Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.
Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.
Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tema “Tips dan Trik Jualan Online“. Webinar yang digelar pada Kamis (4/11/2021) di Kabupaten Pandeglang, diikuti oleh puluhan peserta secara daring.
Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Yulius Wibowo – Pegiat UMKM & Yayasan Perguruan Pribadi, Gito Ichwanto – Catatan Sekolah Founder & Digital Marketer, Dewi Rahmawati M.Kom – Product Manager at Localin dan Annisa Choiriya Muftada – Kaizen Room.
Fotografi digital
Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Yulius Wibowo membuka webinar dengan mengatakan, sebagaimana kita ketahui dalam 20 tahun belakangan ini kehidupan kita sudah sangat dipengaruhi oleh dunia digital.
“Semuanya serba digital, seperti platform media sosial seperti Facebook, Instagram, hingga Twitter,” ujarnya. Media sosial juga dapat digunakan untuk berbisnis atau berjualan secara online.
Menurutnya, dalam berjualan online, harus diakui bahwa fotografi digital menjadi sangat berperan besar untuk memengaruhi calon buyers atau calon konsumen. Apalagi, selama masa pandemi Covid ini ternyata hanya jualan online atau UMKM yang sudah go digital yang mengalami kenaikan penjualan secara pesat.
Adapun tips dan trik serta skill fotografi, jika kita memiliki jualan atau UMKM yang sudah maupun yang akan go digital, sehingga penjualan UMKM bisa meningkat. Skill ini masih sesuai dengan teori dan kaidah ilmu fotografi itu sendiri, dengan menggunakan kamera handphone yang kita miliki.
“Rumusan dasar fotografi yakni arah cahaya datang (dalam derajat) dan kualitas cahaya (keras, medium, dan lembut). Lalu gabungkan ke-2 rumusan dasar tersebut untuk foto mengandalkan kamera handphone,” jelasnya.
Gito Ichwanto mengatakan, netiket adalah kondisi di mana komunikasi terjadi antar individu dalam sebuah dialog. Misalnya pada komunikasi menggunakan email dan chatting secara pribadi.
“Netiket adalah kondisi di mana satu orang bisa berkomunikasi dengan beberapa orang sekaligus, misalnya pada sebuah forum diskusi online, mailing list, net news, dan lainnya,” tuturnya.
Etika dalam transaksi online bisa dilakukan dengan selalu bersikap ramah kepada pembeli, membalas semua pertanyaan yang diajukan pembeli, selalu menyapa dengan panggilan yang sopan, tidak menyalahgunakan data pembeli, jujur dalam menuliskan deskripsi barang dan packing barang dengan rapi.
Transformasi digital
Dewi Rahmawati turut menjelaskan, menjadi generasi digital yang pancasilais bisa dilakukan dengan berpikir kritis, saring sebelum sharing, tingkatkan privasi akun diruang digital, berpartisipasi aktif dalam memproduksi konten positif dan gotong royong kolaborasi kampanye literasi digital.
“Bila kita menjalani usaha, sebaiknya cari teman dalam suka dan duka, tentukan goal, memiliki ide bagus adalah titik awal ke setiap proyek baru, research dan buka kritik konstruktif serta gunakan umpan balik,” katanya.
Sebagai pembicara terakhir, Annisa Choiriya mengatakan, maraknya aktivitas digital yang dilakukan mengharuskan kita untuk peduli pentingnya memproteksi perangkat digital yang kita miliki.
“Selain membantu memudahkan pekerjaan, transformasi digital mulai memunculkan kebiasaan baru. Namun, kebiasaan baru tersebut juga menimbulkan banyaknya kejahatan di dunia digital (cybercrime),” ungkapnya.
Cara menghindari penipuan oleh pembeli online yakni jangan pernah mau mengikuti apapun instruksi yang diarahkan oleh pembeli. Adapun ciri penipuan online yakni harga barang jauh lebih murah, akun media sosial atau marketplace baru dibuat, tolak bayar di tempat (COD), toko tak mau didatangi.
Dalam sesi KOL, Ayonk mengatakan, jualan dan belanja online dari rumah lebih ekonomis. Banyak bisnis bisa dilakukan lewat Instagram. “Sekarang pegang handphone saya sudah bisa jadi pegang uang. Tips biar produktif dari rumah harus banyak banyak ide,” pesannya.
Dalam webinar ini, para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Michelle Laurent menanyakan, selain fotografi hal apalagi yang dapat memengaruhi pada produk yang kita jual?
“Beberapa faktor umum yang dapat memengaruhi keputusan konsumen saat membeli barang, seperti akses yang mudah, tampilan toko dan produk yang menarik, informasi ketersediaan serta kualitas produk, harga yang terjangkau, promosi dan iklan yang menarik, review dari pembeli lain, waktu pengiriman, dan pelayanan yang baik, cepat, dan ramah,” jawab salah satu narasumber.
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Pandeglang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, terutama kepada Kominfo. Mengingat program literasi digital ini hanya akan berjalan dengan baik dan mencapai target 12,5 juta partisipan, jika turut didukung oleh semua pihak.