Obelix Hills, wisata yang menawarkan pemandangan Kota Yogyakarta dari atas bukit telah resmi soft opening pada Rabu (5/5/2021). Wisata instagramable yang beralamat di Klumprit, Wukirharjo, Prambanan, Sleman, ini merupakan destinasi kekinian yang tepat untuk bisa menikmati sunset dan live music. Nama Obelix tercetus dari lokasi yang berada di atas susunan batu purba, yang nama Obelix sendiri identik dengan zaman batu.
“Kita menyulap batu-batuan yang tadinya mungkin tidak tersentuh dan hanya sekadar tempat duduk-duduk, menjadi tempat yang nyaman dan safe untuk pengunjung tanpa merusak alam yang ada. Batu-batu ini mungkin usianya sudah lebih dari seribu tahun, memang ini batu purba. Oleh karena itu, kita sama sekali tidak mengubah struktur alamnya,” ungkap OPS-Manager Obelix Hills Monnika Prayitno.
Perpaduan alam dan live music yang hadir setiap hari cukup menjadikan Obelix Hills sebagai tempat wisata favorit baru di Jogja. Pada hari Senin–Kamis, Obelix Hills buka pukul 10.00–22.00 WIB. Sedangkan pada Jumat–Minggu, buka pada pukul 09.00–23.00 WIB. Bahkan, rencananya pada hari Lebaran pun juga tetap akan buka untuk menyambut masyarakat yang hendak berwisata bersama keluarga.
Tiket masuk sendiri bisa didapatkan melalui laman obelixhills.com, aplikasi Explore Jogja, maupun secara on the spot. Harga tiket masuk pada Senin–Kamis yaitu Rp 15.000. Sedangkan pada Jumat–Minggu dan hari libur nasional, mencapai Rp 20.000. Kapasitas pengunjung saat pandemi mencapai 300 orang, di luar pandemi mencapai 1.000 orang.
Selain pemandangan matahari terbenam yang memanjakan mata, pemandangan gemerlap lampu Kota Jogja saat malam menjadikan suasana lebih romantis. Obelix Hills juga memiliki 30 lebih spot foto. Sangat cocok bagi pengunjung yang suka berswafoto dan membuat konten.
Lokasi foto yang menjadi favorit para pengunjung adalah spot Casa Mexicana. Spot tersebut berkonsep mediterania Meksiko sehingga pengunjung merasakan nuansa di Meksiko. Spot foto dengan konsep seperti ini adalah yang pertama kali di Yogyakarta.
Obelix Hills juga dilengkapi fasilitas umum, seperti toilet bersih, lahan parkir yang luas, dan glamping. Musala unik dengan sebutan Musholla On The Rock juga tersedia. Musala ini menyajikan sensasi beribadah dalam tenda di atas batu purba. Selain itu, terdapat gift shop dengan berbagai aneka produk seperti bakpia dan kaus yang bisa dibeli pengunjung untuk oleh-oleh.
“Dari awal, kami sudah kerja sama dengan desa. Itu mengapa konsepnya adalah welcoming. Awalnya orang tidak tahu Bukit Klumprit, dan akhirnya potensi-potensi anak muda di sini kita fasilitasi agar bisa berkembang dan menjadi bagian dari Obelix Hills,” lanjut Monnika.
Masyarakat sekitar cukup mendukung dibukanya Obelix Hills karena dapat menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat. Selain itu, Obelix Hills melibatkan warga sekitar dalam pembangunan serta semua karyawan di sini juga merupakan warga sekitar.
“Obelix Hills ini proyek mulai dari November 2020. Semoga Obelix Hills bisa ikut meramaikan wisata Jogja yang tiap hari terus tumbuh baru dan bisa memberi suasana baru di Jogja. Kalau hanya selfie sudah banyak. Nah, ini adalah wisata selfie yang kita bisa memberikan kenyamanan orang yang duduk-duduk sekadar nongkrong,” ungkap Monnika.
Terdapat juga restoran Pulen Kopi Ponti. Restoran ini menyediakan kopi khas Pulen. Selain itu, terdapat berbagai makanan dan minuman khas Yogyakarta. Bahkan, bagi pengunjung yang ingin berbuka bersama di sini, Obelix Hills menyediakan berbagai paket buka bersama.
Fasilitas lain yang bisa dinikmati pengunjung di antaranya Rock Bar, tenda berwarna kuning biru yang terletak di tebing untuk tempat bersantai. Terdapat juga Picnic on Sky, dek kayu yang berada di ujung tebing. Fasilitas ini cocok bagi pengunjung yang ingin piknik, romantic dinner, maupun sekadar berfoto.
“Obelix Hills semoga dapat tanggapan yang bagus dari masyarakat dan nantinya bisa menumbuhkan berbagai tempat wisata yang lain supaya dapat ikut menaikkan wisatawan yang masuk ke Jogja.” pungkasnya. [AYA]