Di era digital ini, budaya terus bertransisi berbarengan dengan transformasi yang terus terjadi. Kita tidak akan bisa balik ke masa lalu, sehingga harus memiliki pola pikir atau mindset untuk terus maju dan berkembang.
Kita harus tingkatkan kolaborasi dan menyebarkan budaya positif dengan cara membuat konten untuk mengisi internet dengan hal-hal baik. Konten tersebut bisa berisi motivasi, inspirasi, edukasi, hiburan, dan yang pasti menggunakan mindful communication yaitu komunikasi penuh perhatian.
Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Digital Content: Do’s and Don’ts”. Webinar yang digelar pada Kamis, 15 Juli 2021, ini diikuti oleh puluhan peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Muhammad Iqbal (comic artist dan illustrator), Aidil Wicaksono (Kaizen Room), Dr Frida Kusumastuti (Dosen Universitas Muhammadiyah Malang dan Japelidi), Djaka Dwiandi Purwaningijasa (desainer digital dan fotografer), dan Shafa Lubis (influencer) selaku narasumber.
Dalam pemaparannya, Muhammad Iqbal menyampaikan informasi bahwa sebagai pengguna media digital kita harus bisa memutar otak agar mendapatkan ide-ide kreatif. Langkah pertama, kita perlu melakukan identifikasi potensi diri untuk dapat mengetahui konten seperti apa yang bisa kita buat. Lalu, mengidentifikasi target audiens yang akan melihat konten kita.
“Tentukan tujuan apa yang akan kita pilih untuk konten kita, dan kumpulkan referensi sebanyak-banyaknya, bisa dengan cara menonton channel-channel di YouTube. Jangan lupa bahwa ada pun fitur time stamp agar bisa mengarsipkan segala konten kita dengan rapi setelah dipublikasikan. Selain itu, kita juga harus mengetahui dan manfaatkan alat yang tersedia di internet, seperti Canva, Animatio, dan Anchor, contohnya,” kata Iqbal.
Salah satu peserta bernama Adhiva Pramitha menyampaikan pertanyaan, “Bagaimana cara memberi pemahaman digital culture kepada mereka yang tinggal di pelosok yang tidak memiliki jaringan internet yang memadai?”
Pertanyaan tersebut dijawab oleh Aidil Wicaksono. “Perlu melakukan penyaringan terlebih dulu, apakah mereka dapat menggunakan perangkat dan memahami literasi digital untuk kehidupan sehari-harinya. Ingatkan juga bahwa saat bikin konten, pasti ada orang yang mendukung dan menjatuhkan. Hal yang penting adalah kita harus selalu tetapkan niat untuk membuat konten yang positif.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Barat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]