Jika umumnya soto dihidangkan dengan daging sapi atau ayam, sesekali, cobalah soto daging bebek, seperti yang dijajakan Septi lewat warung makannya, Soto Bebek Mangap.
Bebek dijadikan Septi sebagai menu olahan utama karena dinilai cukup unik. Terlebih, tidak semua orang bisa mengolah daging satu ini. Sebab, salah pengolahan bisa membuat daging bebek menjadi keras dan amis.
“Ini yang membedakan menu kami dengan yang lain. Kami memakai banyak rempah sehingga bebek tidak keras dan bau amis,” ujar Septi, Kamis (19/10/2023).
Kuliner hasil perpanjangan budaya
Dalam khazanah kuliner, soto merupakan salah satu menu berkuah yang digemari masyarakat.
Penelitian Ary Budiyanto dan Intan Kusuma Wardani pada 2013 mengungkapkan bahwa soto adalah bukti bahwa Indonesia menerima perpanjangan budaya dari China.
Nama “soto” itu sendiri punya akar dalam dialek Hokkian yang berarti “rerumputan” atau “jeroan berempah”.
Awalnya, para imigran China membawa jejak budaya kuliner dengan membuka restoran di pesisir Nusantara sejak abad ke-18. Lalu, menu tersebut populer di Semarang, Jawa Tengah, pada abad ke-19.
Banyak pula imigran yang menjajakan kulinernya dengan cara sederhana, yakni berkeliling kampung dengan pikulan.
Dalam meracik soto, para imigran China juga menyesuaikan dengan lidah dan budaya masyarakat yang mayoritas muslim. Soto yang awalnya banyak dibuat dengan menggunakan jeroan babi pun diubah jadi daging ayam, kerbau, atau sapi, lengkap dengan jeroan yang membuat kuahnya lebih nikmat.
Seiring berjalan waktu, menu soto diadaptasi oleh masyarakat Tanah Air. Kini, hampir tiap daerah di Indonesia memiliki jenis soto. Perbedaan biasanya ada pada rempah yang dipakai, jenis kuah, dan isian.
Soto enak di Banjarnegoro
Soto Bebek Mangap adalah satu warung yang menjajakan menu berkuah tersebut. Di warung ini, penikmatnya dapat merasakan cita rasa gurih dan kuat rempah dalam satu mangkuk makanan berkuah.
Soto bebek yang Septi jajakan berisi bihun, tauge, dan irisan bebek. Untuk topping, ada pula tomat, seledri dan bawang goreng. Disajikan bersama kuah berempah, soto bebek nikmat dimakan untuk sarapan ataupun makan siang.
Septi mengisahkan, awal mula ia berbisnis kuliner. Mulanya, warung makan sudah ia buka sejak 2013. Kala itu, ia bukan menjajakan soto, melainkan ayam goreng kremes dengan. Warung dibukanya dengan mengontrak satu lahan.
Sayangnya, selama pandemi Covid-19, warungnya sepi pelanggan. Ia pun harus menutup warung itu dan memulai dari nol di rumah.
Rasa penasaran berbisnis menantangnya untuk berani menjajakan menu lain dengan nama warung berbeda pula. Akhirnya, menu bebek diputuskan.
“Kami ganti namanya menjadi Bebek Mangap,” kata Septi.
Di warung baru tersebut, menu bebek menjadi andalan. Selain soto bebek, ada pula bebek bumbu hitam, ayam bakar, dan ayam goreng kremes. Menu-menu ini disajikannya dengan sambal kosek atau sambal ijo. Pelanggan bisa memilih sambal sesuai selera mereka.
Untuk menikmati satu porsi menu di warungnya yang berlokasi di Manggisan RT 1/RW 10, Banjarnegoro, Mertoyudan, Magelang, Septi mematok harga mulai Rp 15.000 hingga Rp 30.000.
Saat ini, Septi menuturkan bahwa pemasaran Soto Bebek Mangap telah merambah dunia digital. Sajian bisa dengan mudah didapatkan penikmatnya lewat platform pengantaran makanan, seperti Gojek, Grab Food, dan Shopee Food.
Artinya, Anda yang sedang di wilayah Magelang dan tidak sempat berkunjung ke warungnya dapat memakai jasa makanan pesan antar untuk menikmati kelezatan menu olahan bebek.
Sebagai informasi, Soto bebek Mangap turut memeriahkan gelaran Borobudur Marathon 2023 Powered by Bank Jateng yang diselenggarakan pada Minggu (19/11/2023). Jika kebetulan hadir ke gelaran tersebut, jangan lupa mencicipinya ya. Informasi lebih lanjut anda dapat menghubungi melalui https://wa.me/6289649644258 dan social media Instagram @bebek.mangap.magelang. [Nirwana Hafizh]
Artikel ini merupakan kerja sama Bank Jateng dan Harian Kompas untuk Pawone dalam Borobudur Marathon 2023.