Memasuki tahun kedua, Mosaicart melakukan kolaborasi dengan tujuh arsitek dan desainer ternama Jakarta, yaitu Alvin Tjitrowirjo dari AlvinT Studio, Reza Wahyudi dari Bobos studio, Santi Alaysius dan Hamphrey Tedja dari DMDIO studio, Don Pieto dari DP+HS studio, Alex Bayusaputro dari Genius Loci, Mira Hadiprana dari Hadiprana Art Work dan Yori Antar dari Han Awal.
Peluncuran karya kolaborasi yang dinamakan Signature Collection ini ditandai dengan penyelenggaraan Webinar series “Mosaicart Tale of Tiles”. Mosaicart sebagai host mengundang pembicara-pembicara ternama guna membahas hal-hal yang sedang tren di dunia interior dan arsitektural.
Episode pertama telah berlangsung pada Senin (13/4/2020) dengan pembicara Alvin Tjitrowirjo dari AlvinT Studio. Webinar mendapat sambutan positif dari banyak kalangan arsitek dan desainer interior maupun dari konsumen Mosaicart. Rangkaian Webinar ini diharapkan menjadi ajang bagi para desainer dan arsitek untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan.
Seri desain
Kolaborasi tujuh arsitek dan desainer dalam Signature Collection Mosaicart menghadirkan 16 seri desain terbaru. Desain Sero, mengusung tema era 70-an yang ceria. Nama Sero, yang berasal dari kata serotonin yaitu hormon kegembiraan, dianggap sangat mewakili generasi 70-an yang identik dengan perdamaian, cinta, dan bunga.
Dua desainnya berikutnya mengambil keindahan kebudayaan Indonesia yang diberi nama Asmat dan Wae Rebo. Desain Asmat terinspirasi ukiran tameng suku Asmat yang menyimpan kisah tradisi kuno suku Asmat. Sedangkan pola desain Wae Rebo terinspirasi Mbaru Niang, rumah adat Flores yang hanya terdapat di kampung adat Wae Rebo di pegunungan terpencil. Keindahan batik sebagai budaya Indonesia juga hadir dalam desain Kait dan Arang yang diinterprestasikan secara modern.
Tiga desain berikutnya hadir dalam perenungan filosofi, yang diberi nama Kekupu, Kawung Kopi dan Padi sehingga setiap desainnya memiliki arti yang mendalam. Desain Kekupu terinspirasi kupu-kupu yang melambangkan metamorfosis perubahan menjadi lebih baik. Kawung Kopi terinspirasi biji kopi, yang harus dihancurkan dan digiling untuk dapat mengeluarkan aroma dan kelezatan rasa. Sementara desain Padi terinspirasi dari panen padi yang mengajarkan filosofi kesabaran, keuletan dan kepercayaan dalam proses menanam dan panen padi, bahwa kerja keras akan memberikan hasil yang sepadan.
PadiDua desain abstrak juga hadir dalam Signature Collection yaitu Line dan Dua. Desain Line mengeksplorasi geometri visual dinding yang memberikan kebebasan untuk memanipulasi konfigurasi guna menghasilkan pola-pola yang tak terbatas. Dua didesain untuk menciptakan dua kesan yang terbentuk dengan mengaplikasikan warna yang berbeda dalam dua permukaan. Desain geometrik yang lainnya, Raut dan Arah terinspirasi dari pola deretan batu bata, melukiskan ekspresi wajah yang kuat yang akan memberikan karakter yang kuat dalam satu ruangan.
Keindahan dan kehangatan alam juga memberikan inspirasi dalam karya Mosaicart. Forrest terinspirasi dari pepohonan hutan yang tinggi, tetapi tetap memberikan ruang bagi sinar matahari dan udara untuk mengalir di antaranya. Keindahan warna terumbu karang yang indah dan sekaligus menjadi tempat berlindung bagi makhluk laut tertuang dalam desain Coral yang dikemas dalam bentuk wall art. Bamboe, terinspirasi dari aliran air dari batang bambu yang kerap menciptakan suara gemercik yang menenangkan.
Penggabungkan nuansa traditional dan modern juga hadir melalui desain yang diberi nama Jepara Art Deco. Desain ini terinspirasi dari keindahan tiang kolom rumah tradisional Jepara dengan menambahkan garis Art Deco yang banyak digunakan di gedung-gedung pencakar langit guna memberikan kesan metropolitan.
Signature Collection ini hadir sebagai komitmen Mosaicart untuk senantiasa memproduksi produk pelapis dinding 3D berkualitas premium berdasarkan kreativitas dan karakter setiap desainernya, sehingga setiap desain dari Signature Collection memiliki karakter unik dan kuat. Dengan hadirnya 16 desain terbaru ini, harapannya akan membantu para konsumen (end user) untuk mendapatkan dinding yang indah dan bercita rasa seni.
Memasuki usia kedua, Mosaicart juga semakin berkembang dalam variasi teknik finishing sehingga pengguna Mosaicart dapat dengan leluasa memanjakan ide kreatiivitas mereka, dengan warna-warna yang dapat disesuaikan dengan corak desain mereka. Tim riset dan teknologi Mosaicart juga sedang mengembangkan sistem pengikat kering (dry lock system) yang memungkinkan aplikasi Mosaicart pada dinding tanpa menggunakan semen perekat yang direncanakan akan diluncurkan pada kuartal keempat tahun ini. [AYA]