Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, serta membuat informasi dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu pilar dari literasi digital adalah etika digital. Etika digital adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiket) dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa menggunakan media digital, seharusnya diarahkan pada suatu niat, sikap, dan perilaku yang etis demi kebaikan bersama demi meningkatkan kualitas kemanusiaan. Etika digital sangat relevan dipraktikkan masyarakat Indonesia yang multikultur, khususnya dalam rangka mendukung proses demokrasi yang sehat.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Bangun Demokrasi di Media Digital”. Webinar yang digelar pada Rabu, 29 September 2021, diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Panji Gentura (Project Manager PT WestmooreTech Indonesia), Mokhamad Taufiq MPd (Kepala SMP Labschool Cibubur), Anang Masduki, MA PhD (cand) (Dosen Ilmu Komunikasi UAD), Maryam Fithriati MSW (Co-Founder Pitakonan Studio dan Management dan Pegiat Literasi Komunitas), dan Decky Tri (Travel Blogger dan Content Creator Deckytri.com) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Anang Masduki menyampaikan bahwa penting menanamkan budaya digital yang berakar pada nilai-nilai luhur Pancasila hingga kita masuk pada fase masyarakat digital yang cerdas, kritis, dan berakar budaya bangsa. Selain itu, inklusi dan pendidikan digital adalah kunci untuk membangun masyarakat digital; semua warga memiliki hak yang sama untuk memperoleh akses ke teknologi.

“Tujuannya agar masyarakat semakin mahir, cerdas, dan percaya diri dalam memanfaatkan teknologi digital dengan aman dan bertanggung jawab. Pengguna digital Indonesia perlu memahami dan menerapkan budaya digital sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika yaitu dengan adanya perbedaan, minoritas, dan bersikap adil dan jujur karena indahnya kedamaian dalam memahami prbedaan tersebut. Ada hal-hal yang tidak perlu dilakukan di ruang digital sebagai pembelajaran untuk kita semua seperti berkata kasar, menyinggung perasan orang lain dan rasisme,” jelasnya.

Decky Tri selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa dunia digital ini ia anggap sebagai perpanjangan dari dunia offline kita atau nyata, apalagi era pandemi ini semuanya dimudahkan sekali dengan internet. Kita tidak perlu keluar rumah, karena bisa dilakukan semuanya dari rumah seperti berbelanja baju, membeli makanan, dan bahkan nonton pun sekarang tidak perlu menonton TV karena kita tinggal buka HP atau laptop dan nonton di platform streaming online.

Bahkan menurutnya untuk belajar juga sekarang lebih gampang karena referensi sudah banyak di internet. Jadi istilahnya ilmu itu tidak terbatas dari text book saja, internet itu seperti membuka banyak kesempatan kita untuk belajar lebih banyak.

Salah satu peserta bernama Agisti Syahbani menyampaikan, “Apa ada cara yang efektif untuk mengubah kebiasaan ketidaksadaran seseorang dalam menggunakan media digital? Lalu apakah cara ini efektif untuk semua usia, atau hanya di beberapa jenjang usia saja?”

Pertanyaan tersebut dijawab Mokhamad Taufiq. “Salah satunya adalah kita dapat membentuk sebuah karakter dari pembiasaan atau dari kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan. Jadi penting untuk kita memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik tentunya, dan ini harus dilatih dengan berbagai macam aktivitas yang mendukung supaya tercapainya kebiasaan-kebiasaan tersebut. Kebiasaan yang baik akan melahirkan karakter yang baik juga.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Utara. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.