Seeing is believing, but feeling’s the truth – Thomas Fuller

Menilai manfaat sebuah perangkat teknologi tidak cukup hanya dengan melihat. Seseorang juga perlu merasakan langsung bagaimana perangkat tersebut tidak hanya bisa membantu dan memudahkan pekerjaan, tapi juga memberikan keuntungan.

Setidaknya hal tersebut yang tergambar dalam Prographic Forum 2018 yang diadakan Epson Indonesia di Sheraton, Gandaria City, Jakarta (27/2). Bertema “Sharing Experience and Expertise,” lewat acara ini, Epson menjelaskan bagaimana produk-produknya bisa mendatangkan keuntungan.

Prographic Forum 2018 dibagi menjadi tiga sesi acara. Pertama, bertema “Black and White Photography” oleh Darwis Triadi. Dalam sesi tersebut, Darwis memberikan teori dan praktik untuk para peserta. Untuk praktik, sudah disiapkan dua model sebagai subyek foto. Setelah mendapatkan hasil terbaik, peserta dapat langsung mencetak hasil foto menggunakan Epson SureColor (SC) P20070 berteknologi printhead PrecisionCore Micro TFP.

Foto – foto : dokumen Epson Indonesia.

Produk Epson tersebut unggul dalam hal kecepatan dengan tidak mengesampingkan hasil cetak berkualitas tinggi. Sekadar catatan, masing-masing produk pada seri SC P20070 dibuat untuk menyesuaikan kebutuhan pengguna. Sebut saja SC P-Series SC-P20070 untuk bidang cetak berukuran 64 inci. Mudah dimaklumi jika printer yang 2,8 kali lebih cepat dari model sebelumnya ini dinobatkan sebagai Best Photographic Printer dari European Digital Pressa Association (EDP) Award di Drupa pada 2016.

Didukung tinta Epson UltraChrome PRO dengan sembilan pigmen warna yang diformulasi kembali, Epson UltraChrome PRO adalah tinta pigmen pertama berteknologi empat level tinta monokrom yaitu gray, light gray, dark gray, black yang memungkinkan hasil gradasi warna yang halus. Cocok untuk mencetak foto hitam-putih.

Meski demikian, pengguna juga dapat mencetak foto berwarna dengan apik. Keunggulan lain dari tinta ini adalah hasil cetak yang dapat disimpan hingga 60 tahun. Untuk hasil cetak terbaik, ada sensor untuk memastikan bidang yang akan dicetak ditempatkan dengan tepat sehingga hasil cetak benar-benar lurus, tidak akan miring.

Cerita sukses

Berbeda dengan sesi pertama, sesi kedua yang bertema “Signage Seminar” berisi kisah sukses Epson dan bagaimana perusahaan ini berpengaruh pada industri signage. Dibawakan dengan apik oleh Imam Syahroni dari Ronita Digital Printing dan Laurensius Candra dari Bintang Sempurna, pengunjung lagi-lagi bisa melihat keandalan printer Epson.

Sementara itu, pada sesi ketiga bertema “Textile Seminar” yang dibawakan oleh Itang Yunasz, Budi Santosa, dan Umakuka, dikisahkan bagaimana produk Epson juga berpengaruh pada usaha di bidang tekstil.

Berkomentar soal Prographic Forum 2018, Country Manager PT Epson Indonesia Shimizu Tomoya mengatakan, Epson terus mendorong inovasi di pasar printer komersial dan industri untuk grafis foto, signage, pencetakan tekstil, dan label. “Lewat Prographic Forum 2018, Epson berharap akan terus menambah kesuksesan konsumen yang disampingi oleh produk-produk Epson,” kata Shimizu. [*/ASP]