Ruang digital adalah ruang interaksi dan ruang transaksi. Interaksi digital merupakan komunikasi dengan menggunakan platform digital. Kini lebih banyak di antara kita yang menggunakan smartphone untuk berkomunikasi. Salah satu bentuk interaksi yang paling sering dilakukan karena adanya kemudahan media digital adalah transaksi digital; pembayaran non-tunai atau cashless, seperti mobile banking atau perangkat transaksi virtual lainnya.
Faktor yang memengaruhi pertumbuhan e-commerce adalah pertambahan penduduk, pengguna smartphone meningkat, pengguna internet meningkat, pengguna medsos besar, dan teknologi fintech makin berkembang. Terkait hal itu, agar kita dapat memanfaatkannya dengan tepat, kita harus memiliki budaya digital yang mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif, sehingga mampu mendatangkan keuntungan finansial juga.
Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Tips Hujan Cuan Di Ruang Digital”. Webinar yang digelar pada Rabu, 17 November 2021, diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Ismita Saputri (CEO Kaizen Room), Erwan Widyarto (Mekar Pribadi, Penulis & Jurnalis), Alviko Ibnugroho (Financologist Motivator Keuangan dan Kejiwaan Keluarga, IAPA), Muhammad Bima Januri (Co-Founder Localin), dan Ronald Silitonga (Musisi) selaku narasumber.
Dalam pemaparannya, Muhammad Bima Januri menyampaikan bahwa aneka produk digital seperti fintech. Selain itu, manfaatkan produk keuangan digital secara bijak, seperti meminjam sesuai kebutuhan, pinjaman produktif, dan menghitung mampu bayar.
Pahami perjanjian dan konsekuensinya, pahami bunga, dan ketahui juga denda-denda yang mungkin dapat terjadi. Financial intelligence adalah kemampuan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan keuangan dasar untuk memiliki kehidupan finansial yang sehat.
“Terkait itu, kita dapat tingkatkan literasi keuangan digital dan pengelolaan kredit dengan memahami dasar investasi, perencanaan jaminan masa tua, mengatasi potensi konflik keuangan, dan pengetahuan dasar yang cukup soal asuransi,” jelasnya.
Ronald Silitonga selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa kita harus fokus pada berbuat baik daripada merusak kedamaian. Salah satu caranya, kita harus menghindari pornografi dan hoaks. Kalau kita menghindari hal-hal negatif maka makin banyak hal-hal positif yang muncul.
Ia mengajak kita untuk sama-sama bikin batasan pada diri sendiri dan jangan sampai terjatuh dulu baru menyesal dalam berbuat sesuatu yang cenderung berdampak buruk di media digital. Literasi digital itu kemampuan pemahaman kita di dunia digital setiap hari dan berkaitan dengan etika kita di kehidupan. Di zaman sekarang, untuk mencari cuan tidak hanya membutuhkan modal, tetapi harus juga mempunyai kemampuan agar bisa dilihat orang lain dan menarik perhatian dengan baik.
Salah satu peserta bernama Lestari menyampaikan, digitalisasi telah menjadi pengaruh yang sangat luas pada budaya karena muncul internet sebagai bentuk komunikasi massal dan meluas. Perkembangan dunia digital juga sudah mencapai semua aspek dari segi bisnis, ekonomi, hiburan, transportasi, bahkan proses belajar di sekolah.
“Bagaimana cara mengantisipasi ancaman budaya luar maupun ajaran yang kurang baik dibawa masuk ke Indonesia melalui platform digital?” tanyanya.
Pertanyaan tersebut dijawab Ismita Saputri. “Kita tidak perlu mengatasi apapun maka kita cukup mencintai Indonesia saja. Dengan seperti itu bisa membuat kita menjadikan Indonesia berkembang dengan baik sesuai dengan budayanya, jadi jangan perlu khawatir terhadap budaya-budaya lain yang masuk.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]