Kompleksitas industri, terutama dalam dunia bisnis saat ini, mendorong para pemimpin perusahaan memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang tidak hanya cepat dan berbasis intuisi. Mereka juga harus dibekali kelengkapan konten dan pemikiran berbasis fakta.
Kecakapan pengambilan keputusan itu sangat diperlukan terutama untuk memecahkan tantangan bisnis pada era perekonomian 4.0. Selain itu, para pemimpin sekarang dituntut mampu mengembangkan solusi inovatif dalam praktik bisnisnya.
Kebutuhan itulah yang kemudian dilihat oleh Universitas Prasetiya Mulya agar para pemimpin perusahaan mampu memiliki kapasitas tersebut. Salah satunya dengan membuka Program Doktor Manajemen dan Kewirausahaan di Kampus Cilandak, Universitas Prasetiya Mulya, Jakarta, Sabtu (7/12/2019).
“Penekanan penyelenggaraan program doktoral ini adalah pada hasil penelitian yang memberi kontribusi signifikan bagi industri pada umumnya dan perusahaan pada khususnya. Tidak hanya mengarah ke functional management, tetapi mendorong penggunaan pendekatan yang lebih interdisipliner dan berbasis empiris untuk menjawab masalah kompleks industri atau perusahaan hari ini dan di masa mendatang,” ujar Sekretaris Program Doktoral Universitas Prasetiya Mulya Prof Dr Ir Sugiarto MSc.
Secara spesifik, kompetensi lulusan program Doktor Manajemen dan Kewirausahaan diharapkan mampu memformulasikan masalah bisnis saat ini yang begitu kompleks. Selain itu, mereka
mampu menggunakan dan mengintegrasikan berbagai metodologi penelitian dalam memecahkan masalah kompleks, dan mengembangkan solusi inovatif untuk keperluan industri saat ini dan masa depan.
Secara tidak langsung, para lulusan program doktoral ini mampu memperkaya ilmu pengetahuan dan praktik bisnis. Mereka juga bisa menyebarkan temuan ilmiah penelitian yang bersifat praktis, memimpin pengelolaan, dan mengembangkan organisasinya berasaskan pendekatan akademik.
Dekan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya Prof Agus W Soehadi PhD menyatakan, Program Doktor Manajemen dan Kewirausahaan ini akan membekali peserta didik dalam pengetahuan dan kemampuan menggali esensi dari kompleksitas ekosistem dan ketidakpastian dalam berbisnis di kondisi ekonomi yang sangat kompetitif. “Proses maupun metodologi baru akan terus dieksplorasi, khususnya dalam mengeksploitasi peluang pasar tersembunyi dan sumber daya teknologi dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Pada saat yang sama, dia juga bisa membangun usahanya secara berkesinambungan,” ujarnya.
Dengan berbagai pengalaman yang dimiliki, ketika digabungkan dengan bekal yang diperoleh dari program doktoral ini, memungkinkan peserta didik itu unggul sebagai profesional berbasis konten, peneliti akademis, ataupun pemimpin wirausaha. Mereka juga mampu mendobrak industri dan memberikan kontribusi penelitian secara signifikan dan relevan terhadap dunia bisnis dan pertumbuhan daya saing negara.
Sebelumnya, Universitas Prasetiya Mulya sudah memiliki dua jenjang program studi, yaitu sarjana dan magister manajemen. Melalui jenjang sarjana, peserta didik mengoperasionalisasikan konsep bisnis secara terampil dalam mengelola atau memulai suatu usaha, misalnya pembuatan perusahaan rintisan sebagai bagian dari tugas akhir.
Sedangkan di jenjang magister, peserta didik berkompeten dalam mengintegrasikan konsep bisnis dalam manajemen bisnis melalui perencanaan business plan yang komprehensif. Di tingkat doktoral, peserta didik dapat mengembangkan konsep ilmu dan metode bisnis baru, baik dalam manajemen maupun kewirausahaan, yang tentunya mengedepankan inovasi proses bisnis masa kini.
Universitas Prasetiya Mulya sendiri sudah berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan bangsa melalui pendidikan bisnis sejak 1982, yang saat itu masih bernama Institut Prasetiya
Mulya. Institusi pendidikan ini dibangun oleh para pemimpin bisnis dan akademisi terkemuka Indonesia saat itu.
Sepanjang pelayanannya, Institut Prasetiya Mulya merupakan pelopor program MBA di Tanah Air yang kini sudah bertransformasi menjadi Universitas Prasetiya Mulya. Perubahan ini menguatkan komitmen institut dalam visi dan misi, semangat baru yang tinggi, dan harapan besar untuk memecahkan kompleksitas dan tantangan bisnis yang terus berkembang mengikuti arus percepatan teknologi.
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 12 Januari 2020.