Berdasarkan riset Bank Dunia pada 2018, Indeks Sumber Daya Manusia/Human Capital Index (HCI) Indonesia berada pada peringkat ke-87 dari 157 negara. Nilai HCI Indonesia sebesar 0,53, peringkat ke-6 di antara negara-negara ASEAN, di bawah Singapura (0,88), Vietnam (0,67), Malaysia (0,62), Thailand (0,6), dan Filipina (0,55).
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Pemerintah Indonesia tentu harus melakukan upaya yang serius dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Presiden Joko Widodo menegaskan pada pidato perdananya seusai dilantik bahwa pembangunan sumber daya manusia dan pembangunan infrastruktur akan menjadi prioritas utama periode kedua kepemimpinannya.
Namun, tanggung jawab tersebut tentu saja tidak hanya ada di pundak pemerintah. Demi mendukung program pemerintah dalam membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia, Mina Indonesia memiliki visi untuk mencetak pada SDM unggul melalui pelatihan yang diadakan.
Pelatihan yang diadakan mengikuti kebutuhan yang diperlukan oleh industri dan sesuai tren yang sedang berlangsung, seperti Food Safety Management System, Quality Health Safety Environment, Quality Assurance dan Quality Control, Pelatihan Teknis dan Bisnis dalam Budidaya Udang Vannamei, dan yang paling terbaru dan akan dilaksanakan yaitu Digital Marketing.
Mina Indonesia memiliki tiga program utama dalam mewujudkan SDM unggul Indonesia, yaitu Mindo Academy, Career Accelerator, dan Business Incubator. Setiap programnya pun memiliki tujuan yang berbeda. Dengan diadakannya program tersebut, diharapkan Mina Indonesia dapat membantu mencetak SDM unggul yang kompeten dan siap untuk bersaing di dunia Industri sekarang ini, baik sebagai tenaga ahli maupun pengusaha.
Ke depannya Mina Indonesia akan terus mengembangkan pelatihan-pelatihan yang diadakan sesuai dengan bidang yang dibutuhkan industri saat ini, dengan harapan dapat mencetak puluhan ribu SDM unggul agar siap kerja, siap wirausaha, dan siap berkarya. [AYA]