Dompet digital adalah sebuah gawai elektronik atau online service yang membantu seseorang untuk melaksanakan transaksi elektronik. Ia juga merupakan sebuah wadah elektronik yang memberi kemudahan kepada penggunanya untuk menyimpan berbagai metode pembayaran secara digital.

Dompet digital menjadi relevan untuk dipahami di era digital ini terkait dengan gaya hidup beli barang atau transaksi dengan praktis dan aman dengan menggunakan e-payment atau transaksi tanpa uang cash. Tren dompet digital semakin marak di Indonesia; sekarang ini siapa yang tidak punya uang di smartphone atau di dompet digital?

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Kenal dan Pakai Aplikasi Dompet Digital”. Webinar yang digelar pada Kamis (4/11/2021), pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Zahid Asmara (Art Enthusiast), Eva Yayu Rahayu (Konsultan SDM & Praktisi Keuangan & IAPA), Muhammad Bima Januri, S.T., M.Kom. (Co-Founder Localin), Zusdi F. Arianto (Ketua Yayasan Quranesia Amrina Rasyada), dan Neshia Sylvia (TV Host) selaku narasumber.

Pembayaran digital

Dalam pemaparannya, Eva Yayu Rahayu menyampaikan, “Layanan pembayaran digital semakin populer seiring dengan meningkatnya pemakaian smartphone di Indonesia. Terkait itu, adapun himbauan pemerintah untuk memakai e-payment dalam rangka pencegahan virus Covid-19. Walau begitu, masalah utama netizen Indonesia di dunia digital terletak pada paradigma berpikir, dan belum maksimal dalam berinteraksi dan memanfaatkan aplikasi di dunia digital, termasuk dalam pemanfaatan e-payment.”

“Adapun cara-cara bijak yang perlu diketahui dalam rangka menggunakan dompet digital agar tidak boros, yaitu gunakan saat butuh saja, cukup gunakan satu dompet digital, manfaatkan promo, pantau transaksi secara berkala, konsisten dalam menentukan batasan saldo, tentukan waktu topup saldo, dan jangan ketergantungan. Perlu menerapkan budaya cerdas finansial, yaitu menerapkan pikiran yang positif untuk mengelola keuangan agar sejahtera hari ini dan hari yang akan datang.”

Neshia Sylvia selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan, banyak masyarakat yang memanfaatkan platform digital untuk bertransaksi, seperti halnya melakukan belanja online dan belanja makanan. Di era yang serba digital ini semua hal bisa dilakukan secara online, maka manfaatkanlah dengan baik. Dengan adanya platform media digital jangan justru menjadikan kita sebagai pengguna media digital menjadi boros; pastikan aplikasi yang kita daftarkan aman dan mempunyai privasi yang bagus.

Harus ada tingkat kesadaran dan sabar sebelum membeli sesuatu, dan terapkan mindset membeli hal yang memang kita butuhkan saja. Jika dompet digital tidak digunakan secara cerdas maka bisa membuat kita menjadi boros. Perbanyak nabung dulu, baru belanjalah sesuai dengan kebutuhan dan bukan kemauan. Kalau kita belanja sesuai dengan kebutuhan, maka kita akan mampu menabung uang hasil kerja keras kita.

Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Triyani menyampaikan pertanyaan, “Bagaimana mengedukasi pelaku UMKM agar mengerti dan menggunakan dompet digital dalam pembayaran transaksi untuk penjualan produknya agar banyak pembeli lebih tertarik, karena mempunyai beragam pembayaran e-wallet yang mempermudah saat transaksi? Tentu saja ini karena saat ini transaksi dengan e-wallet sangat lebih diminati.”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Zahid Asmara, “Dari pemilik UMKM selain menyediakan platform dan e-wallet, kita juga harus perkenalkan apa yang ditawarkan; beri tahu kelebihan-kelebihannya seperti halnya memberikan berbagai promo. Selain itu, sebarkan juga informasi mengenai manfaatnya; kabarkan ke tetangga dan kerabat terdekat, atau bisa mengunjungi UMKM terkait dengan menggunakan platform yang sudah disediakan. Jika belum mempunyai e-wallet, maka bisa memberi edukasi dan pemahaman mengenai kelebihan dari penggunaan e-walletnya.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.