Peristiwa penangkapan oknum pendidik sebuah perguruan tinggi ternama di Indonesia atas dugaan keterlibatannya dalam rencana pengeboman menjadi keprihatinan banyak pihak, tak terkecuali Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Neil Semuel Rupidara.
Dia menyayangkan, seseorang yang mengenyam pendidikan tinggi, bahkan menjadi pendidik di perguruan tinggi justru malah merancang sesuatu yang destruktif hingga mengancam kematian jiwa sesamanya.
“Apakah kehidupan ini sudah sedemikian absurd sehingga seorang yang berpendidikan tinggi, bahkan seorang pendidik masih memiliki pikiran yang sedemikian rupa fatalistik?” tanya Neil dalam pidatonya saat upacara Wisuda UKSW Periode II Tahun 2019–2020, yang diikuti 950 wisudawan dari program diploma, sarjana, magister, dan doktoral, Sabtu (19/10/2019), di Balairung UKSW, Salatiga.
Neil menilai, keterlibatan kaum terpelajar dalam aksi terorisme merupakan bentuk pesimisme dan kekosongan pengharapan seseorang akan kehidupan yang lebih baik. Berkaca pada peristiwa tersebut, Neil mengajak seluruh wisudawan dan mahasiswa yang masih aktif agar hidup dalam optimisme dan pengharapan serta bertindak untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.
“Tidak cukup jika kita hanya bersikap tidak puas jika ada keadaan yang kurang baik atau hanya bertindak memprotesnya. Tanggung jawab dan tugas Anda sebagai warga negara yang baik, yakni ikut terlibat dalam mengubah keadaan di sekeliling Anda menjadi lebih baik dari hari ini,” tegas Neil.
Neil juga berharap agar wisudawan mampu mengembangkan ilmu yang didapatkannya di bangku kuliah, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga masyarakat di sekelilingnya.
“Tugas kami sebagai universitas untuk mendidik dan menyusui Anda dengan ilmu pengetahuan hingga pada tahap ini telah tuntas. Kini, tugas Anda setelah wisuda untuk menggunakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan itu agar berguna untuk diri Anda terlebih bagi orang lain agar pekerjaan yang Anda lakukan di universitas ini tidak sia-sia,” tandas Neil.
Terakhir, Neil berharap agar seluruh wisudawan berkomitmen menjadi saksi hidup atas nilai-nilai kebaikan yang diyakini dan diperjuangkan UKSW, yang nilai tersebut telah menjadi atribut kolektif seluruh sivitas akademika UKSW.
“Mengabdilah pada Tuhan, persekutuan imanmu terlepas dari apa pun agamamu, serta pada bangsa dan kepentingan kemanusiaan kita. Semoga Tuhan selalu bersamamu dan memberkatimu dalam upayamu mengusahakan sesuatu yang baik di tengah kehidupanmu bersama orang lain,” tutupnya. [LAU]