PT Metrodata Electronics Tbk (Metrodata) sukses menggelar Metrodata Solution Day (MSD) 2024 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (21/8/2024).
MSD yang digelar untuk ke-19 kalinya ini mengusung tema “AI Reimagined: Transforming the Future of Work”, menyoroti pentingnya teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam meningkatkan efisiensi dan inovasi di dunia bisnis.
Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk Susanto Djaja mengajak para pelaku bisnis untuk dapat beradaptasi dengan kemajuan AI. “Dalam dunia yang terus berkembang, kita perlu beradaptasi dan merangkul perubahan untuk tetap relevan dan bertahan di pasar. AI bukanlah sesuatu yang harus dihindari, tetapi justru menjadi bagian integral dari strategi bisnis kita,” ujarnya.
Pada ajang ini Metrodata menawarkan berbagai wawasan adopsi teknologi AI yang dirancang untuk membantu bisnis berinovasi dan berkembang di era digital. Sama halnya dengan MSD sebelumnya, tema-tema yang diambil diyakini akan menjadi tren di masa depan.
“Tahun ini kami fokus pada bagaimana AI mengubah cara bisnis beroperasi, berinovasi, dan berinteraksi dengan pelanggan,” tegas Susanto.
AI, khususnya Generative AI (Gen AI) membuka peluang besar bagi dunia bisnis. Potensi manfaat yang ditawarkan oleh Gen AI meliputi penghematan biaya, peningkatan produktivitas, hingga peluang baru untuk inovasi bisnis.
Sejumlah nilai manfaat utama Gen AI meliputi produksi konten pemasaran dapat dihasilkan secara otomatis, desain produk bisa dioptimalkan dengan cepat, proses kerja rutin dapat diautomasi, analisis data dapat dilakukan dengan presisi tinggi, hingga menciptakan pengalaman pelanggan lebih personal.
Di Indonesia, penggunaan AI masih berada pada tahap awal adopsi. Ini merupakan peluang bagi organisasi bisnis untuk beradaptasi dan mempersiapkan diri untuk tetap berdaya saing.
Metrodata, melalui Solusi 8 Pilar, meliputi Business Application, Cloud Services, Consulting & Advisory Services, Cybersecurity, Data & AI, Digital Business Platform, Hybrid IT Infrastructure, dan Managed Services; merupakan mitra utama pelaku bisnis Indonesia di lintas industri, dalam membantu proses dan perjalanan transformasi digital perusahaan untuk semakin produktif dan berdaya saing.
Empat peluang
Partner Development Director Microsoft ASEAN Gerald Leo mengungkapkan, “Merujuk laporan Work Trend Index 2024 yang Microsoft keluarkan bersama LinkedIn, sebanyak 92 persen karyawan kantoran di Indonesia sudah menggunakan generative AI di tempat kerja. Antusiasme ini disambut baik oleh 92 persen pemimpin bisnis Tanah Air, yang mengakui pentingnya AI untuk mempertahankan keunggulan kompetitif”.
Meski demikian, lanjut Gerald, 48 persen dari para pemimpin masih memerlukan visi dan rencana yang jelas untuk penerapan AI di organisasi mereka masing-masing. Melalui MSD, Microsoft dan Metrodata berupaya membantu organisasi untuk merumuskan visi dan rencana tersebut, dengan merealisasikan empat peluang transformasi AI.
“Empat peluang tersebut, mulai dari memperkaya pengalaman karyawan, merevolusi hubungan pelanggan, menata ulang proses bisnis, hingga menyederhanakan kurva untuk berinovasi. Semua ini kami hadirkan melalui inisiatif Mitra Integrasi Informatika – Artificial Intelligence (MIAI) yang telah MII luncurkan sejak Maret lalu,” tegas Gerald.
Country Director Google Cloud Indonesia Fanly Tanto menyebut, penerapan Gen AI sudah mulai terlihat di Indonesia. “Kami melihat semakin banyak pelanggan yang bergerak dari tahap eksperimen ke produksi hingga produksi skala besar. Bersama dengan para pemimpin industri seperti Metrodata, Google Cloud bekerja dengan organisasi dari berbagai ukuran untuk membantu mereka berinovasi dengan kekuatan AI secara aman dan bertanggung jawab, sehingga mereka dapat membuka peluang untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,” ujarnya.
Area Vice President Asia Anaplan Magdalena Hendrata mengungkapkan, “Analitik prediktif, serta AI generatif, membuka cakrawala baru untuk inovasi bisnis, mulai dari mengotomatisasi tugas-tugas rutin hingga menciptakan antarmuka percakapan. Di Anaplan, kami telah berada di garis depan evolusi teknologi ini, memungkinkan perusahaan untuk sepenuhnya memaksimalkan nilai data mereka.”
Teknologi dasar dan kolaborasi
Sementara itu, Area Vice President Asia Confluent Rully Moulany menjelaskan, data streaming merupakan teknologi dasar untuk masa depan AI. Teknologi ini merevolusi masa depan pekerjaan dengan meningkatkan kelincahan bisnis, mengurangi biaya dan menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
Aplikasi AI modern, lanjut Rully, membutuhkan data dari berbagai sumber untuk disatukan dengan mulus demi mendapatkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti yang mendorong inovasi dan efisiensi operasional.
“Platform data streaming Confluent membantu memenuhi kebutuhan ini dengan menyediakan aliran data real-time yang kontekstual, dapat dipercaya, dan dalam format yang tepat untuk digunakan dalam aplikasi AI. Kami bangga dapat bermitra dengan Metrodata untuk membantu mewujudkan masa depan AI dan membuka potensi penuh dari AI untuk bisnis di Indonesia, tegas Rully.
Kolaborasi juga menjadi kunci sukses agar proyek-proyek AI berjalan optimal. Bagi Red Hat, berkolaborasi melalui ekosistem mitra yang kuat merupakan kunci untuk mewujudkan kesuksesan proyek-proyek AI dengan memanfaatkan open source.
Country Manager Red Hat Indonesia Vony Tjiu menerangkan, kolaborasi antara Red Hat dengan Metrodata akan memudahkan perusahaan-perusahaan di Indonesia memanfaatkan potensi AI. “Kami berharap dapat terus berkolaborasi dengan Metrodata untuk menciptakan solusi-solusi yang lebih inovatif dalam berbagai pengaplikasian hybrid cloud dan AI,” pungkasnya.