Sebagai pengguna media digital yang aktif, kita baiknya menyadari dan memahami, terjadi perubahan terkait media dan budaya. Pada ruang digital, media sangat berperan, di mana tidak dapat menghindari adanya kebebasan setiap individu untuk menyajikan berbagai macam budaya di ruang digital.

Oleh karena itu, dalam ruang digital, budaya mendapatkan apresiasi. Terkait itu, kita dapat memanfaatkan ruang digital dengan cara memproduksi konten-konten budaya dalam kehidupan sehari-hari.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Internet untuk Kampanye Bangga Budaya Indonesia”. Webinar yang digelar pada Rabu (28/7/2021) pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Tauchid Komara Yuda, S.Sos., M.D.P. (Dosen Fisipol UGM & IAPA), Dr. Bambang Kusbandrijo, M.S. (Dosen UNTAG Surabaya & Pengurus DPP IAPA), Dr. Nyoman Diah Utari Dewi, A.Par., M.A.P. (Dosen MAP Universitas Ngurah Rai & IAPA), Ari Ujianto (Penggiat Advokasi Sosial), dan Astari Vernideani (Miss Tourism International 2019) selaku narasumber.

Promosi budaya

Dalam pemaparannya, Dr. Bambang Kusbandrijo, M.S. menyampaikan, “Perlu disadari bahwasanya kita adalah manusia yang berbudaya. Di era digital ini, generasi milenial dan pengguna media digital lainnya mendapat tawaran kemudahan dalam kehidupan karena adanya kemajuan teknologi informasi.”

Kemudahannya, lanjut Bambang, adalah informasi dapat diakses seolah dengan hanya menyentuh layar ponsel, dan dunia sudah ada dalam genggaman mereka. Generasi layar sentuh adalah generasi yang kreatif, dan berkat teknologi mereka dapat menangkap peluang-peluang, baik dalam bentuk bisnis maupun hiburan. Generasi milenial dapat mendukung dan mempromosikan Indonesia sebagai negeri kaya budaya melalui karya-karya digital yang inovatif dan kreatif.

“Kita harus berkampanye untuk memajukan ke-Indonesia-an dengan cara sadar akan ilmu pengetahuan dan teknologi, adaptif dan selektif terhadap perubahan, berjiwa kewirausahawan dan bersolidaritas secara etis dan cinta tanah air. Penting untuk mengoptimalkan layar sentuh membanjiri konten jagat internet dengan informasi budaya bangsa,” ujarnya.

Astari Vernideani selaku narasumber Key Opinion Leader menyampaikan, ia saat ini sibuk kerja di salah satu digital advertising agency di Jakarta menjadi project manager. Selain itu, ia juga secara part time menjadi influencer di media sosial dan bekerja sama dengan beberapa brand. Ia juga punya bisnis kecil-kecilan di bidang kuliner dan fashion. Sejak kecil, ia suka mengikuti kompetensi fashion, dan kegemarannya itu ia lanjutkan saat kuliah dengan ikut serta dalam kompetensi ajang Abang None Jakarta 2016.

Bicara soal budaya, saat tampil di ajang Miss Tourism International dan di Putri Pariwisata, Astari membawakan budaya Betawi dan saat sesi talent show. Ia membawakan tarian Kinan Kilaras yang merupakan tarian asal  Betawi. Pada masa pandemi, karena di rumah saja, Astari memanfaatkan media sosial dengan cara posting berbagai flashback supaya followers-nya terus aware dan teringat akan kebudayaan Indonesia.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Riefky Yudha Pratama menyampaikan pertanyaan, “Ketika ada orang yang ingin mengekspresikan idenya melalui suatu karya dengan mengangkat budaya Indonesia tetapi malah mendapat ejekan yang berlebihan, apa yang sebaiknya kita lakukan?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Dr. Nyoman Diah Utari Dewi, A.Par., M.A.P. “Abaikan saja, jangan pedulikan apa kata orang. Jika apa yang kita lakukan adalah suatu hal yang baik dan positif, teruslah berkarya meski banyak yang mengejek, apalagi jika karya yang kita hasilkan adalah mengangkat tema budaya. Mereka yang mengejek berarti tidak bisa menghargai kebudayaan bangsa Indonesia, dan itu merupakan hal yang tidak patut dicontoh.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Utara. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.