Program Studi Di Luar Kampus Utama Universitas Brawijaya Kampus Jakarta (PSDKU UB Kampus Jakarta) telah sukses mengadakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PK2MABA) di Jakarta, Sabtu (19/8/2023).
Acara ini menjadi tonggak penting bagi mahasiswa baru dengan latar belakang yang beragam, termasuk dari Kejaksaan, Pertamina, BRIN, Bank, TNI, dan berbagai profesi lainnya, untuk memulai perjalanan akademik mereka di UB Kampus Jakarta.
Direktur PSDKU UB Kampus Jakarta, Prof.Drs. Gugus Irianto, MSA. PhD., membuka acara ini dengan berbicara tentang visi pengembangan kampus UB. Visi ini bertujuan untuk menjadikan UB Kampus Jakarta sebagai Center of Excellence (CoE).
Adapun, fokus pengembangan ini mencakup perbaikan tata kelola, peningkatan kerja sama kelembagaan, dan peningkatan sarana prasarana untuk menciptakan atmosfer akademik yang lebih baik.
“Perbaikan dan pengembangan tata kelola menjadi agenda melekat dari manajemen UB Kampus Jakarta baik di aspek akademik maupun aspek non akademik,” kata Gugus.
Dia juga menekankan pentingnya kebijakan yang didasarkan pada data yang dapat diandalkan. Inisiatif ini sejalan dengan tekad manajemen UB Kampus Jakarta untuk memastikan bahwa data, informasi, dan laporan utama di aspek akademik, keuangan, dan lainnya tersimpan dengan baik dalam UB Satu Data.
Baca juga : UB Tambah 2 Profesor Bidang Energi
Menuju Indonesia Emas 2045
Acara ini dibuka dengan sambutan Plt Dirjen Dikti, Riset dan Teknologi Prof Ir Nizam, MSc, DIC, PhD dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia RI yang juga Ketua Majelis Wali Amanat UB Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP.
Muhadjir Effendy hadir untuk memberikan kuliah umum. Adapun tema yang diangkat adalah SDGs dan Arah Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045. Muhadjir, dalam kuliahnya menekankan menekankan pentingnya persiapan sumber daya manusia yang unggul untuk masa depan Indonesia.
“SDM unggul harus dipersiapkan untuk menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045, menjadi negara Nusantara berdaulat, maju, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menteri juga menyoroti tantangan globalisasi yang dihadapi Indonesia, terutama dalam hal berkompetisi di tingkat global. Dalam konteks ini, semangat berkompetisi di bidang human capital menjadi semakin penting. Menurutnya, bangsa yang akan berhasil di era saat ini adalah bangsa yang berpengetahuan dan berketerampilan, serta memiliki karakter kuat.
“Oleh karena itu, pendidikan kita, terutama di perguruan tinggi, harus mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing, memiliki kompetensi sosial, dan berkarakter Pancasila,” tambahnya.
Saat ini hubungan antara pendidikan, kemiskinan, dan pengangguran sangat berkaitan. Maka, pendidikan harus mampu mendukung upaya pengentasan kemiskinan dan mengatasi angka pengangguran.
Muhadjir mengakhiri kuliah umumnya dengan menyatakan visi Indonesia Emas 2045 sangat mungkin dicapai jika pendidikan menjadi fokus utama dalam upaya pembangunan. Sebab kini, dalam konteks globalisasi, negara lain berinvestasi dalam pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
“Dalam perjalanan panjang menuju masa depan yang cerah ini, PSDKU UB Kampus Jakarta siap untuk memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan Indonesia. Dengan komitmen, kerja keras, dan semangat bersama, mereka yakin dapat meraih prestasi besar dan menciptakan generasi muda yang unggul. Ini adalah langkah awal yang penting dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Baca juga : UB Punya Profesor Bidang SDM dan Sumber Daya Perairan
Bersiap menghadapi tantangan global
Kuliah umum yang disampaikan oleh Menko PMK tersebut menjadi momen penting bagi UB. Dengan visi pengembangan yang kuat dan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan, UB berupaya keras menjadi unggulan di bidangnya.
Harapan besar adalah agar PSDKU UB Kampus Jakarta dapat mempersiapkan mahasiswa untuk masa depan yang cerah dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Selain itu, program ini mengejar kerja sama kelembagaan yang kuat, yang telah dirintis oleh Universitas dan Fakultas. Gugus menyebutkan, UB Kampus Jakarta telah memulai kerja sama dengan universitas di Malaysia untuk mengkaji pola yang mendukung lulusan tepat waktu dengan publikasi internasional yang kredibel.
“Kita akan memperluas kerja sama tersebut dan akan mengimplementasikannya di PSDKU UB Kampus Jakarta dengan penyesuaian-penyesuaian. Tentu saja, ini adalah tantangan besar yang membutuhkan sumber daya yang memadai, terutama dari dosen yang dapat fokus pada upaya ini,” ujarnya.
Selain program tersebut, UB juga terus meningkatkan sarana dan prasarana. Namun, melihat peta mahasiswa PSDKU UB Kampus Jakarta yang rata-rata memiliki posisi strategis pada instansi masing-masing, kampus ini merencanakan untuk memfasilitasi diskusi-diskusi dan webinar dengan fokus pada aspek leadership, governance, dan strategic insight.
Kegiatan PK2MABA UB Kampus Jakarta juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Rektor, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor III, Wakil Rektor IV, Wakil Rektor V, Sekretaris Universitas, Sekretaris Majelis Wali Amanat, Ketua dan Sekretaris SAU, serta Dekan FIA, FEB, dan FH beserta jajaran pimpinan fakultas tersebut.