Qatar telah membangun banyak hubungan kerja sama dengan Indonesia. Mulai dari bidang ekonomi hingga budaya. Saat ini, setidaknya terdapat 22 ribu Warga Negara Indonesia (WNI) yang mencari nafkah di Qatar. WNI ini bekerja dalam berbagai macam profesi, antara lain dokter, karyawan perminyakan, asisten rumah tangga, hingga membuka usaha dagang sendiri.
Hal itu diungkapkan Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Qatar Ridwan Hassan pada jumpa pers secara daring di Jakarta, Senin (22/5/2023). “Qatar menganggap warga Indonesia yang tinggal di sana telah berkontribusi dalam kehidupan seni dan budaya serta bidang lainnya,” kata Ridwan.
Setiap tahun, lanjut Ridwan, Qatar menyelenggarakan Tahun Kebudayaan (Year of Culture) yang banyak negara rela antre ingin menjadi partner country agenda tersebut. “Tahun ini, Indonesia dipilih untuk menggelar Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture sehingga ini menunjukkan Indonesia sangat dipercaya oleh Qatar,” ujarnya.
Indonesia menjadi negara pertama dari Asia Tenggara yang dipilih untuk Qatar Year of Culture dan mendapat kesempatan untuk melakukan pertukaran budaya dengan Qatar. “Indonesia dipilih sebagai mitra Tahun Kebudayaan Qatar lantaran kekayaan dan kekhasan budaya kita. Di bagian budaya, tentu saja kita mempunyai persamaan, utamanya adalah pengaruh Islam,” imbuh Ridwan.
Pementasan Hayati
Pada pembukaan Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture digelar pertunjukan drama dari seniman dan sutradara Rama Soeprapto berjudul “Hayati: Cerita Panji Mencari Hakikat Cinta”. Pementasan yang berlansung pada 23-24 Mei di Katara Opera House, Doha, ini dihadiri Ketua Museum Qatar Sheikha Al Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al Thani.
Rama mengatakan, kisah Hayati diilhami dari budaya Majapahit yang kemudian mengejawantah menjadi semboyan Bangsa Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika yang maknanya berbeda-beda tetapi tetap satu.
“Ada satu Serat Wedhatama yang isinya menguatkan (hubungan) manusia dengan pendidikan dan budaya hingga membentuk manusia menjadi utuh. Serat Wedhatama menjadi salah satu sumber pemikiran utama pemimpin kita saat melahirkan Pancasila di mana Kitab Sutasoma dari Kerajaan Majapahit memberi inspirasi dan di dalamnya ada semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” jelas Rama.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid mengatakan, terdapat rangkaian kegiatan lain untuk memeriahkan Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture hingga Desember 2023.
Yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat, di antaranya Festival Kopi sebagai medium diplomasi antara Indonesia dengan Qatar dan juga pameran fotografi yang menjadi salah satu upaya pertukaran budaya.
“Semua berfokus pada perbincangan kebudayaan antara kedua bangsa. Temanya Bhinneka, sebab Qatar juga termasuk salah satu negara yang beragam (latar belakang penduduknya). Penduduk Qatar sendiri hanya 15 persen, 85 persennya datang berasal dari beragam bangsa. Jadi, warga dari segala bangsa ada di sana, untuk itu kita mau merayakan perbedaan tersebut. Indonesia diharapkan dapat berkontribusi, sehingga bakal timbul pergaulan antarbangsa yang solid di level kebudayaan,” terang Hilmar.
Sebelumnya, Qatar telah melaksanakan Tahun Kebudayaan dengan berbagai negara, yakni Qatar-Jepang 2012, Qatar-Inggris 2013, Qatar-Brasil 2014, Qatar-Turki 2015, Qatar-China 2016, Qatar-Jerman 2017, Qatar-Rusia 2018, Qatar-India 2019, Qatar-Perancis 2020, dan Qatar-Amerika Serikat 2021. [*]