Internet adalah alat komunikasi dan informasi yang sayangnya dapat disalahgunakan untuk mengakses informasi mengenai materi yang bernuansa seksualitas dan pornografi. Salah satu bentuk kekerasan seksual yang patut diperhatikan, khususnya oleh orang tua, adalah child grooming.

Child grooming merupakan upaya orang dewasa untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan seseorang atau anak di bawah umur. Tujuan dari child grooming ini adalah memanipulasi, mengeksploitasi, bahkan melecehkan korban. Kekerasan seksual sangat berdampak pada kondisi kesehatan mental korban, dan dapat dapat meningkatkan depresi, trauma, gangguan kemasan, gangguan kepribadian dan sebagainya.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Menciptakan Ruang Digital yang Aman dari Kekerasan Seksual Online”. Webinar yang digelar pada Senin (25/10/2021), pukul 09:00-11:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Isharsono, S.P. (Praktisi Digital Marketing & Founder IStar Digital Marketing Centre), Dia Mawesti (Sustainable Finance Specialist), Ridwan Muzir (Peneliti & Pengasuh tarbiyahislamiyah.id), Eka Y. Saputra (Web Developer &Konsultan Teknologi Informasi), dan Julia RGDS, B.BA. (Putri Tenun Songket Indonesia) selaku narasumber.

Child grooming

Dalam pemaparannya, Isharsono, S.P. menyampaikan, “Upaya mencegah child grooming salah satunya adalah melakukan sosialisasi pendidikan seksual sejak dini. Di masa ini, orang tua atau pendamping tidak selalu bisa mengawasi anak, karena itu penting untuk kita memberikan pemahaman agar saat mereka mendapat perlakuan tidak adil atau tidak sesuai, anak-anak jadi paham bahwa itu tidak benar.”

“Selain itu, kita juga perlu ketahui cara untuk memanfaatkan karakteristik internet untuk upaya preventif kejahatan seksual, karena internet mampu menjangkau siapapun dan menyimpan data apapun. Data ini dapat dimunculkan denganmudah dengan keyword yang terindeks. Selain itu, ketahui pula bahwa kekerasan seksual digital ini telah diatur dalam Undang-Undang ITE. Selain sanksi secara hukum, terdapat sanksi sosial yakni mendapat komentar jahat bagi pelaku.”

Julia RGDS, B.BA. selaku narasumber Key Opinion Leader menyampaikan, terkait menciptakan ruang digital yang aman dari kekerasan seksual online, yang bisa membantu diri ini adalah diri kita sendiri, dan kita tentu harus aware dengan 4 pilar literasi digital secara menyeluruh. Sebelum menggunakan media sosial, kita juga harus memahami 4 pilar tersebut agar lebih paham lagi dalam menggunakan media sosial. Ia juga ingatkan bahwa untuk jangka panjang dengan hanya mengandalkan emosi semata itu tidak baik.

Hindari hal negatif

Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Ilham R. menyampaikan pertanyaan, “Anak zaman sekarang banyak yang sangat liar di dunia digital, terlebih di online dating, di mana mereka berkenalan lalu merujuk ke arah pacaran. Hal yang sangat disayangkan adalah karena merasa pasangan sangat bisa dipercaya, terjadilah hal hal yang tidak diinginkan seperti memberdaya. Tidak dapat dimungkiri, ini menjadi kebiasaan yang baru, lalu bagaimana orang lingkungan sekitar seperti keluarga dapat memberikan arahan yang baik?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Isharsono, S.P. “Memang dunia kita ini berbeda sekali dalam hal teknologi, dan kelemahan salah satu sisi internet yang bisa dimunculkan adalah kita bisa berada di balik layar. Sehingga, kita harus bisa meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk itu, sebaiknya kita melakukan 3 hal yang mendasar; yang pertama kita laporkan ke pihak yang berwajib, kedua kita harus berani memblokir jika sudah terjadi etiket tidak baik, ketiga kita harus berani menghindari hal-hal negatif seperti itu.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Pandeglang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.