Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.
Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.
Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tema “Tips dan Trik Menjadi Youtuber Positif dan Produktif”. Webinar yang digelar pada Jumat (22/10/2021) di Kabupaten Tangerang, diikuti oleh puluhan peserta secara daring.
Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Amni Zarkasyi Rahman, S.A.P., M.Si – Dosen Pengajar Universitas Diponegoro, Erwan Widyarto – Mekar Pribadi, Penulis & Jurnalis, Muhamad Iqbal – Comic Artist & Illustrator dan Annisa Choiriya Muftada – Kaizen Room.
Youtuber
Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Amni Zarkasyi membuka webinar dengan mengatakan, dalam menggunakan media digital, diperlukan digital skills.
“Digital skills penting karena, masyarakat tidak cukup hanya mampu mengoperasikan berbagai perangkat TIK dalam kehidupannya sehari-hari, tetapi juga harus bisa mengoptimalkan penggunanya untuk sebesar-besar manfaat bagi dirinya dan orang lain,” tuturnya.
Menurutnya, seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab. Contoh konten positif yakni konten inspiratif, konten edukatif, konten informatif dan konten menghibur.
Erwan Widyarto menambahkan, panduan perilaku etis youtuber yakni kesadaran penuh, dalam berperilaku. Dengan kata lain, dalam bermedia digital, youtuber harus memiliki tujuan.
“Tujuan yang makin produktif, seperti memanfaatkan internet untuk jualan online secara legal. Lalu bertanggung jawab akan akibat yang timbul dari bermedia digital. Youtuber produktif itu memanfaatkan internet secara tepat,” katanya.
Selain itu, youtuber juga perlu memiliki integritas, yakni bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut (nilai- nilai dapat berasal dari nilai kode etik, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi).
Selanjutnya, memperhatikan aspek kebajikan. “Dengan kata lain, aktivitas bermedia digital memiliki manfaat, menjunjung nilai kemanusiaan, dan mengandung unsur kebaikan. Jika keempat pilar tersebut dijalankan, artinya saat membuat konten itu youtuber memiliki kesadaran penuh akan tujuan berinternet,” tuturnya.
Keamanan digital
Adapun 5 hal yang harus dilakukan youtuber, yaitu jangan melanggar privasi orang atau bahkan mencemarkan nama baik orang lain, jangan membuat konten pornografi, jangan membuat konten hoaks, jangan mengungkap kejelekan brand tertentu hanya demi mendapatkan konten yang viral, jangan memvideokan aktivitas vandalism, perusakan, dan hal lain yang menjadi kontroversi banyak orang dan melanggar hukum.
Annisa Choiriya Muftada turut menjelaskan, pentingnya kemampuan individu dalam mengenali, memolakan, menerapkan, menganalisis, dan meningkatkan tingkat keamanan digital dalam kehidupan sehari- hari.
“Maraknya aktivitas digital yang dilakukan mengharuskan kita untuk peduli pentingnya memproteksi perangkat digital yang kita miliki. Selain membantu memudahkan pekerjaan, transformasi digital mulai memunculkan kebiasaan baru. Namun, kebiasaan baru tersebut juga menimbulkan banyaknya kejahatan di dunia digital,” katanya.
Cara melindungi channel Youtube dari hacker yakni nyalakan verifikasi dua langkah untuk akun, setel dan periksa izin channel-level, ciptakan password yang kuat, waspada dan laporkan potensi scam.
Dalam sesi KOL, Kevin Benedict mengatakan, dampak positif ruang digital yaitu bisa melakukan pekerjaan jarak jauh dari rumah (work from home/WFH), dan kalau mau liburan jarak jauh untuk pesan tiket bisa lewat HP.
“Mengenai menjadi konten kreator yang bagus, tidak boleh asal menjiplak, dan menampilkan konten yang inspirational, kalau di Youtube kita bisa melihat teman yang lagi hits tetapi tetap melihat batasan diri sendiri apakah kita cocok atau tidak dan mampu atau tidak, lalu kalau mencari informasi bisa memilah memilih dahulu mana konten dan informasi yang benar atau tidak,” pesannya.
Dalam webinar ini, para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Aulia Kasyfi menanyakan, bagaimana cara supaya konten-konten kita dapat menarik minat masyarakat agar mau menonton tanpa harus membuat konten prank yang dapat menimbulkan masalah?
“Membuat thumbnail yang sesuai isi bukan hanya menjebak dan berbeda dengan isinya, lalu bisa membuat konten-konten Youtube keseharian yang bisa menjadi petunjuk kehidupan, walaupun cara-cara sederhana itu akan bermanfaat dan bisa menjadi panduan agar orang dirumah bisa mengikutinya, dan hal tersebut bisa dikreasikan sebagai konten agar bisa diikuti oleh content creator,” jawab Erwan.
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, terutama kepada Kominfo. Mengingat program literasi digital ini hanya akan berjalan dengan baik dan mencapai target 12,5 juta partisipan, jika turut didukung oleh semua pihak.