasi oleh Pertamina sebagai bentuk pembinaan yang dijalankan kepada mitra binaan. “Selain memberikan bantuan pendanaan atau permodalan berupa pinjaman, kami juga melakukan pendampingan dan pembinaan agar mitra binaan yang merupakan pelaku usaha mikro dan kecil untuk meningkatkan kapasitas dan mampu bersaing menjadi tangguh dan mandiri. Salah satunya, melalui kegiatan-kegiatan pameran UMKM.”
Brasto menjelaskan, PPUMK yang dijalankan Pertamina diatur dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor 6 Tahun 2022. “Melalui PPUMK, pelaku usaha mikro dan kecil dapat memperoleh bantuan pendanaan atau permodalan usaha berupa pinjaman dengan nilai maksimal Rp 250 juta dengan jasa administrasi sebesar 3 persen atau margin syariah setara jasa administrasi sebesar 3 persen. Adapun pengembalian pengembalian maksimal selama 3 tahun dengan syarat-syarat tertentu.”
Aryatie selaku pemilik usaha Batik Sekar Asih mengaku senang dengan keikutsertaan usahanya dalam ajang pameran yang difasilitasi Pertamina. “Alhamdulillah selama 5 hari di pameran ini omzetnya sampai sekitar Rp 20 juta. Selain itu di pameran ini juga saya terima pesanan untuk seragam dari salah satu instansi di Jawa Tengah.” [*]