Oleh : Ardhy Chandra Edwinsyah

Malaga memang tidak setenar Barcelona atau Madrid. Namun, bagi pencinta otomotif, kota ini punya destinasi yang wajib dikunjungi, yaitu Museo Automovilistico de Malaga atau Museum Otomotif Malaga.

Saya sempat mengunjungi museum ini saat berwisata ke Spanyol. Museum ini punya keunikan karena memadukan dunia otomotif dengan fashion. Saat pertama kali melihatnya, saya berdecak kagum karena arsitektur bangunannya yang megah nan elegan. Museum ini didirikan pada 1923 dan awalnya berfungsi untuk pabrik tembakau. Museum ini sangat luas karena memiliki 11 paviliun yang semuanya bergaya regionalis dengan elemen renaissance.

Museum ini memiliki banyak koleksi mobil dari merek ternama. Sebut saja Jaguar, Aston Martin, Bugatti, Rolls Royce, dan Porsche. Tidak seperti museum otomotif kebanyakan yang hanya memamerkan mobil saja, koleksi otomotif di sini ditampilkan bersama dengan merek-merek fashion kelas dunia, antara lain Dior, Chanel, dan Balenciaga.

Untuk masuk museum ini, saya harus membayar 8,5 euro. Sesaat memasuki museum, saya sudah disuguhkan beragam mobil dari awal abad ke-19. Namun, pelesir mata saya sempat terhenti dengan satu mobil yang sangat unik, yaitu Morgan Ingglaterra produksi 1928. Uniknya mobil karena roda tunggalnya terletak di bagian belakang dan menjadi tumpuan. Mobil ini memiliki 2 silinder berkekuatan 28 tenaga kuda dengan kapasitas mesin 1.100 cc. Dulu, mobil ini adalah mini racing car.

Puas mengagumi Morgan Ingglaterra, saya mendekati mobil prototipe yang dibuat untuk Perang Dunia I. Mobil ini memiliki bentuk layaknya pesawat karena memiliki baling-baling di bagian depan dan kabinnya pun didesain mirip pesawat sehingga seolah-olah siap untuk terbang.

Guratan sejarah otomotif dunia tercatat di sini. Saya melihat ada sebuah kendaraan yang diberi julukan Art Deco of the 30s. Tidak hanya itu, saya juga sempat melihat keanggunan Mercedes 540K produksi 1937 yang memang diproduksi untuk menunjukkan kekuatan industri otomotif Jerman di perhelatan Paris Motor Show kala itu.

Namun, kekaguman saya meningkat saat melihat Maserati Italia produksi 1950. Mobil ini punya julukan Playboy’s Car. Mobil 6 silinder berkekuatan 65 tenaga kuda dan berkapasitas 1.500 cc Berlinetta ini menyita perhatian karena mobil ini hanya dibuat 59 unit saja. Pihak museum membeli mobil ini dari Prince Vittorio Massimo di Roccasseca, salah satu keluarga aristokrat dari Roma. Puncak kekaguman saya tercapai saat melihat Ferrari Modelo 250 GT yang konon hanya diproduksi empat buah saja di dunia.

Nah ada juga Mercedes 300SL 1956 yang dijuluki Mercedes Alemania (Gullwing) 6 silinder 212 tenaga kuda dan berkapasitas mesin 3.000cc. Ini kedua kalinya saya melihat langsung mobil ini. Pertama kali saya bertemu dengan unit ini saat berkunjung ke Museum Mercedes-Benz di Stuttgart. Mercedes-Benz 300SL is one of the dream car on my list.

Museum dengan luas area sebesar 6.000 meter persegi ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 sampai dengan 17.00 waktu setempat. Pengalaman ke museum ini lebih lengkapnya sudah dirangkum dan diunggah di akun Youtube saya. Semoga pengalaman saya bisa menjadi pedoman saat ingin berkunjung ke sini suatu saat nanti.

Akun Media Sosial Penulis :
Youtube : https://www.youtube.com/edwinsyah
Instagram : https://www.instagram.com/edwinsyah
Facebook : https://www.facebook.com/edwinsyah
Twitter : https://twitter.com/edwinsyah
Snapchat : @edwinsyah

Foto-foto dokumen Ardhy Chandra Edwinsyah

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 19 Agustus 2017