Pendidikan di era digital harus bertransformasi. Beberapa hal yang harus menjadi perhatian agar pendidikan di era ini berjalan dengan lancar adalah peningkatan akses maupun aksesbilitas pendidikan, personalisasi materi kurikulum, pengguaan teknologi virtual, belajar mengajar jarak jauh secara online, serta peningkatan kualitas infrastruktur digital dan keamanannya.

Keamanan digital adalah konsep penggunaan akses internet secara aman untuk melindungi diri sendiri serta orang lain dari kemungkinan bahaya atau risiko di dunia online. Hal itu menjadi cukup penting melihat banyaknya kegiatan sehari-hari yang sudah mulai beralih ke digital, khususnya kegiatan belajar-mengajar.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Tetap Berprestasi di Masa Pandemi: Kiat Belajar Online”. Webinar yang digelar pada Kamis, 5 Agustus 2021 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Dr Nia Sarinastiti MA (Accenture Development Partnership Lead Indonesia dan Dosen Senior Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya), Dra Labibah Zain MLIS (Presiden Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Agama Islam/APPTIS), Krisna Murti SIKom MA (Dosen FISIP Universitas Sriwijaya dan IAPA), Btari Kinayungan (Kaizen Room), dan Kevin Benedict (Putra Dirgantara Indonesia 2017) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Btari Kinayungan menyampaikan informasi bahwa orangtua pun dapat mempelajari tips untuk belajar secara aman di dunia online. Hal yang dapat dilakukan adalah mengedukasi mengenai phishing agar anak tidak mengklik link dalam i tanpa memeriksa. Lalu sampaikan tentang cyberbullying agar ketika mengalami atau melihat segara dilaporkan ke orangtua. Jelaskan pula bahwa perangkat tidak boleh dipindahtangankan, dan tingkatkan kesadaran literasi keamanan siber agar anak paham bahaya kejahatan siber.

“Adapun tips untuk pihak sekolah, yakni periksa penyedia platform, pantau sistem secara konstan, dan berinvestasi dalam pendidikan keamanan cyber online. Orang banyak berpikir kalau jejak digital itu hanya terkait dengan sesuatu yang kita post, tetapi sebenarnya jejak digital itu mengandung apapun yang kita lakukan di media digital, sehingga penting untuk sadari bahaya ini agar tidak merugikan kita di kemudian hari,” ujarnya.

Kevin Benedict selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa literasi digital sangat berguna untuk para pelajar dan guru dalam pembelajaran daring ini. Pembelajaraan menjadi lebih mudah dilakukan secara online dan tugas-tugas dikirimkan melalui email. Menurutnya, kita perlu memahami literasi digital agar dapat memperoleh hal-hal yang positif dari penggunaan media digital ini.

Lalu, bagaimana agar terus berprestasi walau sudah beralih dari pembelajaran offline ke online? Ia sampaikan bahwa kita harus belajar terlebih dulu materi yang akan dibahas, kunjungi perpustakaan online, ikut lomba, ikut webinar, dan bahkan bisa melihat Tik-Tok yang banyak menyediakan informasi. Walau begitu, ia tetap ingatkan agar aman untuk selalu gunakan fitur keluarga pada Tik-Tok, agar anak-anak yang menggunakan bisa terus dipantau oleh orangtuanya.

Salah satu peserta bernama Muhammad Azzam menyampaikan pertanyaan, “Dalam media digital sekarang, kita lebih mudah mendapat dan mencari suatu ilmu. Hal itu kadang membuat saya kurang menghargai ilmu karena usaha untuk mendapatkannya kurang dan rasanya kadang motivasi dan rasa semangat dalam belajar itu berkurang. Bagaimana cara meningkatkan motivasi dan menghargai ilmu dalam belajar online?”

Ari Ujianto menjawab, “Harus tetapkan niat dan target akan menjadi apa, dan ingin punya nilai berapa. Lalu usahakan nilai itu harus tercapai. Kalau sudah menerapkan itu, kita akan cari sesuatu di internet sesuai dengan target tersebut. Misalnya ingin jadi content creator tentang memelihara kucing, kita tidak hanya membagikan apa yang kita lakukan tetapi juga cari informasi lain. Tetapi harus diingat informasi yang kita dapatkan tidak semuanya benar. Selalu cari validitasnya dan cantumkan sumbernya.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Pusat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]